FADILLAH RAHMI

WRITER INSPAIRING 18 HARI MEMBAKAR DOSA Fadillah Rahmi Nasution S.Sos* Meletakka...

Selengkapnya
Navigasi Web
Terpelanting dari Daring

Terpelanting dari Daring

Delapan bulan berlalu. Daring tetap saja menjadi pilihan bagaimana mempertahankan pendidikan anak-anak negeri ini. Walau tak seheboh kemarin, daring sepertinya sudah menjadi rutinitas yang mulai dinikmati oleh siswa maupun guru.

Siapa yang tak kenal Andra. Remaja kelas XII SMA yang selalu semangat dalam belajar. Talenta di bidang digital membuat Andra merasa tertantang dengan aktifitas belajar daring , seluruh tugas dan aktifitas pembelajaran di kerjakan dengan sempurna dan penuh semangat. Bahkan sebagai ketua kelas andra kerap memberikan motivasi kepada teman teman sekelas nya, untuk tetap semangat dalam belajar daring.

Sebagai kepercayaan Bu Farah , wali kelas XII IPS, Andra selalu terbuka dan menjadi menyambung "lidah" teman- teman nya. Banyak permasalahan di kelas Bu Farah selama pembelajaran daring berhasil di selesaikan. Bu Farah kerap mengajak perangkat kelas yang dipimpin Andra berdiskusi untuk mencari solusi bersama.

Tapi kali ini Bu Farah sangat terkejut. Andra tiba-tiba ingin pindah ke pembelajaran luring. Yah.. sekolah juga menyediakan pembelajaran luring untuk anak yang tak memiliki fasiltas gawai dan paket internet.

Kabar ini sebenarnya telah disampaikan Bu Oca saat rapat guru kemarin. Tapi Bu Oca juga tidak tau apa alasan Andra pindah ke pembelajaran luring.

Pesan yang ditulis Andra dibaca Bu Farah dengan mata berkaca. Tak dibalasnya pesan itu. Guru berhijab lebar ini membiarkan pesan itu bercantang biru saja saat dibaca Andra. Tangannya menekan gambar telepon di platform Wa. Wajah Andra yang lucu muncul di layar gawai Bu Farah.

Pembicaraan berlangsung lama. Sampai akhirnya Bu Farah berhasil mendapatkan alasan mengapa Andra berpindah ke luring.

"Mamak awak sudah gak kerja lagi Bu. Salon tempatnya bekerja sudah tutup sejak dua bulan lalu. Ayah juga jarang bekerja sekarang. Corona membuat orang jarang berpergian menggunakan jasa ayah yang seorang supir," suara anak berkulit sawo matang ini terdengar sendu menahan tangis.

"Tabungan orang tua awak kian menipis untuk makan. Awak kasihan dengan mereka,' lanjutnya dengan rasa yang semakin dalam.

"Lalu kamu mau ngapain bang?," selidik Bu Farah.

'Awak mau kerja Bu. Kebetulan ada tetangga yang menjual makanan online, menawarkan jadi kurir . Kerjanya dari jam 8.00 sampai jam 13.00. Waktunya bertepatan dengan waktu belajar daring. Jadi awak harus memilih Bu. Biarlah awak luring saja. Pulang kerja baru awak belajar dan mengerjakan tugas sekolah. Boleh yah Bu ?," Andra meyakinkan wali kelasnya atas pilihan hidup kali ini.

Tak ada hak guru menahan pilihan siswa untuk tetap daring. Walau Andra anak tunggal impitan hidup membuatnya harus memilih mengorbankan kebahagiaannya dalam belajar. Pilihan sulit harus ia putuskan. Mampu meringankan beban orang tua dan belajar mandiri.

Akhirnya Bu Farah menyetujui permohonan Andra. Syaratnya ia tetap harus memantau materi di google class room setiap mata pelajaran, rutin mengambil bahan belajar dan modul ke sekolah, bertanya pada teman dan guru atas kendala pembelajaran dan memberitahu kepada seluruh guru mata pelajaran atas keputusannya ini.

"Siap Bu," katanya tegas tapi terdengar ringan di ujung sana.

"'Saya akan memberitahu keputusanku ini pada pihak sekolah dan guru-guru," kata Bu Farah.

"Terima kasih Bu, sudah memahami maslah saya. Assalamualaikum," Andra menutup pembicaraannya.

"Waalaikumsalam ," jawab guru Sosiologi itu datar .

Dipandanginya layar gawai di depannya. Hatinya berdoa semoga anak baik itu mendapat kemudahan dan berhasil kelak.

Begitu banyak anak yang punya keinginan belajar tinggi dan punya cita-cita besar harus berdamai dengan keadaan. Andra salah satunya. Kondisi keluarga membuatnya harus ikahlas terpelanting dari daring yang diminatinya. Ia telah bersikap bijak. Mudah-mudahan dapat menjadi bekalnya menjalani perjuangan meraih cita-cita.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post