FADLIN, S.Pd

Fadlin, S.Pd, bungsu dari lima bersaudara ini lahir di Aceh Timur pada 26 April 1983. Ayah dari satu Putri ini aktif menulis di beberapa Platform Online, salah ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Bukan untuk Raja

Oleh FADLIN, S.Pd

#Tagur hari ke-328

Alkisah seorang raja menugaskan tiga orang patihnya untuk pergi kesebuah negeri untuk melakukan misi kerajaan selama tiga bulan. Sang raja meminta kepada mereka untuk membawa hadiah kepadanya saat tugas mereka sudah selesai.

Sontak perintah itu membuat mereka terkejut, dan sedikit bingung atas perintah raja untuk membawanya hadiah karena sebelum-sebelumnya raja tidak pernah meminta mereka untuk membawakan. Tanpa berfikir panjang ketiga patih itupun bergegas berangkat ke negeri yg diperintahkan oleh raja itu.

Singkat cerita setelah tiga bulan berlalu dan tugas mereka selesai, merekapun mulai sibuk memikirkan hadiah apa yang pantas untuk diberikan kepada raja.

Patih yang pertama terlihat begitu santai dan ia hanya mempersiapkan hadiah seadanya saja, ia mengira kalau raja tidak butuh hadiah bagus dan mewah karena ia sendiri seorang raja yang kaya pasti telah memiliki segalanya.

Patih yang kedua juga sedikit ogah-ogahan dalam menyiapkan hadiah akan tetapi hadiah yang ia persiapkan itu sedikit lumayan dari patih pertama, iapun berpendapat sama seperti patih yang pertama.

Namun berbeda dengan patih yang ketiga, ia terlihat begitu sibuk, menyiapkan hadiah yang sangat banyak dan mewah, termasuk buah-buahan dan makanan-makanan lezat.

Setiba di kerajaan mereka langsung menghadap raja dan melaporkan tentang tugas yang telah diembankan kepada mereka. Setelah ketiga patih itu melaporkan tugas mereka masing-masing, raja pun langsung memerintahkan pengawalnya untuk mengurung ketiga patih itu selama 1 bulan tanpa memberi tahukan kesalahan mereka.

Ketiga patih itu terkejut dan kecewa atas keputusan raja yang menurut mereka kurang bijak, akan tetapi mereka tidak berani untuk melawan. Rajapun meminta mereka untuk membawa semua hadiah- hadiah yang telah mereka persiapkan itu untuk dinikmati sendiri oleh mereka selama berada di dalam penjara.

Kedua patih yang membawa hadiah seadanya itu merasa sangat menyesal bahwa ternyata hadiah-hadiah itu buat mereka sendiri bukan untuk sang raja.

"Kalau Seadainya saya tau hadiah itu untuk diri saya sendiri, pasti saya akan membawa pulang yang banyak." Ucap kedua patih dengan kalimat yang sama dengan nada kecewa dan penuh penyesalan.

Sementara patih yang ketiga terlihat begitu tenang dan bahagia karena ia bisa menikmati buah dan makanan lezat selama satu bulan.

Dari kisah ini kita bisa menyimpulkan bahwa dunia ini adalah tempat kita untuk menabung. Kehidupan kita di dunia menentukan kehidupan di akhirat. Apa yang kita tanam itu yang kita petik. Takkan tumbuh kentang bila benihnya itu ilalang. Selagi nafas masih melekat dan belum datangnya penyelasan mari kita tingkatkan amal kita dengan banyak beribadah.

Aceh Timur, 24112022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Pak. Salam literasi

24 Nov
Balas



search

New Post