Setelah kurang lebih 3 bulan menjalani Work from Home (WFH) akibat pandemi korona, hari ini Jumat, 5/6/2020, guru mulai menjalani kebijakan new normal dan kembali beraktivitas di sekolah. Pagi sebelum jam kerja, ruangan sudah ramai dengan para abdi negara yang mencari sinyal untuk presensi digital. Hari pertama masuk kerja sekaligus hari pertama absen dengan aplikasi sinaga versi terbaru. Sambil menunggu presentasi berhasil, yang ternyata tidak semudah memencet tombol android, sosialisasi e-KTSP dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah secara daring dimulai. Kegiatan diawali dengan pemaparan tentang aplikasi e-KTSP oleh Kepala Bidang SMA Provinsi Jawa Tengah. Dalam kesempatan tersebut Sanyoto Nugroho menyampaikan tujuan e-KTSP yang akan diberlakukan mulai tahun ajaran 2020/2021 adalah untuk memberikan kemudahan dalam menyusun KTSP. "Jangan sampai penggunaan aplikasi e-KTSP justru menyusahkan satuan pendidikan." ujarnya. Pihaknya juga berharap penerapan e-KTSP menjadikan pekerjaan lebih cepat, mudah, murah dan bermanfaat. Semua proses penyusunan diharapkan selesai pada aplikasi. Pengesahan pun oleh sistem, sehingga jika melampaui batas waktu yang ditentukan maka sekolah tidak akan memiliki KTSP yang disahkan. Dalam pertemuan virtual tersebut juga dipaparkan panduan penyusunan e-KTSP oleh Didit Sumardiyanto, Koordinator Pengawas SMA Provinsi Jawa Tengah. Menurutnya, ada beberapa perbedaan antara KTSP versi lama dengan e-KTSP. Aplikasi e-KTSP dibuat lebih sederhana. Seperti pada bab 1 Pendahuluan yang semula berisi 11 bab disederhanakan menjadi 9 bab. Dirinya juga mengingatkan agar RPP yang disusun guru pada bab 4 sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud RI No 14 tahun 2019 atau yang sering disebut RPP satu lembar. Meskipun pada kenyataannya tidak harus benar-benar satu lembar. Tetapi RPP yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada guru untuk berinovasi menyusun RPP sesuai kondisi sekolah. Kegiatan sosialisasi di dunia maya tersebut berakhir pukul 10:30. Dengan agenda tersebut diharapkan sekolah siap menyusun e-KTSP sesuai jadwal yang ditentukan. Sekolah pun diharapkan dapat terus berinovasi dalam mengembangkan kurikulum yang sesuai kebutuhan peserta didik di sekolahnya.

Tantangan Hari ke-1