Faidah Setyaningsih

Teruslah menulis meskipun tidak ada orang yang membacanya....

Selengkapnya
Navigasi Web
Tetap Menerangi di Tengah Pandemi

Tetap Menerangi di Tengah Pandemi

Oleh Faidah Setyaningsih

(Guru SMA N 1 Mirit Kebumen)

Ada suasana yang berbeda dari perayaan Hari Kartini tahun ini. Saat ini kita dihadapkan pada situasi dan kondisi dimana setiap komponen bangsa sedang berjuang bersama-sama melawan pandemi.

Perayaan Hari Kartini yang jatuh setiap tanggal 21 April biasanya selalu dimeriahkan dengan acara-acara seremonial yang menonjolkan corak keibuan seperti lomba memasak, peragaan busana, puisi tentang Kartini, maupun bentuk-bentuk lain sebagai simbol apresiasi terhadap perjuangan emansipasi perempuan.

Esensi dari setiap perayaan hari Kartini sebenarnya terletak pada upaya memberikan peran kepada kaum perempuan untuk bisa setara dan dapat ikut berkontribusi dalam memajukan bangsa ini. Perempuan yang tidak sebatas menjadi kanca wingking, melainkan mampu berperan lebih besar untuk ikut ambil bagian dalam perjuangan menerangi negeri ini.

Dalam situasi dan kondisi dimana bangsa ini sedang berjuang menekan penyebaran Covid-19 maka kaum perempuan dapat memaksimalkan perannya sebagai pendidik bagi putra-putrinya di rumah. Pendidik tidak selalu harus dimaknai dengan profesi guru. Setiap perempuan dapat memaksimalkan perannya sebagai pendidik setiap hari, lebih-lebih dalam situasi dimana anak-anak sedang mengikuti program belajar di rumah karena wabah.

Rumah pada hakikatnya merupakan tempat belajar yang pertama bagi setiap anak. Oleh karena itu keteladanan penting dilakukan kepada anak, dimulai dari lingkungan keluarga. Sosok ibu dapat memberikan keteladanan bagaimana bertutur kata yang baik, mengajarkan sikap saling menyayangi, kesadaran untuk mematuhi sebuah aturan, maupun proses membiasakan anak bagaimana cara menghormati dan menghargai sesama dalam kehidupan sehari-hari.

Sosok Kartini telah mengilhami kaum perempuan saat ini dengan bukunya yang cukup terkenal yakni Habis Gelap Terbitlah Terang. Sosok-sosok Kartini masa kini dapat meneruskan spirit perjuangan Kartini untuk menerangi negeri ini dengan melakukan pendidikan terhadap putra-putrinya di rumah. Kaum perempuan dapat membentuk kebiasaan anak untuk rajin membaca serta mencintai ilmu pengetahuan karena kedua hal tersebut merupakan kunci untuk menggapai cita-cita anak serta mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Kesempatan anak belajar di rumah hendaknya dapat dimaksimalkan dengan baik dan sosok ibu penting untuk ikut terlibat di dalamnya. Hal tersebut perlu dipahami bahwa sekolah pada dasarnya bukan merupakan tempat belajar satu-satunya bagi anak. Rumah justru merupakan sekolah pertama bagi anak dan sosok ibu adalah pendidik yang utama.

Selama sekolah menerapkan kegiatan belajar dari rumah tentu intensitas berkumpul anak dengan orang tua jauh lebih besar. Dengan demikian sosok ibu diharapkan dapat menjadi pendamping yang baik bagi anak, menjadi tempat curhat bagi mereka, serta dapat mengarahkan dengan bijak bagaimana anak mampu memecahkan setiap persoalan yang dihadapinya.

Kemajuan bangsa ini sangat ditentukan oleh generasi penerusnya. Lingkungan keluarga memiliki peran yang cukup besar dalam membentuk sebuah generasi yang tangguh dan berkualitas. Di sinilah kaum ibu dapat berperan lebih besar dalam upaya mendidik anak. Naluri keibuan yang dominan pada aspek kasih sayang, peduli, empati, maupun tenggang rasa cenderung lebih mudah diterima oleh anak dalam upaya mengembangkan potensinya.

Selain membentuk kesadaran anak untuk rajin membaca dan mencintai ilmu pengetahuan, hal sederhana juga dapat dilakukan di rumah untuk melatih anak tentang pentingnya sebuah tanggung jawab seperti melibatkan mereka dalam aktivitas sehari-hari. Hal-hal sederhana namun memiliki peran yang cukup penting seperti membantu orang tua bersih-bersih lingkungan rumah, membuang sampah pada tempatnya, berkebun di sekitar rumah, maupun membiasakan anak untuk hidup sehat dan bersih. Pembiasaan-pembiasaan baik ini penting dilakukan sejak dini sebab hal tersebut akan membekas pada diri anak dan membentuk karakter mereka.

Karakter tangguh anak memang tidak dibentuk dalam waktu yang singkat, melainkan butuh proses panjang dan salah satu sarananya adalah lingkungan keluarga yang baik. Menyiapkan generasi hebat di masa datang tidak bisa lepas dari peran penting seorang ibu. Dengan demikian pendampingan belajar anak di rumah di tengah kondisi wabah juga merupakan wujud nyata perjuangan Kartini masa kini dalam upaya turut menerangi negeri di tengah pandemi.

Tantangan Hari ke-88

#TantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Good article. Slmt hari Kartini.

21 Apr
Balas

Terimakasih ibu Karyani. Selamat hari Kartini juga untuk ibu...

22 Apr



search

New Post