Belajar dan pembelajar sering kali dimaknai sama dibeberapa masyarakat. Sedangkan jika dilihat untuk maknanya belajar merupakan usaha sadar dan terencana untuk meningkatkan kemampuan. Sedangkan pembelajar adalah proses yang telah dipersiapkan untuk mendapatkan peningkatan kompetensi yang ingin dicapai. Pada perkembangan saat ini dalam mengatasi permasalahan yang ada bisa dipecahkan dalam bentuk pembelajar sehingga mempengaruhi belajar seseorang.

Perkembangan teknologi dan kemajuan komunikasi bisa menentukan bentuk belajar dan pembelajar yang tepat bagi peserta didik. Jika dilaksanakan di satuan pendidikan peran utama yaitu pendidik yang biasa diistilahkan sebagai guru. Semakin masyarakat dianggap maju dan berkembang maka kualifikasi meningkat. Sehingga dari kualifikasi tersebut akan banyak orang percaya dalam menggunakan jasanya sesuai dengan kompetensi.

Guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran bisa mendampingi peserta didik untuk mencapai tujuan belajar dengan efektif efisien. Jika masyarakat sekarang ini menggunakan otodidak untuk belajar bisa dipastikan akan kewalahan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Belajar yang bisa dilakukan secara mandiri masih membutuhkan mentor maupun pendamping yang bisa merencanakan dan menentukan tujuan yang akan dicapai.

Pembelajaran proses belajar pendidik dengan peserta didik dengan fokus kepada peserta didik. Topik pembelajaran berdasarkan kebutuhan saat ini dengan dipadukan dengan kebutuhan peserta didik untuk meningkatkan kompetensi. Keterampilan dari kompetensi yang dicapai mencakup kepada pengetahuan dan juga sikap perlu disesuaikan untuk pembentukan karakter peserta didik.

Pendidikan karakter dengan pembiasaan dilingkungan pendidikan bisa menumbuhkan kemenarikan jika dilakukan langsung bisa dilaksanakan. Berbagai media bisa dipakai dalam mengingatkan kepada pembiasaan dengan poster maupun leaflet sehingga nantinya untuk membaca ulang dan mengakses pengetahuan yang susah diajarkan bisa kembali ingat.