Faisal Riza Hasbullah

Asal dari Boyolali, Tinggal di Jayapura, Pamong Belajar BP PAUD DIKMAS PAPUA, Lulusan dari IAIN SURAKARTA, Pendidikan Agama Islam Diskusi : faisalriza92@gmail...

Selengkapnya
Navigasi Web
PERJALANAN PANJANG DAN AMAN KE PULAU SULA

PERJALANAN PANJANG DAN AMAN KE PULAU SULA

Memang pulau sula merupakan bentuk kepulauan yang menyerupai dengan senjata sula. Daerah yang menjadi sasaran untuk melaksanakan tugas kali ini berada di tengah pulau. Menurut masyarakat sekitar pulau dan daerah ternate serta tidore daerah tersebut menjadi tempat yang paling ramai. Keramaian terdiri dari adanya fasilitas yang memadai dan masyarakat yang berinteraksi serta jual beli mudah ditemui. Sayangnya sekali lagi menemui tempat yang benar-benar berbeda dengan daerah lain. Keanehan tersebut diantaranya adanya pemadaman bergilir sejak sore hingga petang dan kembali menyala disaat gelap. Kisaran pemadapan setiap hari diantarnya pukul 15.00 waktu setempat sampai dengan 18.00. Hal ini menurut masyarakat lebih membuat bersyukur karena dahulunya hamper seharian pemadaman dikarenakan sumber daya yang ada yaitu bahan bakar untuk listrik sangat minim. Bahkan untuk transportasi meningkatkan jumlah kebutuhan sumberdaya sangat minim.

Memang jika dibayangkan sepi adanya interaksi pulau tersebut dengan pulau luar dilihat dari adanya kapal untuk trasnportasi saja hanya satu kali bergantian dengan antar pulau untuk mendapatkan layanan kapal tersebut. Semisal saja disaat kapal sudah sampai dipulau Sula Sore hari maka perjalanan itu sampai 2 hari untuk mencapai pulau Sula lagi dikarenakan rutenya kapal dari pulau Maluku yaitu Ambon sampai ke Sulawesi Utara yaitu Manado. Harga yang disediakan cukup terjangkau diantarnya 100.000 untuk bisa mendapatkan tempat tidur dibarak kapal, tetapi untuk mendapatkan kamar lumayan harganya yaitu sampai 450.000 untuk satu kamar yang berisi 2 bed bertingkat. Jika mendapatkan kamar anak buah kapal (ABK) sangat beruntung, sayangnya disaat itu tidak mendapatkan karena telah dibooking habis dikarenakan jadwal pesawat sedang terganggu membuat kapal menjadi trasportasi utama antar pulau. Jika saja mendapatkan satu kamar dan terisi berdua maka masing masing sekitaran 300.000 untuk membayar lebih murah.

Perjalanan yang panjang tentunya menhabiskan waktu untuk melaluinya sangat lama, bisa dibayangkan untuk mencapai pada pulau sula tersebut dari Jayapura Papua membutuhkan waktu 2 hari waktu normal. Misalkan dari Jayapura Papua lalu ke Makassar Sulawesi Selatan, dilanjutkan ke Manado Sulawesi Utara sampai menginap satu malam berlanjut ke Pulau Ternate Maluku Utara, barulah berangkat menyambung ke Pulau Sula selama satu malam.

Pada saat itu dalam menjalani kegiatan di kepulauan sula selama 3 haridan total untuk keseluruhan 5 hari. Akan tetapi kenyataan berkata lain yaitu hingga 9 hari untuk melaksanakan tugas dari kantor. Kegiatan disana diawali dengan koordinasi dengan teman-teman dari sanggar kegiatan belajar(SKB), yaitu dengan pamong belajar SKB dan juga kepala SKB. Beruntunglah disaat genting diantaranya kesulitan mendapatkan transportasi menuju kesana bisa dibantu dan berkenalan dengan pegawai dinas pendidikan dibagian bidang SMP yang mana satu kantor dengan Pak Irfan dari bagian PNFI dan PAUD yang memang menjadi tujuan untuk pertemuan.

Singkat cerita dipulau sula terdapat penginapan, jika dilihat merupakan penginapan yang kelas kedua, disana memang ada yang lebih bagus dari itu tetapi disaat itu diantarkan kesana. Kamar dengan ukuran 2 kali 3 meter dan terdapat kamar mandi tambahan didalam menjadi fasilitas didalamnya selain juga AC dan TV Kabel. Untuk kegiatan diawali dengan pertemuan bersama teman-teman didinas pendidikan, dilanjutkan dengan keberbagai PAUD yang berada diPulau Sula serta ditutup dengan pertemuan dengan pegawai SKB.

Kusempatkan untuk berkeliling didaerah kota kepulauan Sula, disana terdapat masjid agung yang baru dibangun dengan megahnya. Kemegahan dari masjid tersebut berkisar luas 1 hetare dengan berbagai pancang yang besar dan muat menampung banyak jamaah. Ketika kesana kondisi masih pada tahapan pengerjaan sehingga belum dapat digunakan seutuhnya untuk beribadah. Setelah itu mencoba masakan yang terdiri dari sayur yang biasa ditemui didaerah pesisir yaitu oseng daun dan bunga kates dengan ikan bakar yang besar disertai dengan sambal colo colo yang sangat nikmat dimakan dengan nasi panas. Sensasi makan ikan yang segar dari penangkapan nelayan terdapat rasa manis dan mudah dikunyah dagingnya. Perjalanan berlanjut kemasjid yang menurut sejarah diresmikan oleh bapak soeharto yang dimasa kepemimpinan beliau hadir meningkatkan kesejahteraan masyarakat dipulau Sula. Berlanjut perjalanan kepesisir pantai, yang mana terdapat jalan yang baru dibuka, menurut sekitar jalan tersebut akan around mengitari pulau sula secara utuh. Kondisi pantai yang bersih dan sangat tenang ombaknya membuat keinginan untuk berenang tetapi karena tidak sempat membawa baju ganti diperjalanan, maka niat itu diurungkan. Apalagi melihat kondisi wilayah pantai yang sepi membuat perasaan aneh muncul apakah memang belum ada masyarakat yang mau menggunakan kemewahan dari Tuhan atau memang mereka sudah bosan.

Nah itulah cerita singkat perjalanan aman dan panjang dipulau Sula

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post