Faizah Azizi

Faizah Azizi,S.Pd.I, M.Pd - Kencong Jember - Semangat belajar dan belajar tanpa batas....

Selengkapnya
Navigasi Web
Desa Kencong Kabupaten Jember Dan Pergerakannya Dari Masa ke Masa (Part 01)
Kencong Jember Dan Pergerakannya Dari Masa Ke Masa

Desa Kencong Kabupaten Jember Dan Pergerakannya Dari Masa ke Masa (Part 01)

Kencong adalah sebuah nama Desa di Kecamatan Kencong Kabupaten Jember, letak Desa paling Ujung selatan Kota Jember. Awal daerah Penduduk desa Kencong sebagian besar terdiri dari pendatang seperti pendatang dari daerah Madura, Surabaya, Pasuruan, Magelang, Bojonegoro, Kudus, Yogyakarta, dan lain-lain. Beberapa pendatang dari golongan Ulama', para intelektual,dan tokoh-tokoh pergerakan. Seperti Kiyai Dahlan (yang masyhur dengan panggilan Pak Kiai Zen) dari Lamongan tokoh nahdlatul Ulama (NU) keturunan Joko Tingkir, K.H Abdur Rozaq (Kiai Samani) dari Yogyakarta tokoh Muhammadiyyah, pak Sadrani dari Tempeh Lumajang tokoh PSII (Partai serikat Islam Indonesia), Pak Thohir tokoh PBI (Partai Buruh Indonesia), pak Cokroamijoyo dari Magelang tokoh parindra, dan ada beberapa tokoh yang datang. Mereka masuk dengan membawa ajaran agama, ajaran ideologi politik dan aspirasi pergerakannya masing-masing dengan tujuan mengembangkannya. seiring berkembangnya waktu dengan jangka waktu relatif singkat ada beberapa pergerakan politik dan non politik atau organisasi-organisasi keagamaan dan kemasyarakatan yang ada di Desa Kencong, seperti : Jam'iyyah nahdlatul Ulama, Muhammadiyyah, PSSI, Parindra, PBI, PNI.

Melihat perkembangan tersebut, desa Kencong bisa dikatakan maju pesat segi pendidikannya. Pergerakan-pergerakan tersebut menjadi berakar dan bermunculan, seperi : ANO (Anshor Nahdlatul Oelama), BANO ( Barisan Nahdlatul Oelama), Pemuda Muhammadyyah, PMI ( Pemuda Muslimin Indonesia), HW (Hizbul wathon), SIAP ( Sarikat Islam Afdeling Indonesia), Suryowirawan, KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Dengan banyaknya pergerakan tersebut Kencong disebut dengan "Kota Pergerakan" pada tahun sekitar 1929 dan satu satunya Kecamatan di daerah Kabupaten Jember yang disegani oleh pemerintah Kolonial Belanda, disegani mulai dari pemerintah setempat dampai tingkat propinsi. Ketika pergerakan itu terdengar kemana-mana sampai terdengar oleh kaliber pusat, K.H Adbul Wahab Hasbullah dan Kiai Abdullah Ubaid dari HBNU (Hofd Bestur Nahdlatul Ulama) di Surabaya, K.H Hisyam (Voorseter Hoofd Bestuur Muhammadiyyah) di Yokyakarta, Cokroaminoto, Abikosno, Wondo Amiseno dari Pucuk Pimpinan PSII di Jakarta berdatangan meninjau Kencong.

Pergerakan ini membuat perkembangan pendidikan, kemasyarakatan, dan kegigihan orang-orang Kencong berintelektual dianggap penting dan butuh akan ilmu agama, ilmu pengetahuan, memaknai pengetahuan belajar memahami mengerti akan kebebasan dalam berfikir dan merdeka dalam bertindak sesuai ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. Ini mencerminkan sebelum Kemerdekaan Indonesia telah muncul pergerakan di Kencong dan pemikiran-pemikiran yang mengarah kepada kemerdekaan. Begitu pula dengan pergerakan perempuan di Kencong, ketika pergerakan orang-orang pendatang tersebut bergerak di Kencong, tidak menutup kemungkinan istri yang mengikutinya melakukan pergerakan dengan berfokus pada sesama perempuan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post