Mimpi Buruk itu
Dulu, aku berdoa agar cepat diangkat menjadi pegawai negeri. Tak terbetik dalam benak liku-liku yang akan menyertainya.
Gaji terjamin, tiga kali lipat gaji GTT ku pada waktu itu. Dengan gaji tersebut aku pasti bisa hidup enak. Pensiun bukan lagi ditakuti. Posisi lebih aman, akan susah dipecat bila ada pelanggaran, pikirku. Bisa lebih vokal untuk mengkritisi kebijakan juga termasuk keinginanku. Belum lagi kebanggaan di mata orang sekitarku. Pendek kata, dengan gelar itu aku serasa naik setingkat, ke level lebih tinggi.
Setelah sekian kali mencoba, setelah menunggu sebelas tahun, embel-embel pegawai negeri pun kuraih. Alhamdulillah. Aku masih diberi kesempatan itu meskipun tidak ada lagi orang-orang terdekat yang mendoakan dan mengharapkannya. Ya, orang tua ku keburu menghadap ke Yang Maha Kuasa.
Berbekal bismillah, kutapaki jalan yang mendebarkan itu. Mengapa mendebarkan? Karena aku belum mengetahui di mana aku akan ditempatkan.
Karena aku sudah terbiasa mengajar di sekolah kota yang segalanya sudah serba kondusif, ditempatkan di sekolah pinggiran adalah mimpi terburukku.
Tapi takdir tidak dapat ditolak. Dengan lemas kubaca pengumumannya, bahwa penempatanku di perbatasan kabupaten, dengan kondisi bergunung-gunung dan kultur masyarakat yang amat berbeda.
Apa mau dikata. Mau tak mau, suka tak suka, aku harus maju. Apapun yang akan terjadi. Aku percaya Allah menetapkan hal ini karena ada sesuatu yang akan aku raih di sini..
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bismillah...Semangat ya bu...
tetap semangat ya
Semangat selalu. Aku banget.. Kisah ini aku juga tulis di awal buku memoar ku.. Bantu aku ya.. Kisah yang hampir sama
Terimakasih, bu Yetra..
Iya, Bu Nurrohmah
Iya, Bu Nurrohmah
Semangat ya... Saya dinas pertama juga di gunung. Tapi Alhamdulillah bisa mendekat ke rumah...
Sy di sma1 tanggul. Bpk sebelumnya dmn?
Tetap semangat
Terimakasih, bu Puspa
Tetap semangat
Makasih, Bu Dani..
Tetap semangat
Terimakasih banyak, bu Puspa Dani
Semangat Bu.. insyaallah pahala kian mengalir.. oh iya, ibu supaya bisa difollow harus daftar anggota premium dulu. Kalo sdh ada tanda lencana, baru anggota lain bisa memfollow Ibu.. salam
Aamiin. Terimakasih, Bu
Utk menjadi akun premium apakah harus ngumpulkan poin hingga 10rb dulu?
Alhamdulillah, harus selalu bersyukur bun
Iya, bu Nopita.. Betul. Harus bersyukur dan bersabar
Semangat ya.. Aku banget. Kisah ini aku juga tulis di awal buku memoar ku. Bantu aku ya.. Kisah yang hampir sama.
Baik, Bu.. Semangat utk melakukan yg terbaik
Semangat pak...
Terimakasih, Bu.. Maaf sy perempuan hehee
Semangat y Ibu.
Terimakasih, Bu...
Terimakasih atas kunjungannya