Undangan yang dilayangkan sudah berada digenggaman. Undangan digital informasi masa kini. Kubuka dan ku cermati dengan teliti. Undangan menjadi narasumber dalam sebuah pertemuan. Kubaca berulang, mengurangi rasa tegang. Lantas ku analisa untuk temukan jawaban yang pantas. Kutata hati, persiapkan diri. Menolak tanpa ikhtiar bukanlah sifat yang terpuji.

Singkat cerita, kumulai meracik sumber, meramu informasi dan menggali potensi diri serta mengurai pengalaman merefleksi diri. Aku harus mampu berbagi testimoni. Hingga tiga jam lebih ku plototi keyboard laptop tanpa jeda. Hingga bahu dan punggung terasa kebas dan pegal. Ku berhenti dan ternyum puas. Siap action, siap beraksi, tampil sepenuh hati.

Hari yang dinanti akhirnya datang. Semangat dipacu bergerak maju. Kapabilitas dikembang siap berjuang. Ku langkahkan kaki berangkat pergi disertai doa pada Ilahi. Berharap keselamatan pada Mu Rabbi. Ku ketuk pintu di depan gedung, ku baca salam tanda ku datang. Menjadi orang pertama adalah kebanggaan. Walau kehadiran berujung penantian. Ku rengkuh bosan dalam diam, kurayu hati agar tegar, kukuhkan niat dalam sabar, hingga jam berjalan detik berlalu. Tak terasa hampir tiga jam waktu. Peserta baru satu-satu. Nyanyian panitiapun akhiri penantianku. "Acara kita tunda dulu" 😛😛😛