Hari Minggu Marni dan keluarga pergi jalan-jalan ke pantai. Kegiatan ini selalu dilakukannya setiap bulan ketika liburan bersama. Begitu juga dengan hari Minggu yang cerah ini, mereka menikmati keindahan alam pantai cermin di Pariaman. Arya dan Adnan putra mereka sangat gembira sekali bermain pasir di tepi pantai. Sedangkan Marni bersama suaminya duduk tidak jauh dari tempat anak-anak bermain.

Tak lama berselang Marni memesan minuman ke warung yang berada tak jauh dari tempat mereka duduk. Di sana terlihat banyak kelapa muda. Air kelapa muda kabarnya sangat baik untuk diminum. Apalagi pada masa pandemic ini. Marni sendiri tidak tahu, apakah itu benar atau tidak. Namun tak salah jika dia mencoba meminum air kelapa muda tersebut. Marni segera memesan air kelapa muda dan tidak dicampur apapun. Hanya air kelapa murni saja. Kemudian dia minta penjual itu mengantar ke tempat mereka duduk.

Tidak menunggu lama, datanglah seorang perempuan muda membawakan nampan yang berisi empat gelas air kelapa muda pesanan mereka. Ketika akan sampai ke meja tempat mereka duduk, perempuan itu tertegun dan berhenti melangkah dan menatap nanap pada suami Marni. Tanpa disadarinya nampan yang dia pegang terjatuh karena tangannya ikut bergetar. Melihat hal tersebut Marni dan suaminya menjadi kaget. Marni dapat menangkap pandangan perempuan itu kepada suaminya agak lain dan terasa berbeda. Sedangkan suaminya tak menyadari, karena asik memperhatikan anak mereka yang lagi bermain. Mendengar ada yang jatuh, suami Marni menoleh dan terkejut melihat pemandangan di depannya. Ternyata perempuan itu adalah Desi mantan pacarnya.