Farida Hanum

Orang ndeso yang punya angan-angan jadi penulis....

Selengkapnya
Navigasi Web
BUKU VS GADGET

BUKU VS GADGET

BUKU VS GADGET

Buku versus gadget ? tentu saja beda, apalagi melihat dari sisi kepentingan. Jika keduanya berada di tangan orang dewasa maka bisa jadi baik buku ataupun gadget memiliki makna yang menguntungkan. Gadget disamping sebagai alat komunikasi juga bisa digunakan untuk mengakses segala informasi yang bermanfaat bagi orang dewasa, namun ketika gadget berada di tangan anak-anak maka jelas tidak ada sisi keuntungannya. Anak akan menjadi keranjingan terhadap gadget. Belum lagi secara psikhologis akan berdampak buruk terhadap perkembangan anak seperti anak jadi suka menyendiri,mudah emosi, muncul sifat ego dll.

Namun kenyataannya, tidak bisa dipungkiri bahwa anak hidup di era digital tidak lepas dari pengaruh gadget maupun laptop. Orang tua di zaman ini lebih memilih memberikan anak gadget ketimbang buku. Entah karena berharap agar anak tidak ketinggalan zaman dan mengikuti perkembangan tehnologi atau karena orang tua tidak ada kesempatan untuk memberikan pendidikan melalui media buku. bahkan mungkin bisa jadi karena ketidak tahuan orang tua terhadap bahaya gadget dalam perkembangan anak. Anak batitapun sudah keranjingan gadget, bagaimana tidak... Setiap anak rewel, orang tua cukup memberikan gadgetnya kepada anak agar anak berhenti menangis. Sungguh fenomena seperti ini sering kita jumpai di masyarakat. Pendidikan yang salah kaprah, dengan mendewakan gadget demi kemajuan anak-anak mereka.

Persepsi orang tua bahwa dengan memberikan gadget kepada anak akan menjadikan anak mereka lebih cerdas karena anak pintar mengoperasikan gadget. Pendapat ini jelas salah besar. Karena ketika anak sudah mulai tertarik dengan gadget dan mampu mengoperasikannya, apalagi dengan banyaknya game atau permainan yang menyenangkan akan membuat anak semakin ketagihan dengan gadget. Bahkan sangat sulit untuk melepaskan ketergantungan anak pada barang kecil tersebut. Orang tua sah-sah saja mengenalkan gadget pada anak, namun orang tua harus bijak kapan saatnya mengenalkan gadget pada anak. Orang tua harus tahu dampak buruk gadget bagi perkembangan anak sebelum memutuskan memberikan gadget pada anak. Ada banyak dampak gadget bagi anak misalnya 1) anak akan jadi malas karena terlalu asyik dengan gadgetnya, 2) kurangnya bersosialisasi, anak akan enggan bermain dengan teman-temannya ia lebih memilih bermain gadget berlama-lama ketimbang bermain. 3) menurunnya prestasi disekolah, karena keranjingan dengan gadget anak jadi malas belajar,enggan membaca buku akibatnya prestasi di sekolah jadi menurun, serta masih banyak lagi dampak buruk gadget bagi anak. Lantas apa jawaban anak bila ditanya pilih buku atau gadget? Anak tentu akan memilih gadget , mengapa demikian? karena anak terlanjur mengenal gadget terlebih dulu ketimbang buku. Oleh karena itu peran orang tualah yang menjadikan anak lebih memilih buku atau gadget. Dr. Shane Bergin seorang fisikawan dari universitas college Dublun mengatakan bahwa orang tua sebaiknya tidak memberikan gadget kepada anak terlalu dini, karena memiliki dampak besar di masa depannya, seharusnya orang tua menanamkan kebiasaan membaca pada anak. Karena media buku memberikan stimulasi yang sangat efektif dalam perkembangan otak anak.

mengenalkan buku pada anak sejak dini mampu menciptakan kebiasaan yang baik, karena dengan buku anak bisa mengembangkan pengetahuan dan mencari informasi terpercaya. Sebagai proses mengenalkan anak kepada buku orang tua bisa membacakan cerita kepada anak sejak usia Batita ( bayi dibawah 3 tahun) atau bahkan sejak dalam kandungan bisa distimulasi dengan membacakan cerita. Melalui proses mendengarkan cerita, anak akan merekam pesan moral dari cerita tersebut. Secara tidak langsung anak akan menyimpan rapi pesan moral tersebut di dalam otaknya, kalau kemudian anak terus menerus dibacakan cerita maka otak anak akan terus terstimulus untuk terbiasa dengan hal-hal yang positif. Dengan terbiasanya anak mendengarkan cerita, anak akan kaya kosa kata yang akan berguna bagi anak ketika ia mulai masuk sekolah sekaligus anak akan mampu bersosialisasi dengan orang sekitar karena membacakan buku cerita untuk anak menjadi dasar merangsang ketrampilan berbicara. Jadi baik buku ataupun gadget bisa jadi manfaat manakala orang tua bisa mengendalikan penggunaan dua hal tersebut. Dengan anak bisa mengenal kehidupan nyata, anak akan mampu berimajinasi secara langsung di dunia nyata.

Akhirnya .. Orang tualah yang bisa menjadikan anak keranjingan membaca buku atau ketagihan gadget. Jika orang tua bijak dan memikirkan masa depan anak, tentu pilihan jatuh pada bagaimana caranya agar anak senang membaca buku. Tapi bila orang tua ingin masa depan anak sia-sia, maka pilihan yang tepat adalah mengajarkan anak dengan menggunakan gadget. so...semua pilihan ada pada orang tua. "Buku yes..Gadget no...for children"

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kebiasaan yang baik.membaca keras di depan anak juga penting..sehingga anak suka membaca

16 Mar
Balas

Ngge bun...trims sarannya

16 Mar

Keren Kenalkan dunia literasi sejak dini

16 Mar
Balas

Iya bun.betul sekal

16 Mar

Terimakasih infonya bun

16 Mar
Balas

sama2bun...trims sudah mampir

16 Mar

Setuju ...

16 Mar
Balas

Terima kasih pak sudah mampir

16 Mar

Keren

16 Mar
Balas

ayo dolor lita berlatih

16 Mar

Mantap dah bun... Tingkatkan dan lanjutkan

16 Mar
Balas

terima kasih sudah mau mampir

16 Mar



search

New Post