Meskipun virus menulis sudah disebarkan oleh pakar penulis di blog gurusiana, bahkan sempat menjadi viral virus yang dibawa Pak.Syaihu demikian juga virus Pak Emchopun sudah mem-booming hingga bisa menjadi sebuah buku berkisar tentang "Virus EMCHO" itu semua menjadikan saya mengikuti jejak-jejak beliau. Virus yang saya bawa masih sama yaitu menyebarkan virus menulis, tapi penyebarannya masih dalam skala kecil, masih dalam lingkup satu sekolah dan teman-teman yang mau tertular virus menulis. maklumlah karena saya bukanlah sosok penulis handal seperti mereka. tapi setidaknya menyemangati dan memberikan sedikit cara menulis artikel khususnya menulis diblog gurusiana itu bagiku sudah termasuk awal yang baik untuk menyebarkan virus mematikan ini. bagaimana tidak mematikan..ketika seseorang sudah terjangkit virus ini, secara otomatis mereka menjadi ketagihan, kalau sudah ketagihan setiap hari mereka pasti akan mencari-cari ide agar bisa menulis, bahkan saking gilanya mereka bisa menulis lebih dari satu seperti kegilaan teman-teman di blog ini, hingga terkadang sampai melupakan sisi kesehatan, terus dan terus menguras tenaga dan fikiran untuk menulis.

Ikut menyebarkan virus menulis juga tergerak karena setelah membaca artikel pak Emcho tentang"membayar utang tulisan". ya... komitmen pak Emcho patut ditiru, betapa dengan kesibukan terkadang kita tidak ada waktu untuk menulis sebuah artikel. seperti halnya saat sekarang ini, kegiatan sekolah sangat padat-padatnya, bahkan dalam beberapa hari saya juga tidak ada waktu untuk mengisi di blog kesayangan ini. begitu membaca tulisan pak Emcho, saya juga berharap bisa memiliki komitmen yang sama seperti pak Emcho, membayar utang tulisan. disaat sibuk-sibuknya kegiatan disekolah. Di saat sibuknya kegiatan sekolah ternyata masih banyak teman-teman seprofesi yang minta ditularkan virus menulis ini, tidak saya sia-siakan kesempatan ini sekaligus sebagai awal untuk pembenahan komitmen untuk tetap menulis sesibuk apapun kegiatanku. penyebaran virus sekaligus pematangan virus yang sudah mengendap dalam diri ini.

Teman-teman yang kebanyakan para "emak" memiliki semangat 45 untuk berubah. Mereka yang semula hanya bisa membuka dan menutup laptop kali ini berani mencoba untuk membuka laptop dan menuangkan ide sederhana ke dalam tulisan. kalau sudah emak yang menulis, pasti tulisannya sekitar profesi dan keluarga. Awalnya...mereka kesulitan bagaimana cara memulai sebuah tulisan, berkali-kali tulisan yang sudah menjadi beberapa kalimat harus dihapus lagi, Hal ini mengingatkan saya saat-saat pertama memulai terjun di dunia tulis menulis. rasanya menulis dalam satu baris saja butuh waktu berjam-jam. ketika sudah dapat satu baris tulisan sudah mandeg dan tidak punya ide lagi istilah kerennya "bleng". ini yang sering terjadi bagi kita kepada seseorang yang nekat terjun di dunia tulis menulis. Tapi itu tidak berlangsung lama, kalau kita berlatih secara kontinyu.

Butuh semangat dan niat yang mantap untuk bisa mengawali menulis. pantang menyerah dan tetap terus berusaha. karena tanpa itu semua tidak mungkin kita bisa menulis dengan baik. itu yang coba saya sampaikan kepada teman-teman, bahwa siapapun pasti bisa menulis, dengan menjadikan menulis sebagai rutinitas yang wajib pasti akan menjadikan pembiasaan yang baik dan pasti akan memperoleh hasil yang baik pula. semangat terus para emak...kita pasti bisa.