LUKISAN TERAKHIRMU...(lomba manulis)
LUKISAN TERAKHIRMU
Oleh : FARIDA HANUM
Guruku...
Kau gesekkan dawai biola dengan lembut
Menenangkan jiwa dan raga setiap muridmu
Merasuk jiwa membasuh sukma
Menentramkan batin yang sedang asa
Kau goreskan kuas diatas kanvas
Kau kenalkan arti warna yang kau goreskan
Memberikan sejuta makna kehidupan
Mengajarkan ragam kegidupan bagi mereka
Guruku...
Belum saatnya engkau pergi meninggalkan kami
Belum waktunya kau menghadap sang ilahi
Ada banyak orang yang membutuhkan dirimu
Muridmu...keluargamu...istri dan calon penerusmu...
Guruku...
Kami semua berduka, kami semua bersedih
Kami ingin menjerit, tapi kami tak kuasa menjerit
kami ingin menangis, tapi air mata ini mengering
Hati kami hancur tapi kami tak bisa berbuat apa-apa
Guruku...
Siapa yang bertanggung jawab atas perginya dirimu?
Siapa yang bertanggung jawab atas istri dan anakmu?
Kemana mereka yang protes ketika guru mencubit anaknya
Kemana mereka yang tidak terima ketika guru menegur anaknya
Mengapa mereka diam...mengapa mereka membisu
Guruku...
Kini...tak kan lagi terdengar alunan biola yang menyentuh kalbuku
tak kan ada lagi goresan-goresan kuas menghiasi kanvas putih
Hanya kenangan terakhir yang menghibur hati kami
Goresan terakhirmu yang berjudul "kembali kepada Allah".
Doaku...Semoga engkau tenang dialam sana
Berteman amal bersahabat bidadari
Menjemput kebahagiaan yang telah menanti
Kekal abadi di Syurganya Allah. amiiin...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang renyah penuh gizi
Bisa aja pak...nyoba niru jejak pean