Farida Hanum

Orang ndeso yang punya angan-angan jadi penulis....

Selengkapnya
Navigasi Web
RITUAL KEHAMILAN, NELONI ATAU NGUPATI?

RITUAL KEHAMILAN, NELONI ATAU NGUPATI?

Kehamilan adalah suatu fase yang pasti sangat ditunggu-tunggu oleh setiap pasangan suami istri yang telah sah menikah, karena dari proses inilah seseorang akan terlahir dan menjadi penguat dalam rumah tangga serta sebagai generasi penerus dari kedua orang tuanya. proses kehamilan dari awal kehamilan sampai melahirkan merupakan proses tirakatnya seorang ibu. Banyak perubahan yang dialami oleh ibu hamil baik secara fisik, psykhologis maupun sosial. Tapi hal itu tidak menjadikan sang ibu terbebani, bahkan dengan kehamilannya sosok ibu merasa bangga karena telah menjadi sosok wanita yang sempurna.

Namun, yang menjadikan bingung adalah banyak orang merayakan acara kehamilannya dengan istilah neloni (3 Bulan kehamilan), ada juga istilah ngupati (4 bulanan) kemudian mitoni ( 7 bulanan), yang mana yang seharusnya dilakukan ?. Tradisi neloni, ngupati atau mitoni itu adalah merupakan adat jawa yang sampai sekarang masih banyak orang melaksanakan tradisi tersebut. Islam membolehkan melaksanakan acara ngupati dsb, asalkan acara tersebut tidak menjadikan mereka syirik kepada Allah. Merayakannya dengan tujuan mulya sebagai ungkapan syukur dan mendekatkan diri kepada Allah.

Penting untuk diketahui bagi ibu hamil, bahwa proses janin didalam perut ibu melalui beberapa frase, 40 hari pertama berupa nutfah atau cairan kental, kemudian 40 hari berikutnya berupa 'alaqoh atau segumpal darah kemudian 40 hari ketiga menjadi mudghah atau segumpal daging. proses tersebut bila dihitung kurun waktunya adalah 3x40 hari atau sekitar 120 hari. Setelah itu Allah meniupkan ruh kepadanya dan memerintahkan kepada malaikat untuk menulis 4 hal, ketentuan rezekinya, ketentuan ajalnya, ketentuan amalnya serta ketentuan celaka dan bahagianya. Maka saat-saat seperti inilah seorang ibu hamil benar-benar harus mendekatkan diri kepada Allah agar amanah yang dititipkan kepadanya selalu dalam ridho Allah.

Untuk mengadakan acara 3 bulanan atau 4 bulanan hendaklah dilandasi dengan beberapa hal, diantaranya sebagai ungkapan rasa syukur seorang hamba kepada Allah SWT atas amanah berupa sang buah hati, atau sebagai pendidikan prenatal kepada bayi agar kelak ia bisa menjadi anak yang sholeh dan sholichah. Niatan baik tersebut harus disertai dengan cara-cara peringatan yang baik. mengadakan syukuran 3 bulanan atau 4 bulanan diisi dengan kegiatan pembacaan ayat-ayat alqur'an serta memanjatkan doa yang baik. Bukan sebaliknya melakukan ritual atau peringatan yang jauh dari nilai-nilai keislaman semisal mandi kembang tujuh rupa atau membuat rujak yang ditukar dengan uang dari genting meskipun untuk tujuan simbolik.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post