Farida Hanum

Orang ndeso yang punya angan-angan jadi penulis....

Selengkapnya
Navigasi Web
MIE FOSSIL

MIE FOSSIL

Mi atau orang biasa menulisnya mie, entah termasuk makanan pokok atau makanan selingan. Tapi yang jelas orang Indonesia banyak menyukai makanan yang satu ini. siapapun itu, orang tua atau anak-anak hampir semua doyan dengan mie. Ketika anak malas makan pasti orang tua menggantinya dengan mengolah mie. bahkan terkadang mie juga dimakan bareng bersama dengan nasi sebagai pengganti sayur. Mie menjadi makanan faforit baik untuk hidangan atau untuk acara hajatan.

Saat ini olahan mie-pun sudah banyak variantnya. memanjakan lidah penggemarnya. ada mie syetan yang berlevel, ada mie kocok dengan toping bervarian, adak mie ayam pentol, mie ramen, mie ayam jamur dan masih banyak lagi tampilan mie yang menggugah selera pembeli.

Ada satu lagi mie yang menggelitik perutku,Mie Fossil...tak begitu jauh dari tempat dinasku. Entah darimana asal istilah tersebut, yang jelas semua penggemar mie menyebutnya dengan mie fossil. Disebut mie fossil karena mienya diselimuti dengan fossil ayam yang berbumbu. Dari namanya saja banyak orang penasaran pingin mencobanya. Ternyata warung mie fossil yang ramai dengan pembeli itu adalah warung mie sederhana yang melegenda, turun temurun tiga generasi.

Aku mencoba merasakan sensasi mie fossil. Tampilannya cukup menarik, mie yang diselimuti ceker dan tulang leher, ditambah dengan tahu goreng yang diiris kecil dan ditabur bawang goreng benar-benar memang mengugah selera bagi pembeli terutama mereka yang benar-benar lapar. Ketika aku mencicipi kuahnya, sekilas aku ingat mie jaman aku masih mengantarkan anak-anakku sekolah dulu. Ya...rasanya hampir mirip. sepertinya mie fossil ini sama dengan mie ceker yang berada di sekolah anakku, namanya mie "Nggoyya", warung mie di jaman tahun 90 an.

Aku penasaran, mencoba untuk bertanya pada penjualnya. Ternyata memang benar, mie fossil adalah mie titisan dari mie Nggoyya. Mie mak nggoyya adalah mie yang terkenal pada tahun 90 an. Penggemarnya kebanyakan anak-anak. Saking banyaknya pembeli, mak Nggoyya meracik mienya tak berukur, terkadang melebihi ukuran normalnya, terutama memberi cekernya melebihi batas sewajarnya. Makanya anak-anak begitu ketagihan dengan mie Nggoya. Dengan makan satu porsi saja anak-anak sudah merasakan kekenyangan.

Kini, mie Nggoyya hidup kembali...lidahku bernostalgia dengan mie Nggoyya. Mie fossil yang memang berisi fosil (tulang-tulang) ayam begitu mempesona, selanjutnya...terserah anda..

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Istilah keren dari ceker ayam ya Bu.. yummy

20 Jan
Balas

Ya.betul...mantab

20 Jan



search

New Post