Farida Hanum

Orang ndeso yang punya angan-angan jadi penulis....

Selengkapnya
Navigasi Web
SEMARAK KARTINI  (1) DENGAN GERAKAN MENULIS

SEMARAK KARTINI (1) DENGAN GERAKAN MENULIS

SEMARAK KARTINI (1) DENGAN GERAKAN MENULIS

Gaung peringatan Kartini sudah mulai terdengar dimana-mana, berbagai macam kegiatan diadakan di sekolah-sekolah. Meskipun kenyataan di dunia Pendidikan sedang sibuk-sibuknya pelaksanaan Ujian, tapi tidak menyurutkan semangat Pendidik dalam mengenalkan perjuangan Kartini kepada anak didik mereka. Bermacam-macam cara menanamkan jiwa perjungan Kartini kepada siswa, ada yang melihat sisi keanggunan Kartini dengan pawai Kartini-Kartini cilik yang umumnya dilakukan oleh siswa-siswi TK dan SD. Ada yang sekedar memeriahkan peringatan hari Kartini dengan berbagai lomba seperti lomba memasak, lomba berhias dan lomba mengenakan kebaya dll.

Selain itu kita perlu mengenalkan sosok Kartini yang sesungguhnya kepada siswa. Bahwa Kartini adalah sosok wanita yang literat, terbukti beliau aktif melakukan korespondensi atau surat menyurat kepada temannya yang berada di Belanda. Beliau juga rajin membaca majalah atau surat kabar kebudayaan Eropa yang menjadi langganannya. Beliau bahkan banyak membaca buku-buku karya Louis Coperus yang berjudul De Stille Kraacht, karya Van Eeden, Augusta de Witt serta berbagai roman-roman beraliran feminis yang kesemuanya berbahasa belanda, selain itu ia juga membaca buku karya Multatuli yang berjudul Max Havelaar dan Surat-Surat Cinta.

Dari sinilah dia memiliki pemikiran untuk memajukan pemikiran perempuan pribumi agar memiliki hak yang sama dengan kaum pria, yang kita kenal dengan Emansipasi Wanita. Terkait dengan hal tersebutlah, kita mengenalkan sosok Kartini yang Literat lewat gebyar literasi melalui gerakan menulis secara serentak seluruh siswa MI.Asasul Huda Randegan Tanggulangin. Dengan gerakan menulis ini diharapkan siswa mampu mengikuti jejak Kartini yang rajin menulis serta gemar membaca.

Kegiatan menulis serentak ini mampu membarika aura positif kepada siswa MI.Asasul Huda Randegan, hal ini bisa terlihat antusias anak-anak dalam mengikuti budaya menulis ini, apalagi dengan didukung semua guru juga wajib menghasilkan sebuah tulisan yang bertemakan tentang “Kartini-Kartini zaman Now”.

Semangat mereka menghasilkan sebuah tulisan baik para siswa maupun guru tampak terlihat dari raut wajah mereka, mereka yakin bahwa mereka pasti bisa. Dan ternyata setelah selesai menulis seuai dengan waktu yang ditentukan, tampak hasil tulisan mereka mayoritas menceritakan ibunda mereka yang menjadi pahlawan bagi mereka. Menarik dan sistematis tulisan mereka. Ternyata mereka yang tidak bisa mengarangpun ketika harus dihadapkan dengan kenyataan dalam keluarganya, mereka semua mampu bercerita. Ini berarti bahwa siapapun bisa menulis, tinggal perlu untuk diasah dan terus dibudayakan, sehingga mereka mampu menghasilkan karya yang apik

Para guru pun, biasanya tidak mengerti apa yang harus ditulis, bagaimana memulainya, ketika dihadapkan pada tema “ Kartini zaman Now” mereka sudah bisa menggambarkan siapa Kartini-Kartini zaman Now, dan hasil tulisan mereka patut diacungi jempol.

Dengan demikian makna peringatan Kartini tidak sekedar berhura-hura, tapi mengambil sisi keteladanan dari sosok pejuang wanita yang mampu menelorkan sebuah karya hebat yang berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang”

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantab

24 Apr
Balas

terima kasih bun

25 Apr

kartini dikenang krn tulisannya, semangat bu...

24 Apr
Balas

ayo..lanjutkan karya barunya

25 Apr

Setuju sekali bunda, kalau mau berupaya, pasti ada jalan. Ternyata bikin coretan - coretan kecil itu menyenangkan.

24 Apr
Balas

ya betul sekali, apapun bisa ditulis

25 Apr

Mantap bu... semangat literasi

25 Apr
Balas

Terima kasih bu

26 Apr



search

New Post