Farida Hanum

Orang ndeso yang punya angan-angan jadi penulis....

Selengkapnya
Navigasi Web
WANITA-WANITA HEBAT DIMASA SEBELUM KARTINI LAHIR

WANITA-WANITA HEBAT DIMASA SEBELUM KARTINI LAHIR

WANITA-WANITA HEBAT DIMASA SEBELUM KARTINI LAHIR

Indonesia memiliki banyak tokoh wanita yang ikut dalam perjuangan bangsa Indonesia, yang gigih dalam berjuang, sebut saja, Cut Nya’ Dien, Ibu Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, Christina Martha Tiahahu bahkan yang gigih membela kaum wanita untuk bisa mendapatkan hak yang sama terhadap kaum pria adalah Raden Ajeng Kartini. Raden Ajeng Kartini adalah sosok pejuang yang bukan dengan mengangkat senjata sebagaimana Cut Nya’ Dien atau Christina Martha Tiahahu, tapi mengabarkan pada dunia tentang kondisi di negaranya, khususnya para perempuan agar mereka melek pendidikan. Kita semua patut menghargai jasa para kaum wanita tersebut, yang karena beliaulah kita kaum wanita bisa hidup bebas berkarya maupun berekspresi. Kita mendapatkan kesamaan “gender” atau istilah lain “Emansipasi Wanita “. Emansipasi wanita sendiri dimaksud adalah bahwa wanita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara memiliki hak yang sama dengan kaum pria. Hak mendapatkan pendidikan, hak memperoleh pengajaran, dan masih banyak hak-hak wanita yang disamakan dengan pria.

Namun jauh sebelum Indonesia merdeka, jauh sebelum para wanita Indonesia ikut memperjuangkan kemerdekaan bahkan memperjuangkan hak-hak wanita, banyak wanita-wanita hebat yang patut kita teladani, karena wanita-wanita tersebut memiliki kegigihan dalam berjuang. Yang tak kenal lelah dalam menegakkan agama Allah. Yang selalu berkorban karena Allah. Sebagian wanita-wanita hebat tersebut adalah :

1. Sayyidah Khodijah binti Khuwalaid r.a (Istri Rasulullah SAW di permulaan Islam)

Sososk wanita hebat, Beliau patutnya di juluki sebagai “wanita terbaik di dunia”. Sebagai seorang ningrat yang diberi gelar ratu Quraisy, putri mekkah dan wanita suci. Beliau inilah yang patut kita kenang, kita teladani karena banyak sekali perjuangan yang beliau lakukan dalam ikut serta menegakkan agama Allah.

Sayidah Khadijah r.a. adalah wanita pertama yang bergabung dengan rombongan orang Mu'min, termasuk wanita pertama yang beriman kepada Allah di muka bumi ini, setelah Rasulullah SAW. Khadijah r.a. membawa panji bersama Rasulullah SAW, sejak saat pertama, berjihad dan bekerja keras. Dia pertaruhkan harta dan jiwanya demi menegakkan agamanya. Dia siap menempatkan dirinya berada di garda belakang perjuangan misi kenabian Muhammad tercinta. Perjuangan tak pernah terhenti hingga nafas terakhir. Sungguh sosok beliaulah yang menjadi teladan tertinggi bagi para wanita.

Sayidah Khadijah r.a. adalah sosok penting dalam kehidupan nabi saw, terutama saat tubuh beliau saw menggigil tatkala Tuhan menyapanya demi membuka gerbang dunia masa datang yang cemerlang dan beradab, serta terlepas dari kungkungan peradaban jahiliyah, Sayidah Khodijah ra yang begitu perhatian dan menyemangati belaiu saw dengan dekapan kasih sayang dan penuh cinta dan kehangatan.

Tatkala Rosulullah SAW mengalami rintangan dan gangguan dari kaum lelaki Quraisy, maka di sampingnya berdiri dua orang wanita. Kedua wanita itu berdiri di belakang da'wah Islamiah, mendukung dan bekerja keras mengabdi kepada Muhammad SAW sang pemimpin. Salah satu diantaranya adalah sayidah Khadijah r.a.

2. Siti Fatimah Az Zahra r.a

Siti Fatimah Az Zahra adalah putri kesayangan baginda Rosulullah yang terlahir dari rahim seorang wanita mulia Khodijah Al Kubro Sayyidatun Nisa’ahlil Jannah. Fatimah az-zahra adalah sosok lambang wanita yang diungkapkan oleh Allah Swt untuk suri tauladan umat Islam. Ia adalah teladan dalam semua ragam dimensi sosok perempuan. Teladan seorang anak perempuan ketika berhadapan dengan ayahnya. Teladan seorang istri ketika berhadapan dengan suami. Teladan seorang ibu ketika berhadapan dengan anak-anaknya. Bahkan teladan seorang perempuan yang gigih berjuang dan bertanggung jawab atas takdirnya sendiri dan masyarakat. Sosok wanita yang tetap bertahan membela ayahnya Rosulullah SAW yang sering disiksa oleh kaum kafir. Dia adalah sosok wanita yang tabah dan kuat dalam menghadapi segala cobaan.

3. Aisha Binti Abu Bakar

Aisha adalah figur perempuan Islam salah satu istri Nabi Muhammad SAW yang paling kontroversial. Pada awal menjadi istri Nabi Aisha dikenal kontroversial dari perjuangan dan idenya dalam hal beasiswa, sekolah, politik dan peran perempuan dimana saat itu dikenal sebagai hal yang berlawanan dengan konsep konservatif dalam peran perempuan dalam islam. Sepeninggalnya Nabi Muhammad SAW, Aisha terjun dalam politik dan menentang langsung kekhalifahan Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Dia bahkan turun langsung memimpin saat perang Basra meskipun akhirnya kalah dan menyatakan pensiun dalam politik. Namun dia tetap melanjutkan perjuangannya dalam menyebarkan ajaran Islam. Aisha juga merupakan perempuan yang banyak meriwayatkan hadits dari Nabi Muhammad SAW.

4. Nasibah binti Kaab yang dijuluki Ummu Immarah

Beliau adalah sosok wanita pemberani, ia ikut berjuang dalam perang uhud, ia selalu berada di sekitar kanan kiri Rasulullah SAW manakala berperang melawan quraisy, ia selalu berusaha membentengi rasulullah SAW dengan pedangnya dan sesekali mengeluarkan panahnya. Rasulullah sendiri pernah bercerita kepada kaumnya bahwa “Ummu Imarah adalah sosok wanita tangguh, setiap kali aku melihat kanan kiri, kudapati Ummu Imarah membentengiku pada perang Uhud.

4

4. Rufaidah binti Sa’ad, Perawat Islam Pertama

Sebagai seorang muslim, kita juga mempunyai tokoh yang menjadi pelopor dunia keperawatan Islam. Ia adalah Rufaidah binti Sa’ad, yang merupakan perawat Islam pertama sejak zaman Rasulullah. Rufaidah binti Sa’ad merupakan perawat muslim pertama di zaman Rasulullah SAW. Wanita berhati mulia ini bernama lengkap Rufaidah binti Sa’ad Al Bani Aslam Al Khazraj. Beliau lahir di Yastrib dan tinggal di Madinah. Rufaidah termasuk kaum Anshar, yaitu golongan yang pertama kali menganut Islam di Madinah. Rufaidah mempelajari ilmu keperawatan saat ia bekerja membantu ayahnya yang berprofesi sebagai seorang dokter.

Ketika perang Badr, Uhud, Khandaq, dan perang khaibar, Rufaidah menjadi sukarelawan yang merawat sahabat yang terluka akibat perang. Beberapa kelompok wanita dilatihnya untuk menjadi perawat. Dalam perang Khaibar, mereka minta ijin kepada Rasulullah Muhammad SAW, untuk ikut di garis belakang pertempuran agar dapat merawat mereka yang terluka, dan Rasulullah SAW mengijinkannya. Ketika damai, Rufaidah membangun tenda di luar Masjid Nabawi untuk merawat kaum muslimin yang sakit. Kemudian berkembang, dan berdirilah Rumah Sakit lapangan yang terkenal saat perang, dan Rasulullah SAW sendiri memerintahkan sahabat yang terluka dirawat olehnya.

Rufaidah memiliki kepribadian luhur dan empati yang memberikan pelayanan keperawatan dengan baik pada para sahabat terluka. Sentuhan sisi kemanusiaan merupakan hal yang sangat penting bagi seorang perawat, sehingga perkembangan sisi tehnologi dan kemanusiaan (human touch) berjalan seimbang. Rufaidah juga sebagai pemimpin dan pencetus Sekolah Keperawatan pertama di dunia Islam. Beliau juga merupakan penyokong advokasi pencegahan penyakit (preventif care) dan menyebarkan pentingnya penyuluhan kesehatan.

Begitulah peranan wanita pada masa Rasulullah SAW. Mereka berpikir untuk akhiratnya. Turut berjuang dalam menegakkan agama, jiwa dan raganya mereka pertaruhkan untuk agama. Masih banyak lagi tokoh wanita Islam yang patut kita teladani, kita kenang selalu dan kita jadikan suri tauladan yang baik terutama bagi generasi wanita di masa yang akan datang, dengan tetap tidak melupakan pengorbanan dan perjuangan para pejuang wanita Indonesia yang setiap tahun di peringati seluruh warga negara Indonesia.( diambil dari berbagai sumber).

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

MasyaAllah bagus banget bu....sy juga pernah baca selain RA Kartini juga ada perempuan yg juga gigih memperjuangkan pendidikan utk wanita....sayang nya tidak begitu di blow up karena tidak beehubungan surat menyurat dg belanda.

19 Apr
Balas

ya betul, sebenarnya banyak sekali pahlawan-pahlawan wanita yang tdk terekspos spt RA Kartini. Salam kenal

19 Apr



search

New Post