Faridah Budiastuti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Orang Miskin Membayar Zakat

Orang Miskin Membayar Zakat

“Kang, kamu dicari nyonyaku. Sudah 2 bulan biaya sekolah anakmu belum diambil,.” siDul sudah bicara sebelum kang Munir duduk di lincak bawah pohon waru.

“Maafkan aku Dul. Aku sakit 2 minggu ini. Tetapi Zubaidah sudah membayar sekolah. Musim ini panenku bagus.”

“Ini titipan nyonya” siDul menyerahkan 5 lembar uang warna merah kepada kang Munir.

“Lho ditukar ya.” Kang Munir menerima dengan senang.

“Terserahlah, tetapi itu zakat untuk kang Munir. Mau dipakai apa terserah.”

“Sawah yang tahun lalu sama sekali tidak panen, tahun ini panen bagus. Apalagi irigasi masih lancar. Aku panen 20 kresek.” Kegembiraan jelas memancar di wajah kang Munir.

“Sukurlah kalau begitu” siDul lega.

“Aku kira kamu sakit parah, kemarin adikmu berangkat haji kamu juga tidak mengantar.” Kang Muslih menimpali.

“Istriku datang, tetapi aku tidak dapat kemana-mana. Sakit bisul mau diceritakan juga memalukan” Kang Munir meringis memamerkan gigi coklat dan ompongnya.

“Yang penting sudah sampai di sini, membawa kabar baik pula” siDul menambahkan.

“Aku menyisihkan sebagian panenan untuk membayar zakat. Aku mengikuti cara ibumu menyalurkan zakat. Kalau aku jual dan aku bagi-bagi, paling mereka mendapat 50 ribuan, dan tidak ada bekasnya. Tetapi kalau aku berikan kepada satu orang, maka gabah 1 kresek itu bisa dipakai untuk membeli beberapa ekor ayam.” Kang Munir berhenti sejenak.

“Kamu berikan kepada siapa?” Tanya siDul

“Pak Min yang ingin beternak, aku berikan 1 kresek gabah itu kepadanya. Dia menjualnya dan digunakan membeli 10 ekor ayam kampung. Kemarin dia datang menceritakan ayam-ayamnya dengan semangat. Aku jadi teringat ketika dulu menerima uang zakat dan membeli kambing. Aku dapat merasakan kegembiraan pak Min karena aku juga pernah mengalaminya.” Lanjut kang Munir.

Mendapat penghasilan satu musim 3 juta sesungguhnya tidak banyak, tetapi tetap lebih baik dari pada tidak panen. Kang Munir memang hebat. Dalam hidupnya yang serba terbatas ia adalah pribadi yang kaya raya.

Peserta Kelas Munulis Media Guru di Solo

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Selalu ada kesempatan dalam setiap ikhtiar. Tulisan yang dahsyat

30 Jul
Balas

Saya pengin nulis faksi. Itu sepotong dr 8 potongan yg sdh saya tulis. Boleh minta catatan ttg tulisannya?

30 Jul

Kisah langka yang menggugah. Untk meluruhkan ego dan berbenah. Yuk! Salam.

30 Jul
Balas



search

New Post