Dilema Cinta Ririn
Malam itu bulan terang benderang, Ririn membuka jendela kamarnya. Bulan yang terang itu seolah tiada mampu menerangi suasana hatinya yang lagi kacau. Kenangan dengan Ariv seperti menari-nari dipelupuk matanya. Pipinya yang mulus mampu meluncurkan butiran bening yang menganak sungai. Dia tidak meminta materi, atau memandang rupa pemuda itu. Yang dia inginkan adalah ketulusan cinta Ariv kepadanya.
Ririn rasanya sudah mulai lelah dan mengantuk, dia membaca do’a dan membaringkan tubuhnya kekasur. Samar-samar dari kamar adiknya yang bernama jepri itu, dia mendengar lagu pop melayu. Ririn paham betul kalau seperti itu biasanya adiknya itu lagi belajar. Katanya kalau dia belajar sambil mendengarkan musik atau lagu dia akan mudah mengingatnya. Sebagai seorang guru Ririn memahami gaya belajar adiknya itu termasuk gaya belajar auditori.
Entah kebetulan syair lagu itu pas sekali menggambarkan suasana hati Ririn saat ini.
· Ku hanya mencari jalan yang terbaik
Demi keutuhan cinta kau dan aku
Bukannya maksudku
Memaksa dirimu
Untuk bertahan
Tetap bersamaku..
Reff. Ku butuh perhatian bukan rayuan semata
· Yang kuinginkan bukti
Bukan janji atau kata
Ku tak perlu materi
Ku tak memandang rupa
Yang kuharapkan cinta
Slalu bersama kita selamanya
· Cinta yang sejati
Ku ingin darimu
Bukan karna nafsu
Kau mencintaiku
Ku tak mau lagi
Terulang kembali
Karena kecewa
Sungguh menyayat hati
Sungguh lagu itu seperti mewakilkan hati Ririn, mungkin si pencipta lagu itu memiliki kesamaan nasib cinta seperti Ririn, dia mengambil tisue yang ada dimeja kamarnya, kemudian menyeka air matanya juga air yang keluar dari hidungnya. Bergegas Ririn keluar kamar lalu mengambil air wudhu, dia lakukan wudhu dengan tertib dan sempurna. Setelah itu ia mau kembali ke kamar, diruang tengah berpapasan dengan sang mama.
“Belum tidur nak?” kata mama.
“Belum ma,mau ngaji dulu”. Jawab Ririn.
Ririn lalu meminta mamanya untuk istirahat juga, cucian piring biar dia yang ngerjain besok pagi. Mamanya mengiyakan dan akan segera kembali ke kamar setelah buang air kecil. Ririn masuk kekamarnya,dan mengambil kalamullah yang terletak diatas mejanya.
“Ya Allah,Tuhanku yang tidak pernah tidur ku niatkan semoga dengan membaca kalam Mu hati hamba menjadi tenang. Jodoh hamba didekatkan, rezeki dan urusan hamba dilancarkan. Aamiin.” Doa Ririn dengan pelan.
***
Tanah Laut, Rabu 29 September 2021
#Draf Novel Delema Cinta Ririn#
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren.., lanjut Bun. Semoga sehat selalu.
Terima kasih bunda Samsimar
Terima kasih bunda Samsimar