FARIDAH,S.Pd.AUD

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Dilema Cinta Ririn

Malam itu bulan terang benderang, Ririn membuka jendela kamarnya. Bulan yang terang itu seolah tiada mampu menerangi suasana hatinya yang lagi kacau. Kenangan dengan Ariv seperti menari-nari dipelupuk matanya. Pipinya yang mulus mampu meluncurkan butiran bening yang menganak sungai. Dia tidak meminta materi, atau memandang rupa pemuda itu. Yang dia inginkan adalah ketulusan cinta Ariv kepadanya.

            Ririn rasanya sudah mulai lelah dan mengantuk, dia membaca do’a dan membaringkan tubuhnya kekasur. Samar-samar dari kamar adiknya  yang bernama jepri itu, dia mendengar lagu pop melayu. Ririn paham betul kalau seperti itu biasanya adiknya itu lagi belajar. Katanya kalau dia belajar sambil mendengarkan musik atau lagu dia akan mudah mengingatnya. Sebagai seorang guru Ririn memahami gaya belajar adiknya itu termasuk gaya belajar auditori.

            Entah kebetulan syair lagu itu pas sekali menggambarkan suasana hati Ririn saat ini.

·         Ku hanya mencari jalan yang terbaik

Demi keutuhan cinta kau dan aku

Bukannya maksudku

Memaksa dirimu

Untuk bertahan

Tetap bersamaku..

Reff.   Ku butuh perhatian bukan rayuan semata

·         Yang kuinginkan bukti

Bukan janji atau kata

Ku tak perlu materi

Ku tak memandang rupa

Yang kuharapkan cinta

Slalu bersama kita selamanya

·         Cinta yang sejati

Ku ingin darimu

Bukan  karna nafsu

Kau mencintaiku

Ku tak mau lagi

Terulang kembali

Karena kecewa

Sungguh menyayat hati

 

Sungguh lagu itu seperti mewakilkan hati Ririn, mungkin si pencipta lagu itu memiliki kesamaan nasib cinta seperti Ririn, dia mengambil tisue yang ada dimeja kamarnya, kemudian menyeka air matanya juga air yang keluar dari hidungnya. Bergegas Ririn keluar kamar lalu mengambil air wudhu, dia lakukan wudhu dengan tertib dan sempurna. Setelah itu ia mau kembali ke kamar, diruang tengah berpapasan dengan sang mama.

“Belum tidur nak?” kata mama.

“Belum ma,mau ngaji dulu”. Jawab Ririn.

            Ririn lalu meminta mamanya untuk istirahat juga, cucian piring biar dia yang ngerjain besok pagi. Mamanya mengiyakan dan akan segera kembali ke kamar setelah buang air kecil. Ririn masuk kekamarnya,dan mengambil kalamullah yang terletak diatas mejanya.

            “Ya Allah,Tuhanku yang tidak pernah tidur ku niatkan semoga dengan membaca kalam Mu hati hamba menjadi tenang. Jodoh hamba didekatkan, rezeki dan urusan hamba dilancarkan. Aamiin.” Doa Ririn dengan pelan.

 ***

Tanah Laut,  Rabu 29 September 2021

#Draf Novel Delema Cinta Ririn#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren.., lanjut Bun. Semoga sehat selalu.

30 Sep
Balas

Terima kasih bunda Samsimar

30 Sep

Terima kasih bunda Samsimar

30 Sep



search

New Post