Hadiah Untuk Ibuku

Sebelumnya saya minta maaf kepada seluruh pembaca, karena saya sebelumnya tidak pernah mengikuti lomba menulis di blog gurusiana yang di adakan oleh Media Guru Indonesia. Namun melihat tema lomba dibulan Desember ini, hati saya merasa terpanggil dan ingin... sekali menuliskan sesuatu untuk ibuku yang kesehariannya ku sebut mama.

Ibu adalah panggilan nama orang tua kita dari jenis wanita, kalau saya sendiri sering menyebutnya dengan mama. Ibu adalah orang yang melahirkan kita dengan susah payah, dengan perjuangan luar biasa, bahkan ibu rela mempertaruhkan nyawanya dalam berjuang melahirkan kita kedunia ini.

Seandainya setiap anak mempunyai pikiran seperti ini, pastilah ibu merasa senang dan bahagia, karena perjuangannya membuahkan hasil yang baik. Akan tetapi kenyataan didunia yang kita hadapi ini masih banyak penindasan yang kita saksikan baik dilingkungan kita sendiri, maupun yang kita saksikan lewat media televisi, surat kabar, ataupun lewat sosial media.

Bagi saya ibu saya yang sering saya sebut dengan mama adalah sesosok ibu yang tangguh,penyabar, Saya pernah memberikan hadiah yang tidak terduga kepada mama saya, Saya berangkatkan beliau ke pulau Jawa dan Bali untuk tour Ziarah sekaligus refresing. Saya melihat ibu saya bahagia sekali, sayapun tentu lebih bahagia. Setelahnya saya merasakan energi positif selalu datang kepada saya. Ya Allah, mungkinkah ini karena panjatan do’a seorang ibu yang diaminkan oleh semesta alam dan para malaikat.

Ibuku yang kupanggil mama adalah penyejuk hatiku, beliau jarang memberikan nasehat,tetapi lebih banyak memberikan aksi dan contoh yang konkrit. Apabila beliau sakit saya sangat khawatir, semoga ibu saya dipanjangkan umur, diberi kesehatan dan kebahagian.

Satu hal yang menjadi keinginan dan cita-cita saya, Jangan matikan saya ataupun ibu saya sebelum melangkahkan kaki ini ke Tanah Suci Mekkah Al-Mukaromah. Alangkah bahagianya andai saya bisa membawa ibu saya serta untuk bersama-sama melakukan ibadah umroh atau berhaji kekota Mekkah, tempat kelahiran Rasul. Berziarah kemakam Rasul, melakukan tawaf, sa’i, shalat dan berdoa bersama di Baitullah. Saya tidak bisa menggambarkan kecerian wajah ibu saya, seandainya impian saya tercapai. Rasanya keinginan ini mustahil, tapi cita-cita, harapan, do’a yang baik semoga akan terkabul,aamiin.

Ya itu saja cita-cita terbesarku lagi, yang akan kupersembahkan buat ibu kelak. Hanya ibuku lah lagi satu-satunya orang tua yang kumiliki. Ayah ku sudah 15 tahun yang lalu sudah tiada, Ayah dan ibu mertua juga sudah tidak ada didunia ini. Sedih memang tapi itulah takdir yang merupakan ketentuan darinya.

Orang tua satu –satunya yang saya punya saat ini hanya ibuku. Rumah ibu cukup jauh dari rumah saya, ibu saya tinggal dirumahnya sendiri, rumah dimana kami dibesarkan, akan tetapi tiap hari saya pasti kerumah ibu,karena tempat kerja saya dekat rumah ibu.

Ibu benarlah apa kata pepatah bahwa kasih ibu sepanjang hayat, doa yang tiada putus selalu engkau panjatkan buat anak-anakmu. Ibu berjuang 15 tahun ini, tanpa ayah. Ibu tangan yang kasar sebagai bukti perjuangan ibu yang tanpa mengenal lelah. Ibu maafkan anakmu ini yang belum maksimal memberikan yang terbaik untukmu, maafkan anakmu yang banyak salah kepadamu, maafkan anakmu yang kadang lupa akan nasehatmu. Janganlah bosan untuk mengingatkan anakmu ini jika memang terlihat salah, saya ingin selalu mencium bau syurga yang tercium dari telapak tanganmu ibu. Tak ada yang lebih indah dari kasih sayangmu. Selamat hari ibu, buat ibu saya dan para ibu-ibu yang ada di Tanah Air..

Nama saya Faridah,S.Pd.AUD. Saya dilahirkan disebuah desa yang bernama Desa Jorong, pada tanggal 6 Februari 1981, Alhamdulillah sampai saat ini saya masih menjabat sebagai guru di UPTD TK Negeri Pembina Jorong, Kec.Jorong Kab.Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan. No wa saya 082254011203.