FA. Suprapto Mukti Nugroho

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

"JANGAN JUJUR"

Oleh : fa. suprapto mn

Tak terasa, kegiatan belajar mengajar sudah memasuki bulan ketiga. Sudah saatnya, minggu-minggu ini saya melaksanakan penilaian harian. Bicara tentang penilaian, saya sering dihadapkan dengan persoalan yang tidak mudah. Misalnya, apakah siswa kita jujur dalam mengerjakan soal-soal ulangan?. Ataukah kita justru “cuek bebek” dengan itu semua yang penting hasil saja?. Padahal jauh dari itu, ada hal yang harus ditegakkan yaitu nilai kejujuran. Terlepas dari kehadiran peraturan presiden nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), kita sebagai guru tentunya sudah menanamkan sikap jujur pada siswa.

Jawaban pertanyaan tadi, sudah barang tentu siswa ada yang jujur tetapi ada juga yang tidak jujur. Akhir-akhir ini memang agak sulit mencari siswa yang jujur ketika mengerjakan soal, walaupun guru sudah menerapkan strategi jitu tetap saja sulit mendeteksi siswa yang jujur maupun yang tidak jujur. Berbagai modus dalam aksinya ketika ulangan terjadi. Ada siswa yang bekerjasama dengan teman sebelah, ada yang membuka catatan, menulis catatan di meja ataupun “memaksa” siswa lain untuk memberi jawaban dan masih banyak lagi. Namun demikian, ini bukan berarti kita “menihilkan” siswa-siswa yang sudah berbuat jujur.

Sikap jujur secara sederhana dapat diartikan sebagai sebuah perilaku manusia yang transparan, tidak ada yang ditutupi sebagai penghilang sebuah tingkah laku kepada orang lain. Dalam penilaian seharusnya siswa yang telah menguasai materi pelajaran, dapat menunjukkan bahwa yang bersangkutan telah menguasai dengan baik. Sebaliknya, siswa yang belum menguasai materi pelajaran tentunya harus berani menunjukkan kalau dirinya memang belum menguasainya. Itulah makna jujur yang sesungguhnya. Namun, yang terakhir ini kadang susah untuk dilakukan oleh siswa. Siswa justru berusaha menutupi kekurangan dengan berbagai cara, termasuk hal-hal yang kurang terpuji.

Suatu ketika, saya menyempatkan diri mengadakan kajian mendalam tentang penilaian ini. Sungguh diluar dugaan, sangat mencengangkan ternyata siswa yang nilainya tinggi memiliki kecenderungan tidak jujur dan sebaliknya siswa yang nilainya kurang bagus malah cenderung jujur. Temuan ini sekali lagi hanya “kecenderungan” dan itupun hanya merupakan suatu kasus di kelas tertentu. Walaupun kasus “langka”, saya sebagai seorang guru perlu mencari solusi dengan tepat.

Dalam teori multiple intelegence menurut Gardner bahwa pada dasarnya setiap orang memiliki banyak kapasitas kecerdasan, hanya saja semua kecerdasan tersebut berkembang dalam diri seseorang dengan cara yang berbeda-beda. Pangalaman hidup dan aktivitas keseharian yang akan menentukan perkembangan kecerdasan pada setiap orang, termasuk aktivitasnya di kelas. Konsekuensi dari teori ini, bahwa seorang guru harus mengapresiasi siswa-siswanya dalam berbagai aspek dalam menilai, dan tidak cukup hanya melihat nilai ulangan saja. Dalam kurikulum 2013, setidaknya ada tiga aspek yang mengakomodir ragam kemampuan siswa yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang meliputi sikap spriritual dan sosial.

Melihat hasil itu tentunya saya harus realistis dan bijaksana menanggapinya. Berarti apabila seorang guru hanya mementingkan nilai pengetahuan semata tanpa melihat proses dan aspek lainnya maka dapat dipastikan siswa cenderung akan memiliki sikap tidak jujur. Dan sama halnya guru menyuruh siswanya untuk tidak jujur. Payah....!!

Temanggung, 7 September 2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post