10 Joke Gus Dur Yang Masih Bikin Kita Tertawa
10 Joke-joke Gus Dur Yang Masih Bikin Kita Tertawa
Oleh : Fataty
Seorang Kyai, Guru Bangsa, dan Bapak Demokrasi, adalah KH.Abdurrahman Wahid yang pernah menjadi Presiden RI ke-4. Gus Dur, demikian sapaan akrab beliau. Menghembuskan nafas terakhirnya hari Rabu Pahing 13 Muharam 1430 H. atau 30 Desember 2009 pukul 18.45 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Beliau dilahirkan 4 Agustus 1940 di Denanyar, Jombang, Jawa Timur, keluarga Muslim berpengaruh di Indonesia. Ayahnya, Wahid Hasyim, adalah mantan Menteri Agama pada 1945. Kakeknya, Hasyim Ashari, adalah satu dari pemimpin Muslim terbesar pada pergantian abad 2000 lalu.
Gus Dur mengikuti tradisi keluarga dengan belajar di banyak pesantren. Nama Gus Dur diambil dari tradisi di daerahnya, dimana penduduk setempat menyebut seorang putra kiai dengan sebutan `Gus'.
Gus Dur, bapak bangsa yang sering melontarkan pendapat kontroversial. Saat menjabat Presiden RI ke-4 (20 Oktober 1999-24 Juli 2001), ia tak gentar mengungkapkan sesuatu yang diyakininya benar, meski banyak orang sulit memahami, bahkan menentangnya.
Dikutip dari buku “Kumpulan Joke-joke Gus Dur” karya Asim Sulistyo, Kendati sering mengundang kontroversi, tak jarang menjadi kemudi arus perjalanan sosial, politik dan budaya ke depan. Gus Dur, politius yang tak gentar menyatakan sesuatu yang diyakininya benar. Kerap kali, tak takut menyatakan sesuatu yang berbeda dengan pendapat banyak orang. Jika diselisik, kebenaran yang beliau ungkapkan sering baru bisa dipahami orang di belakang hari, yang pada awalnya tampak radikal dan seakan mengundang kontroversi.
Dan sisi humoris dari Gus Dur inilah yang banyak dikenang.
1. Humor Polisi. Humor lain yang diingat banyak orang adalah kritikan dalam bentuk lelucon yang dolintarkan saat banyak pihak mempertanyakan moralitas polisi, yang masih bisa berlaku dengan saat sekarang walaupun humor ini dilontarkannya setahun silam. "Polisi yang baik itu cuma tiga. Pak Hugeng almarhum bekas Kapolri, patung polisi dan polisi tidur," selorohnya.
2. Humor Ziarah . Mungkinkah Gus Dur benar-benar percaya pada isyarat dari makam-makam leluhur? Kelihatannya dia memang percaya, sebab Gus Dur selalu siap dengan gigih dan sungguh-sungguh membela "ideologi"nya itu. Padahal hal tersebut sering membuat repot para koleganya.
Tapi, ini mungkin jawaban yang benar, ketika ditanya kenapa Gus Dur sering berziarah ke makam para ulama dan leluhur. Laboratorium Komputer SMPN 3 Bayat Klaten Cerita ini diterbitkan di situs www.estibx.blogspot.com 9 "Saya datang ke makam, karena saya tahu. Mereka yang mati itu sudah tidak punya kepentingan lagi," katanya.
3. Iklan Gratis
Ucapan ini menjadi trademark tersendiri, sehingga ucapan ini pula yang ditiru oleh Gus Pur dalam acara Republik Mimpi. Saat ditanya Andy F Noya dalam acara Kick Andy, perihal peran yang dilakoni Handoyo.
Andy F Noya bertanya, "Apakah Dr. Handoyo pernah minta izin langsung kepada Anda untuk menjadi Gus Pur dalam Republik Mimpi?" "Abis gimana lagi, yah anggep saja sudah. Itung-itung advertensi (iklan) gratis," katanya disambut gelak tawa penonton. Bahkan ketika ditanya lebih ganteng siapa antara Gus Dur dan Gus Pur.
Gus Dur mengatakan Handoyo seperti iklan film foto yang bermoto "seindah warna aslinya", tapi Gus Dur memplesetkannya menjadi, "lebih indah dari warna aslinya," kata Gus Dur .
4. Fidel Castro Pun Terpingkal
KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dikenal sebagai sosok humoris. Saat menjadi presiden pun sifat itu tak hilang sampai-sampai membuat Presiden AS, Bill Clinton, terbahak-bahak Begitu juga ketika berkunjung ke Kuba, gurauan Gus Dur sempat membuat Fidel Castro yang bertampang sangar itu tertawa.
Ketika ke Kuba, Gus Dur memancing tawa dengan gurauan, yaitu : “Semua presiden Indonesia punya penyakit gila” Presiden pertama Bung Karno, ujar Gus Dur, gila wanita. Presiden kedua Soeharto gila harta, presiden ketiga Habibie benar-benar gila ilmu.
Sedangkan Gus Dur sendiri sebagai presiden keempat sering membuat orang gila karena yang memilihnya juga orang-orang gila. Sebelum tawa Castro reda, Gus Dur langsung bertanya. "Yang Mulia Presiden Castro termasuk yang mana?" Castro menjawab sambil tetap tertawa, "Saya termasuk yang ketiga dan keempat."
5. Gus Dur Wisatawan.
Ketika mengunjungi Habibie di Jerman, oleh orang dekat Habibie, Gus Dur diminta mengulangi cerita lucunya dengan Castro itu. Merasa tak enak untuk menyebut Habibie benar-benar gila atau gila beneran, Gus Dur memodifikasi cerita tersebut. Kepada Habibie, dia mengatakan, dirinya bercerita kepada Castro bahwa presiden Indonesia hebat-hebat.
Kata Gus Dur, Presiden Soekarno negarawan, Presiden Soeharto seorang hartawan, Presiden Habibie ilmuwan, sedangkan Gus Dur wisatawan. Gus Dur Wisatawan Ketika mengunjungi Habibie di Jerman, oleh orang dekat Habibie, Gus Dur diminta mengulangi cerita lucunya dengan Castro itu.
Merasa tak enak untuk menyebut Habibie benar-benar gila atau gila beneran, Gus Dur memodifikasi cerita tersebut. Kepada Habibie, dia mengatakan, dirinya bercerita kepada Castro bahwa presiden Indonesia hebat-hebat. Kata Gus Dur, Presiden Soekarno negarawan, Presiden Soeharto seorang hartawan, Presiden Habibie ilmuwan, sedangkan Gus Dur wisatawan.
6. Bandara Abdurrahman Wahid .
Kisah lucu lainnya saat menghadiri acara di Malang. Gus Dur ditunggu banyak orang. Banser yang selalu sibuk bila Gus Dur di daerah juga memantau melalui HT yang selalu digenggamnya. Salah seorang anggota Banser berada di Bandara Abdurrahman Saleh, Malang. Ia senantiasa melaporkan perkembangan di sana setiap saat.
Begitu pesawat yang ditumpangi Gus Dur mendarat, dia senang bukan main. Maka dengan penuh semangat dia langsung melapor ke panitia lokasi acara, melalui HT nya. Karena begitu bersemangat diapun gugup tak karuan. "Halo, kontek, kontek! Kiai Abdurrahman Saleh sudah mendarat di Bandara Abdurrahman Wahid," katanya. Tentu saja panitia yang menerima laporannya kaget dan sekaligus tertawa. Yaah..kebalik.
7. Terlambat dicabut
Ketika dibezuk Dahlan Iskan saat sakit Gus Dur bertanya,”Apa bedanya sakit gigi, orang hamil dan rumput panjang. Dia lantas menjawan sendiri. "Penyebab sakit gigi itu sama dengan penyebab orang hamil dan sama juga dengan penyebab mengapa rumput sempat tumbuh tinggi," kata Gus Dur. "Yaitu sama-sama terlambat dicabut."
8. Presiden Filipina.
Di lain waktu Gus Dur bercerita soal kekuasaan presiden yang terlalu lama. Katanya, seorang presiden Filipina punya tiga anak. Merasa ayah mereka adalah orang nomor satu di negerinya, anak-anak presiden pun lantas bertingkah neko neko.
Anak kedua presiden ingin mencari popularitas dengan menyebarkan jutaan lembar uang kertas pecahan 5 peso dari sebuah pesawat terbang. Kakaknya tak mau kalah pamor. Dengan pesawat yang digunakan adiknya sebelumnya, sang kakak menyebarkan jumlah uang jauh lebih banyak dari adiknya.
Anak perempuan presiden juga ingin populer, tapi tidak mau meniru cara yang dilakukan oleh kedua kakaknya. Karena bingung, ia pun bertanya kepada pilot pesawat yang ikut menyebarkan uang bersama dua kakaknya itu.
“Mas kapten, aku ingin populer seperti dua kakakku sebelumnya, tapi tindakan populer apa yang bisa membahagiakan rakyat?” “Gampang sekali: Buang saja ayah nona dari atas pesawat.”
9. Tukang Becak
Saat menjadi Presiden, Gus Dur pernah bercerita kepada Menteri Pertahanan Mahfud MD tentang orang Madura yang katanya banyak akal dan cerdik. Ceritanya ada seorang tukang becak asal Madura yang pernah dipergoki oleh polisi ketika melanggar rambu “Becak dilarang masuk”.
Tukang becak itu masuk ke jalan yang ada rambu gambar becak disilang dengan garis hitam yang berarti jalan itu tidak boleh dimasuki becak. “Apa kamu tidak melihat gambar itu? Itu kan gambar becak tak boleh masuk jalan ini,” bentak Pak polisi. “Oh saya melihat pak, tapi itu kan gambarnya becak kosong tidak ada pengemudinya.
Becak saya kan ada yang mengemudi, tidak kosong berarti boleh masuk,” jawab si tukang becak. “Bodoh, apa kamu tidak bisa baca ? Di bawah gambar itukan ada tulisan bahwa becak dilarang masuk,” bentak Pak polisi lagi. “Tidak pak, saya tidak bisa baca, kalau saya bisa membaca maka saya jadi polisi seperti sampeyan, bukan jadi tukang becak begini,” jawab si tukang becak sambil cengengesan.
10. Gus Dur Diplintir Media
Gus Dur, dalam satu acara peluncuran biografinya, menceritakan tentang kebiasan salah kutip oleh media massa atas berbagai pernyataan yang pernah dikeluarkannya. Dia mencontohkan, ketika berkunjung ke Sumatera Utara ditanya soal pernyataan Menteri Senior Singapura Lee Kuan Yew tentang gembong teroris di Indonesia.
Gus Dur mengatakan, pada saatnya nanti dia akan mengajarkan demokratisasi di Singapura. Namun, media massa mengutip dia akan melakukan demo di Singapura. Walah walah... gitu aja kok repot !***
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar