Fatchur Rohman

PAMONG BELAJAR DI BP PAUD DAN DIKMAS PAPUA [email protected]...

Selengkapnya
Navigasi Web
ADAPTASI MASA DEPAN SEJAK USIA DINI

ADAPTASI MASA DEPAN SEJAK USIA DINI

(Tri Fatchur Rohman_WP BP PAUD dan Dikmas Papua). Challenge atau tantangan dan apa yang kita hadapi dewasa ini begitu sangat berbeda pada beberapa tahun lalu dan memiliki kencenderaungan yang susah untuk diprediksi. Hal ini tentunya mengindikasikan dan menggambarkan pada kita semua bahwa perubahan dunia begitu sangat cepat melebihi apa yang kita fikirkan, perkembangan arus informasi dan teknologi terus melaju begitu dahsyat dan mempengaruhi setiap lini kehidupan kita sehari-hari, bahkan tidak hanya merambah ranah-ranah yang sifatnya umum atau publik tapi sudah sampai pada ranah-ranah yang sifatnya pribadi atau privat

Salah satu contohnya yang paling dekat dengan kita dan semua orang saat ini adalaha dahulu alat komunikasi kita adalah telepone genggam (Handphone) yang fungsinya hanya mengirim dan menerima pesan atau panggilan, namun saat ini Handphone yang ada digenggaman kita telah menjelma dan bertranformasi menjadi sebuah teknologi yang multifungsi dengan betambah fungsinya tidak hanya untuk mengirim dan menerima pesan atau menerima melainkan untuk mengabadikan kejadian-kejadian/situasi-situasi tertentu dalam bentuk gambar atau video, menemukan segala bentuk informasi dengan dukungan sambungan internet,m elakukan transaksi-transaksi online seperti pembelian berbagai keperluan sehari-hari, pembayaran tagihan berbagai platform digital (listrik, airm telekomunikasi), pengiriman/penarikan transaksi keuagan, menggantikan fungsi TV, pembelajaran daring dan berbagai macam hal yang bisa dilakukan bagi pengguna handpone saat ini yang sebelumnya tidak ada dijaman hanphone jaman dulu. Merujuk pada keberfungsiannya tersebut istilah hadnphone juga sekrang mengalami tranformasi menjadi smartphone. Keadaan sebagimana tersebut diatas berpengaruh juga terhadap tuntutan atas kemampuan seseorang dalam bekerja. Saat ini kemampuan seseorang tidak sebatas mampu menghafal teori-teori, mterjemahkan, atau menghitung yang sebenarnya semua fungsi dan peran tersebut sudah tergantikan oleh kecanggihan teknologi.

Pesatnya perkembangan teknologi memiliki dua sisi baik peluang maupun tantangan di masa-masa yang akan datang. Teknologi tidak hanya memberikan dampak positif bagi penggunanya tapi juga sebaliknya bisa berdampak negatif, terlebih bagi anak-anak yang notabene belum memiliki kecakapan atau literasi digital yang mencukupi untuk menyikapi setiap pesatnya dinamisasi arus informasi dan teknologi yang ada, oleh karenanya bagi setiap penguna teknologi seyogyanya harus mengunakannya secara bijak. Salah satu ancaman dan sekaligus peluang di masa-masa yang akan datang bagi anak-anak dalam mengarungi kehidupannya di masa depan adalah berbagai profesi baru yang saat ini belum ada akan tercipta dua puluh tahun mendatang dan terdapat pula profesi yang akan hilang tergantikan dengan teknologi (mesin) yang saat ini berkembang sangat pesat melebihi deret ukur. Sehingga sudah seharusnya Anak Usia Dini yang hadir sebagai genarasi Z harus dipersiapakan sedini mungkin dengan bekal stimulasiberbasi kecakapan-kecapakan yang dibutuhkan di abad 21.

Maxmiliano Dvorkin pada Tahun 2018 berprediksi bahwa tiga jenis pekerjaan yang hilang yakni :

a) Pekerjaan “routine manual” seperti petugas penjaga pintu tol yang tergantikan dengan e-toll;

b) Pekerjaan “routine cognitive” seperti sales dan akuntan;

c) Pekerjaan “non routine manual” seperti teller bank yang perlahan berkurang perannya karena tergantikan dengan mesin setor tunai.

Adapun pekerjaan yang tetap bertahan pada Abad 21 adalah :

a) Pekerjaan “non routine abstract” yang membutuhkan kemampuan dan insting untuk berani membuat terobosan dan trend baru;

b) Pekerjaan “non routine analysis” yang menuntut kemampuan berpikir kritikal secara sistematis;

c) Pekerjaan “non routine interpersonal” yang membutuhkan sikap persuasive dengan kreativitas tinggi;

d) Pekerjaan “non routine interactive” yang membutuhkan komunikasi dua arah dan transfer ilmu pengetahuan.

Hasil riset bertajuk “Future of Jobs Report 2020” yang dirilis World Economic Forum mengungkapkan, pergeseran dan perubahan yang terjadi antara manusia, mesin, dan algoritme membuat 85 juta pekerjaan di dunia akan hilang dalam waktu lima tahun ke depan. Sementara itu, sebanyak 97 juta pekerjaan baru yang lebih adaptif dengan fenomena tersebut diprediksi akan tumbuh. Dalam laporan Wordl Economic Forum lainya juga dirilis sebuah data yang menyatakan bahawa 65 % Siswa yang saat ini duduk di bangku Sekolah Dasar akah bekerja pada bidang yang hari ini belum tercipta dan terdapat pula profesi yang akan hilang.

Hal ini juga diperkuat dengan laporan terbaru McKinsey & Company yang menyatakan bahwa diperkirakan bakal ada 23 juta pekerjaan yang bakal hilang karena digantikan oleh proses otomasi dalam kurun waktu 10 tahun mendatang. Pekerjaan dengan potensi otomasi yang tinggi, seperti pemrosesan data dan pekerjaan fisik yang dapat diprediksi diproyeksi hilang. Dengan adanya pergeseran ekonomi konvensional ke ekonomi digital, dibutuhkan keterampilan baru untuk pencari kerja yang baru pertama kali mencari kerja maupun yang sudah berpengalaman. Keterampilan teknologi akan lebih diminati. Tetapi akan ada juga peningkatan kebutuhan atas keterampilan sosial dan emosional, serta keterampilan kognitif yang lebih tinggi, seperti kreativitas dan kemampuan untuk memecahkan masalah. Hal ini menjadi prioritas penting untuk ditangani oleh sistem pendidikan di Indonesia.

Lebih lanjut dalam laporan tersebut, dinyatakan bahwa, masyarakat Indonesia yang telah mengenyam pendidikan menengah mungkin akan menghadapi perubahan terbesar dalam dunia pekerjaan di tahun 2030. Namun secara persentase, peluang terbesar akan diperoleh mereka yang memiliki pendidikan tinggi atau pendidikan lanjut. Hal ini memunculkan tantangan penting bagi sektor pendidikan di Indonesia. Tingkat kesiapannya perlu diperhatikan bersama. Tidak hanya dari institusi pendidikan, tapi juga bisa dari korporasi. Ada yang namanya meta skills, mindset bahwa life long learning, soft skill problem solving. Di manapun institusinya harus mendidik ke arah problem solving. Dan semua stakeholder berperan untuk memikirkan ini,

Merujuk pada data dan laopran yang sebagaiaman telah dirilis diatas tentunya semua komponen bangsa, para pemangku kepentingan termasuk pembuat kebijakan, institusi akademik, LSM, dan pelaku bisnis diharapkan bersiap menghadapi perubahan substansial dalam dunia kerja di masa mendatang, menjadi sebuah kewajiban generasi terdahulu untuk mengambil peran dalam menyiapkan genarasi masa depan bangsa yang siap untuk menhadapi tantangan yang akan terjadi pada jamanya. Terlebih institusi pendidikan yang notabene tempat atau wadah untuk membekali diri bagi para genarasi muda bangsa harus mulai mempersiapkan rencana dan transisi ke masa depan pekerjaan melalui program pembelajaran jangka panjang, baik bagi orang-orang yang terdampak saat ini maupun mereka yang mungkin baru akan terdampak di masa depan.

Oleh karena itu lembaga PAUD juga memiliki andil untuk menyiapkan generasi bangsa sejak usia dini dengan stimulasi tumbuh kembang yang tepat melalui pembelajaran yang menyenangkan bagi anak. Satuan PAUD tidak hanya sekedar menggugurkan kewajiban telah membelajarkan anak usia dini melainkan lebih dari itu lembaga PAUD dan juga orantua juga perlu beradaptasi serta memperhitungkan tantangan-tantangan yang akan dihadapi anak di masa depan. Salah satu ancaman dan sekaligus peluang bagi anak-anak dalam mengarungi kehidupannya di masa depan adalah berbagai profesi baru yang saat ini belum ada akan tercipta dua puluh tahun mendatang dan terdapat pula profesi yang akan hilang. Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh lembaga PAUD dan juga orang tua sebagai bentuk pengambilan peran dalam menyiapkan generasi masa depan bangsa adalah dengan memberikan bekal pemahaman bahwa masa depan yang akan dihadapi tentu akan berbeda tantanganya dengan masa dimana orang tua mereka hidup tentu dengan metode dan pendekatan yang relevan, semisal mendongeng, bercerita dll. Sejak dini anak-anak baik di persekolah melalui institusi PAUD maupun di rumah oleh orang tua mereka senantiasa mendampingi anak-anak usia dini dengan belajar memlaui bermain yang bermakna.

Selain itu pendidik pada lembaga PAUD dan juga orang tua perlu sedini mungkin mengajarkan dan mengasah keterampilan soft skills. Soft skills itu diistilahkan dengan 4C yang merupakan singkatan dari :

a) Critical thinking atau berpikir kritis

b) Collaboration atau kemampuan bekerja sama

c) Communication atau kemampuan berkomunikasi

d) Creativity atau kreativitas

Dengan pengenalan sejak dini diharapkan kedapanya anak-anak bisa bertumbuh dan mampu menggabungkan soft skills ini, dengan begitu seorang anak dapat berkembang dengan baik di lingkungan kerja yang berbeda dan kompetitif dimasa-masa yang akan datang.

Kegalauan dan kekhwatiran kita sebagai pendidik ataupun orang tua akan masa depan anak-anak kita adalah sangat manusiawi. Namun kenyataanya, dunia terus dinamis dan mengalami perubahan tanpa bisa dicegah. Informasi dan teknologi adalah hal yang dibangun di atas institusi perubahan. Dalam satu dekade terakhir saja, kita sudah tidak perlu susah payah dalam melakukan transaknsi jual beli tanpa harus ke pasar atau bertemu pelaku transaksinya secara langsung, bahkan kita sudah melihat ada robot yang memiliki kecerdasan buatan (Artificial intelligence) yang hampir menyerupai manusia. Sehingga pada akhirnya manusia harus terus beradaptasi menghadapi perubahan ini. Kita tidak tahu profesi seperti apa yang akan diberikan masa depan pada anak-anak kita. Tapi, kita akan membantu mereka bersiap untuk menyambutnya. (fatchur)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post