Fathonah Sri Utami

Bisa itu karena terbiasa, maka akupun kepengin bisa, mulai kubiasakan agar aku bisa. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Antara Gengsi dan Prestasi

Pelaksanaan Ujian Nasional seperti dijelaskan dalam Prosedur Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2018/2019, yang diatur dalam Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor : 0047/P/BSNP/XI/2018 akan serentak dimulai pada akhir bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2019. POS UN ini ditetapkan BSNP pada tanggal 29 November 2018.

Di dalam POS UN dijelaskan bahwa Ujian Nasional adalah kegiatan pengukuran capaian kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentu secara nasional dengan mengacu pada Standar Kompetensi Kelulusan. Ujian Nasional merupakan penilaian yang dilakukan oleh Pemerintah yang bersifat eksternal.

Pelaksanaan Ujian Nasional oleh Pemerintah bertujuan untuk menguji apa yang harus dikuasai oleh siswa. Hasil Ujian Nasional akan dipakai sebagai correcting factor terhadap penilaian yang dilakukan oleh satuan pendidikan.

Moda utama dalam pelaksanaan Ujian Nasional adalah Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Meskipun Ujian Nasional masih boleh dilaksanakan dengan sistem Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP).

UNBK adalah ujian yang menggunakan komputer sebagai media untuk menampilkan soal dan proses menjawabnya. Sedangkan UNKP adalah ujian yang menggunakan naskah soal dan Lembar Jawab Ujian Nasional (LJUN) berbasis kertas dan menggunakan pensil.

Sekolah sebenarnya diberi kebebasan memilih untuk melaksanakan Ujian Nasional dengan moda UNBK atau UNKP. Namun bagi kami sekolah pinggiran yang dalam kenyataannya sebenarnya tidak siap untuk melaksanakan Ujian Nasional moda UNBK, secara tidak langsung seolah-olah dipaksa siap tidak siap menggunakan moda UNBK.

Apakah fenomena ini yang dinamakan gengsi?, ataukah benar-benar untuk menunjukkan prestasi?. Bisa melaksanakan moda UNBK yang syarat dengan teknologi.

Pada kenyataannya sekolah kami terletak di pinggiran kota. Sarana dan prasarana sekolah kami tidak memadai dengan melaksanakan Ujian Nasional moda UNBK. Untuk tetap melaksanakan Ujian Nasional moda UNBK sekolah kami harus nginduk di salah satu sekolah swasta yang memiliki infrastruktur yang memadai.

Bukan hanya keterbatasan sarana prasarana pendukung moda UNBKnya saja yang tidak punya. Peserta ujianpun harus menempuh jarak yang jauh menuju kota kecamatan tempat Ujian Nasional sekolah kami nginduk. Belum lagi kemampuan peserta didik kami dalam mengoperasikan komputer. Hal ini hendaknya bisa dijadikan pertimbangan kedepannya.

Pada akhirnya Ujian Nasional sekarang tidak lagi sebagai penentu kelulusan, Ujian Nasional hanya berfungsi sebagai ujian penyetaraan. Olehkarena itu jumlah mata pelajaran yang diujikan dalam Ujuan Nasional untuk pendidikan kesetaraan lebih banyak daripada mata pelajaran yang diujikan dalam pendidikan formal.

Pelaksanaan Ujian Nasional sebagai penilaian Pemerintah yang bersifat eksternal, hasilnya belumlah dimanfaatkan secara optimal. Penilaian hasil belajar tidak akan bisa dijadikan tolok ukur terhadap sistem penilaian oleh satuan pendidikan, jika tidak ada umpan balik terhadap hasil penilaian yang sudah dilakukan.

Jadi, buat apa mempertahankan gengsi dengan memaksakan diri mengikuti moda UNBK kalau memang kenyataanya belum mampu, ketimbang memilih UNKP. Toh kenyataanya hasil Ujian Nasional tidak menentukan kelulusan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Problematika UN itulah faktanya. Pengalaman saya juga mengajar dari UNKP dan sekarang di tempat tugas skg sudah UNBK. Keduanya ada kelebihan ada kekurangannya. Jika semua faktor mendukung UNBK silahkan akan tetapi jika tidak memungkinkan. Mau bagaimana lagi. Saya juga pernah mengajar, dimana kondisinya mirip dengan kondisi ibu. Tulisan yang sangat menginspirasi. Salam kenal dan salam literasi

06 Mar
Balas

Betul bapak, sambil belajar menulis mengeluarkan isi hati mengajar di sekolah pinggiran yang masih minim segalanya. Salam kenal kembali dan salam literasi. Mohon bimbingannya, karena saya pemula.

06 Mar
Balas

Betul sekali, sekolah diberi kewenangan untuk memilihnya. Mau memilih moda UNBK atau UNKP. Namun dengan kondisi di sekolah kami yang memang masih banyak kekurangan daya dukung untuk pelaksanaan UNBK serasa dipaksakan,,,,,,terimakasih atas tanggapannya. Salam kenal kembali....salam literasi.

07 Mar
Balas

Pelaksanaan unbk sepertinya belum dipaksakan, tapi itu tergantung dengan kesiapan sekolah,... Banyak faktor untuk daerah pinggiran blm bisa mengikuti unbk seperti masalah koneksi internet, sarana prasarana, dan lainnya Salam kenal, salam literasi..

06 Mar
Balas



search

New Post