FATIMA ZAHRO

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Berkompetisi Melejitkan Prestasi

Berkompetisi Melejitkan Prestasi

Oleh: Fatima Zahro

Tak sedikit masyarakat beranggapan, Suatu lembaga pendidikan belum dapat dikatakan sukses mendidik Peserta didiknya, jika belum mampu mengantarkannya untuk berprestasi. Mengapa demikian? Karena mindset masyarakat tidak banyak mengetahui bahwa sejatinya berprestasi itu tidak hanya yang berkompetisi di luar lembaga. Namun, berkompetisi di kandang sendiri hingga berprestasi itulah yang sejatinya menjadi bekal mereka menggapai prestasi menjulang tinggi.

Untuk mewujudkan generasi berprestasi, tentunya ada langkah-langkah penting yang wajib Pendidik ketahui, di antaranya adalah:

1. Asah sesuai bakatnya

2. Kontiniu melatihnya

3. Fokus pada minatnya

4. Maksimalkan proses melatihnya

5. Wujudkan karakter kesadaran berlatihnya

6. Yang tak kalah pentingnya lagi, berdoa sebelum memulai melatih

7. Tidak memikirkan hasil, tetapi memaksimalkan proses

Insyaallah, akan ada hasil yang maksimal pula.

Sebagaimana di tempat saya mendidik siswa. Mulanya masyarakat kurang percaya dengan kemampuan Pendidik yang ada di lembaga untuk mengantarkan anaknya berprestasi. Hal itu dibuktikan dengan kurang sadarnya masyarakat sekitar untuk menitipkan anaknya ke Madrasah yang saya tempati. Tetapi, setelah adanya prestasi yang melejit pada kompetisi tingkat provinsi hingga Nasional, masyarakat mulai melirik madrasah untuk menitipkan anaknya dalam pendidikan. Inilah salah satu bukti jika prestasi dapat menjadi magnet masyarakat untuk menitipkan anaknya di Madrasah yang saya tempati.

Berkompetisi menjadi tangga untuk mencapai melejitnya prestasi. Dengan mengasah bakat Peserta didik secara berkelanjutan, akan mewujudkan karakter mereka di bidangnya. Dengan demikian memudahkan saya sebagai guru untuk mengarahkan dan membimbing sesuai bakatnya. Tak pernah lelah membuat mereka bahagia. Salah satunya adalah mengantarkan mereka dalam proses berkompetisi.

Ajang kompetisi di mana pun berada, saya berusaha mengikutinya. Karena dengan demikian peserta didik akan memiliki pengalaman dalam berkompetisi sesuai bakat dan minatnya. Mengalami kekaahan berulang kali, sudah biasa. Tetapi, evaluasi dari kekalahan menjadi poin penting untuk mencapai kesempurnaan. kekalahan dalam kompetisi sering saya lakukan. Saya dan Peserta didik tidak pernah merasa lelah dan putus asa dengan kegagalan yang ada. Justru kegagalan tersebut menjadi pelecut semangat untuk lebih baik lagi.

Alhamdulillah dengan kegigihan di setiap mengikuti kompetisi, mendapatkan hasil yang memuaskan pula. Hasil tersebut menjadi kebanggaan dan semangat untuk mengikuti kompetisi selanjutnya. Sebagaimana pepatah kuno mengatakan “didiklah anak-anakmu sepenuh hati agar kelak ilmu yang diterima mendapat berkah ilahi” pepatah ini nyata. Saat membimbing mereka yang terkadang tidak sesuai dengan harapan, hati ini kecewa dan marah dengan keadaan yang dihadapkan. Tetapi, jika kita tahu itu ujian dalam mendidik mereka, kita akan menyadari meski sulit dilakukan.

Generasi bangsa ini menjadi tanggung jawab kita semua sebagai orang tua dan guru untuk mengantarkannya dalam pendidikan yang sesuai zaman. Mendidik sepenuh hati akan memudahkannya segera berkarakter. Mendidik dengan cinta salah satu cara agar mereka cinta pada bakat yang mereka mumpuni. Saat mereka mencintai bakatnya, mereka akan kontiniu berlatih dengan kesadaran sendiri. berkah ketelatena saya melatih Peserta didik, hasilnya dibayar tunai dengan mendapat prestasi bertutur tingat provinsi dengan hadiah uang tunai satu juta lima ratus ribu rupiah. Tidak hanya itu prestasi story telling juara dua dan tiga tingkat Nasional diraih bersamaan oleh Peserta didik kami. hal ini membuktikan jika usaha aksimal tidak akan menghianati hasil. Akan saya lanjut dan kembangkan prestasi yang ada agar lebih istimewa lagi. Semoga yang diharap segera terkabul, amin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisannya keren dan inspiratif. Salam Literasi.

16 Nov
Balas



search

New Post