Memberikan Jejak Dengan Berkarya

Oleh: Fatima Zahro

Menjadi fasilitator daerah untuk Kepala Madarsah bagi saya tidak mudah. Selain memberikan teori pada kelompok Kepala Madrasah juga yang lebih cepat dimengerti jika dicontohkan. Tak jarang saya memberikan contoh terkait yang pernah saya lakukan di Madrasah. Baik itu teknis managerial, supervisi akademik, dan wirausaha.

Ternyata dengan contoh tersebut, mereka lebih cepat dan mudah mengerti, paham hingga dapat menirukan.

Setiap memberikan materi terkait teori tugas pokok dan fungsi Kepala Madrasah, para peserta lebih nyaman jika banyak contoh yang pernah saya lakukan. Mereka beranggapan jika langsung dicontohkan, mudah dilakukan. Apalagi dengan latar belakang madrasah yang hampir sama. Sama-sama swasta yang semua pada tahu jika mengelolanya memerlukan perjuangan ekstra kuat. Kuat mental dan kuat segala ujian dan cobaan dengan sesame manusia.

Tidak sedikit contoh pengalaman yang saya berikan, mereka sangat antusias untuk mengadopsi kegiatan-kegiatan yang pernah saya lakukan. Dengan itu membuat saya tergugah untuk menuliskan pengalaman tersebut menjadi sebuah karya buku yang bermanfaat. Setidaknya dengan buku tersebut, mereka secara teknis mudah mengimplementasikan di Madrasahnya.

Kegiatan yang saya lakukan juga tidak sulit untuk mereka tiru. Meski dengan kondisi madrasah yang berbeda, setidaknya mereka dapat memodifikasi kegiatan yang saya berikan. Hal itu yang sering saya lakukan saat memberikan pendampingan di setiap kelompok kerjanya. Kenyataanya tidak sedikit pula dari mereka yang mulanya sulit untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang diprogramkan. Dengan kendala yang sama di setiap madrasah yaitu terkait dengan pendanaan. Jika berbicara kuranganya dana untuk kegiatan yang diprogramkan, mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Nah, setelah saling sharing di forum Pengembanga Keprofesian Berkelanjutan, mereka banyak menemukan solusi.

Meraka segera mengetahui dan memahami tugas pokok dan fungsi sebagai Kepala Madrasah yang sebenarnya. Mereka dibekali teori dan praktik kompetensi managerial, kompetensi kewirausahaan, dan kompetensi supervise akademik. Yang dituang dengan wujud Pengenbangan Keprofesian Berkelanjutan. Sebagai tindak lanjutnya mereka mengimplementasikan di mdarsah masing-masing, tentunya sesuai dengan kondisinya.

Dengan karya buku yang terbit, tidak sedikit darinya yang berharap ingin memiliki. Mereka belum puas dengan contoh yang diberikan saat pelatihan PKB saat itu. Rasa penasaran mereka terbayar dengan membaca buku yang saya berikan. Memiliki pengalaman yang tidak sedikit, bagi saya menjadi pelecut untuk disebarluaskan agar mereka juga dapat melakukan. Selain dakwah untuk menyemangati pengelola Madrasah, juga berbagi teknis yang mungkin mereka belum memilikinya.

Saya pun tak pernah puas menimba pengalaman dari mereka. Semakin luas daerah yang saya datangi, semakin banyak pula pengalaman ilmu yang aku timba darinya. Dengan demikian trik-trik mudah berkompetensi hingga prestasi didapat dengan cepat. Bahagia rasanya dapat berbagi karya bermanfaat pada mereka. Apalagi hingga isi buku tersebut menjadi budaya dan dapat menginspirasi pembaca. Kenyataannya tidak sedikit dari mereka yang saat bersua, bercerita perkembangan madrasahnya yang sangat pesat. Baik dari karakter akhlak, budaya bahkan hal-hal sepele yang dilakukan berdampak signifikan yang berulang-ulang harus dikerjakan. Hal ini menjadi kenyataan jika benar-benar diimplementasikan. Alhamdulillah hanya dapat berdoa semoga yang saya berikan menjadi manfaat bagi semua orang, amin.