Fatmawati

Fatmawati, lahir pada 17 Februari 1980 di Samarinda, ibu kota Propinsi Kalimantan Timur. Berasal dari keluarga sederhana yang dari pernikahan campuran.&nb...

Selengkapnya
Navigasi Web
Perpustakaan Sekolah Berbenah

Perpustakaan Sekolah Berbenah

Bermula dari hal kecil. Perpustakaan sekolah kami mengawali buku kunjungan otomasi "Slims Akasia versi 8". Penghitungan pemustaka kunjungan perhari akan lebih mudah terjumlahkan. Otomasi yang sangat akurat dalam quick account. Pustakawan pun terbantu dalam pembuatan grafik pengunjung dan laporan bulanan.

Perpustakaan sekolah saat ini sedang memproses otomatisasi dari sistem sirkulasi manual menuju IT dengan menggunakan Aplikasi SliMS ( Senayan Library Management System ) yang disarankan dari Kemendikbud. Petugas perpustakaan mengkatalogisasi secara online bahan pustaka yang ada. Aktivitas ini lazim disebut OPAC (Online Public Access).

Majalah Dinding digunakan sebagai wadah mempromosikan hasil karya. Perpustakaan pun merangkul Pena Jurnalistik sebagai ekstrakurikuler di sekolah untuk mengelola mading.

Mading di sudut kanan dekat pintu perpustakaan merupakan jenis mading gantung yang dinamakan Gardu Baca. Hasil liukkan kreatif siswa dan guru memenuhi Gardu Baca yang keberadaannya sangat membantu meningkatkan minat baca.

Setiap siswa yang memintasi mading, mereka menyempatkan melihat foto-foto reportase. Ini dilakukan untuk melatih dan menumbuhkan minat baca.

Kegiatan literasi pun mulai terbangun. Untuk menguatkan gerakan literasi sekolah, Perpustakaan SMKN 4 mengundang juara 1 duta baca Provinsi Kalimantan Timur 2018. Bahkan dalam program "sister school" kerjasama dengan pemerintah Australia,MS Anne Thorton memberikan sebuah buku tentang tempat wisata di Australia yang lokasinya disusun sesuai abjad. Selain itu, pengadaan buku bacaan cerita remaja itu wajib. Ini salah satu daya tarik agar siswa berkunjung ke perpustakaan.

Taman literasi, bagian dari unit perpustakaan. Bukan hanya pojok untuk membaca tapi dapat digunakan bagi pengembangan kegiatan sekolah. Dilengkapi dengan dua pojok baca yang bertemakan Village Visualitation. Pojok baca yang memisahkan antara siswa perempuan dan laki-laki. Hal ini dimaksudkan agar mereka lebih leluasa dalam berinteraksi.

Wadah ini juga yang sangat kondusif untuk menuangkan imajinasi. Mengembangkan kebiasaan membaca siswa. Membantu mereka untuk melahirkan karya tulis dalam bentuk apapun.

Pojok baca di taman literasi juga diberdayakan sebagai tempat mentoring. Seusai pelajaran berakhir di kelas proses pembinaan rohani di setiap kelas sepuluh dimulai sesuai jadwal yang disepakati.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sangat menginspirasi bun, semoga sekolah sy bs mencontoh sep ini. Sukses selalu bun. Slam dari lombok

08 Jul
Balas

Terimakasih Ibu. Aamiin. Salam kembali bu Murdiana. Kami dari Samarinda

08 Jul

Terlihat jelas semangat berliterasi yang menderu, ... Keren. Semangat! Salam literasi, salam hangat, sukses selalu.

08 Jul
Balas

Aamin. Terimakasih Pak.

08 Jul



search

New Post