Fatmi Amro

Aku cemburu pada samudera Yang menampung segala Aku cemburu pada sang ombak Yang selalu bergerak ...........

Selengkapnya
Navigasi Web
BUKAN BELAJAR BIASA
#TANTANGAN GURUSIANA#

BUKAN BELAJAR BIASA

Belajar tatap muka sudah dimulai. Aturan masuk, melakukan proses, dan pulang diberlakukan aturan protokol kesehatan. Bukan belajar biasa, inilah yang terjadi di masa pandemi ini.

Hari ini bagiku ini adalah hari pertama aku mendapat jadwal tatap muka. Siswa kelas XII IPS yang aku ajar hari ini hanya separuh dari jumlah isi lokal. Yang separuh lagi mereka belajar daring. Jadi tugas mengajarku ada dua, secara luring atau tatap muka juga dalam jaringan. Sedikit agak kesulitan memang, karena belum terbiasa, tetapi harus dijalani seperti aturan dalam protokol kesehatan. Para siswa harus duduk dengan jarak 1,5 meter. Istirahat hanya di dalam lokal. Mereka menghabiskan bekal makanannya di dalam lokal. Guru tidak keluar, tetap bersama siswa di dalam lokal.

Awal membuka pelajaran tatap muka, aku memperhatikan anak didikku dengan seksama. Beberapa perubahan terlihat di wajah mereka. Mereka kaku, dan juga ada yang masih malas-malasan memulai pelajaran. Tanya jawab singkat dan bercerita tentang pengalaman daring telah memberiku informasi bahwa daring masih membingungkan bagi anak didikku. Ingin aku katakan yang sejujurnya bahwa gurunya pun masih belum terbiasa dengan daring. Tapi tentu memperlihatkan kelemahan yang membuat siswa turut lemah dihindari. Maka aku yakinkan bahwa pandemi mungkin belum berakhir, tapi tak akan mengakhiri niat kita untuk melakukan proses pendidikan dan pengajaran.

Satu persatu aku absen, dan betapa anehnya suara yang keluar dari mulut yang tertutup masker. Merekapun mungkin menilai suaraku begitu, dan tak jelas raut mukaku, sedang marahkah ibunya atau tidak. Mereka menilaiku dan akupun sedang menilainya.

Hari ini aku mengajar dengan situasi yang tidak biasa, sampai menjadi kebiasaan baru. Teruslah belajar dan mengajar, karena memang begitu situasinya. Bukan belajar biasa, tapi kalian sudah luar biasa, bangkitkan semangat belajarnya. Lawan pandemi dengan semangat bahwa semua ini akan bisa kita lewati.

Semangat gurunya, semangat anak didiknya. Salam.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

19 Jan
Balas

Terima kasih Pak.

19 Jan

Tetap semangat semaunya. Keren, Bunda. Semoga sehat selalu dan semakin sukses.

19 Jan
Balas

Maaf typo. 'Semaunya' salah ketik. Seharusnya 'semuanya'.

19 Jan
Balas

Iya bu. Terima kaaih ya salam

19 Jan



search

New Post