febry suprapto

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

KH. Munawwir Krapyak

*KH. Munawwir Krapyak*

(Sebuah catatan kecil)

Oleh: Febry Suprapto

Membaca kisah KH. Munawwir pendiri Pesantren Krapyak sarat dengan hikmah dan pelajaran. Beberapa hal menjadi catatan khusus saya.

Latar belakang keluarga sangat mendukung Kiai Munawir kecil menjadi seorang ulama Al-Qur'an. Orang tua beliau memang berharap Munawwir menjadi penghafal Al-Qur'an. Ternyata, Munawir kecil juga sangat senang dengan Al-Qur'an.

Semangat menuntut ilmu Kiai Munawir sangat tinggi. Sejak kecil sudah belajar mengaji kepada guru-guru di sekitar rumahnya. Kemudian belajar ke beberapa pondok pesantren di Madura dan Jawa. Setelah itu, dia melanjutkan studi ke tanah suci selama 21 tahun. 16 tahun di Mekkah dan 5 tahun di Madinah. Selama di Mekkah, dia fokus mempelajari ilmu-ilmu Al-Qur'an dan menghafalnya.

Yang paling menarik adalah kisah Kiai Munawir dalam menjaga hafalan Al-Qur'an selama di Mekkah. Ada tiga tahap yang beliau lakukan. Pertama, selama tiga tahun, kiai mengkhatamkan Al-Qur'an seminggu sekali. Kedua, selama tiga tahun, kiai mengkhatamkan Al-Qur'an setiap tiga hari. Ketiga, adalah tahap yang paling berat. Selama tiga tahun, kiai mengkhatamkan Al-Qur'an sehari semalam.

Suatu metode penjagaan hafalan yang membutuhkan kesungguhan dan kedisiplinan luar biasa. Tidak semua orang sanggup menjalaninya.

Kiai Munawir menikah sebanyak 6 kali. Istri kelima dinikahi setelah istri pertama wafat. Sedangkan istri keenam dinikahi setelah bercerai dengan istri keempat. Jadi, beliau berpoligami sesuai syariat Islam (maksimal empat istri). Dari istri-istri tersebut (kecuali istri ke-6), Kiai mempunyai 34 anak. _Masyaallahu wa tabarakallahu_. Sesuatu yang saat ini mungkin sangat sulit dinalar apalagi diteladani.

Kiai wafat pada hari Jumat, 6 Juli 1942 M. Kemudian estafet kepemimpinan Pesantren Krapyak dilanjutkan oleh menantu dan anak-anak beliau.

***

Sumber bacaan:

Ulama Penjaga Wahyu, karya M. Solahudin, halaman 107-123.

***

Kota Tape, 12082021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi

12 Aug
Balas

Terima kasih Pak Dede. Salam literasi.

14 Aug

Inspiring . Keren ulasannya Ustaz. Barakallah.

15 Aug
Balas

Terima kasih Bu.

22 Aug

Kaderisasi yang mantap ya Mas Febry, kadang ada pesantren yg setelah Kyai wafat, pesantrennya ikut wafat. Luar biasa regenerasinya

14 Aug
Balas

Betul Ustadz. Perlu diteladani. :)

14 Aug



search

New Post