NOKTAH MERAH
NOKTAH MERAH
Seragam abu-abu Rokan Hulu
tiba-tiba bernoktah merah
memberi legam di kening ayah
menggores luka di jiwa ibu
merajam kejam wajah guru
dan melimbah sampah di jantung sekolah.
Tut Wuri Handayani seperti tak punya arti
ketika tawa remaja lepas seperti kapas, terbang mengisi ruang-ruang maya, memenuhi teras-teras media, dengan busana penuh coretan, diiringi lagu kebebasan tanpa merasa dunia ini sedang berduka.
Jiwa muda buta
tak melihat dunia sudah penuh airmata,
melimpah ruah, sampai di nisan penuh sejarah
Kalbu mereka seperti beku, hingga tak kenal isak sang ibu, yg meratap karena malu.
Meski kata maaf menguap di dunia maya
tapi noktah merah terlanjur tumpah
kata tak lagi sakti untuk membasuh luka pertiwi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren Bu, semoga tak ada lagi noktah merah yang siswa buat di bumi pertiwi
Trimks saudaraku
Aduh yang sabar bun, miris nya dalam keadaan seperti ini
Iya Bu, kasihan ortu, guru2 dan sekolahnya. Jadi maluu karena ulah mereka.