Panitia Natal Lingkungan
Panitia Natal Lingkungan oleh Fera Tristiyanti Terlibat dalam kepanitiaan mungkin sudah tidak asing bagiku. Bekerja dengan tim, merancang acara, serta meninjau anggaran bukan hal yang baru. Namun dalam kepanitiaan apapun selalu ada hal-hal baru yang menjadi kejutan dan membuat pengalaman iman menjadi lebih bermakna. Sama seperti pengalamanku terlibat menjadi panitia natal di lingkungan. Kegiatan Natal adalah sebuah kegiatan rutin setiap tahun, namun baru kali ini terlibat menjadi panitia. Kejutan apa yang kudapat pada pengalaman ini? Terbatasnya anggaran? Sepertinya itu hal wajar karena sangat jarang kutemui sebuah kegiatan digelontor dana berlebihan. Namun, pengurus lingkungan dengan gerak cepat mengambilkan kekurangan dana dari berbagai sumber yang bisa dipertanggungjawabkan. Kali ini aku terkagum-kagum dengan sie konsumsi. Dengan anggaran terbatas namun rapat panitia bisa kenyang, kerja bakti sebelum acara kenyang, kerja bakti setelah acara lebih kenyang dengan menu istimewa, sampai evaluasi dan pembubaran panitia tetap kenyang dengan menu yang lebih istimewa. Sebagai ketua, beberapa kali menanyakan kepada ibu-ibu konsumsi dan mereka katakan aman. Pada malam laporan dan evaluasi, tentu aku ingin tahu detail untuk konsumsi. Menarik yang dikatakan sie konsumsi, "mohon maaf jika kami mempunyai kebiasaan yang melebihi anggaran, namun terus terang, kebiasaan itu belum bisa hilang dari kami yang biasa ditunjuk sie konsumsi, namun semoga puas dengan sajian kami" Aku puas bangetlah karena kampung tengah panitia tidak pernah kawatir mengenai makan dan minum sehingga dalam bekerja makin semangat. Memang beberapa sisa anggaran terpakai untuk konsumsi namun besarnya tidak seberapa. Kejutannya memang bagian sie konsumsi, sekumpulan ibu-ibu yang mengutamakan supaya tim mendapat kelayakan dalam hal makan dan minum. Secara hitungan anggaran tidak mencukupi namun merwka terbiasa bermurah hati untuk menyajikan segala sesuatu dengan baik dan layak. Bagaimana raut wajah para ibu-ibu sie konsumsi? Mereka bersukacita dalam memberikan pelayanan, berkali-kali menyuruh anggota panitia untuk makan atau minum, saat pulang, sisa snack atau lauk pasti dibawakan, gambaran sosok ibu yang ingin memastikan anak-anak mereka tidak terlantar. Sama sekali tidak terucap atau terlontar kata-kata bagaimana upaya mereka atau minta validasi atas kerja keras mereka. Sama sekali tidak. Namun dari situlah aku belajar ketulusan dan itu sangat mengena hatiku. Semoga hidupku juga penuh ketulusan. Wujil, 11 Januari 2025 #GuruBisaMenulis
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar