Drs.Ferial, M.Pd.T

Kelahiran 27 Februari 1965 di Kota Padang Panjang. Pendididikan SD sampai SMA dikota kelahiran ini. Pendidiikan S1 di Jurusan Teknik Elektronika FPTK IKIP...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENDOMINANKAN SISI POSITIF PISAU INTERNET  DALAM PENDIDIKAN
#InternetPendidikan #MediaGuru #Indosat#

MENDOMINANKAN SISI POSITIF PISAU INTERNET DALAM PENDIDIKAN

Pesatnya perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi dengan internet sebagai penghubung jaringan komunikasi menggunakan perangkat komunikasi satelit, computer dan telepon atau perangkat lainnya yang termasuk kelompok gadget. Pada awalnya pengunaan internet masih mahal terbatas untuk kalangan tertentu seperti perguruan tinggi, pemerintahan dengan perangkat yang digunakan Komputer. Dengan adanya perusahan penyedia jasa telekomonikasi salah satunya Indosat Ooredoo memproduk layanan multimedia, internet dan komunikasi data seperti Paket Freedom biaya internet menjadi murah. Begitu juga terjangkaunya harga perangkat komunikasi Gadget/handphone menyebabkan kepemilikan perangkat ini sudah menjadi lumrah. Menjelajahi internet menjadi kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat termasuk guru dan kalangan pelajar.

Kenyataannya dalam dunia pendidikan kehadiran internet dan perangkat komunikasi membawa percepatan dalam perolehan informasi penunjang proses pembelajaran membawa perobahan positif, namun juga berdampak imbas negative bagi yang tidak hati-hati menggunakannya. Para pakar TI sering mengupamakan Internet sebagai pisau dengan dua sisi mata yang memiliki efek positif pada suatu sisi dan juga dampak merugikan penggunanya.

Hasil identifikasi ditempat penulis bertugas temuan perilaku/sikap negatif, seperti mengunjungi situs situs terlarang/ pornografi, keasikan chatting jejaring sosial dan bermain game dan penyalah gunaan ponsel dalam pembelajaran. Dalam kegiatan PBM kecendrungan rendahnya aktifitas peserta didik dalam pembelajaran dengan kondisi ditemukan sebagian peserta didik sibuk menggunakan handphone untuk jejaring sosial (WA, FB), bermain game atau dengarkan musik, dalam melakukan tugas peserta didik cenderung asal-asalan atau menyalin pekerjaan temannya. Saat evaluasi (Ujian) ditemukan peserta didik chattingan, mencari jawaban lewat internet, yang sangat memprihatikan saat dilakukan razia ponsel ditemukannya video/gambar porno di hand phone peserta didik.

Upaya yang dilakukan dengan melarang peserta didik untuk membawa handphone dengan fasilitas internet, kenyataannya belum cukup efektif dan kurang bijaksana. Seharusnya potensi yang terdapat pada fitur-fitur handphone dimanfaatkan oleh guru memunculkan ide-ide peserta didik dalam menunjang proses pembelajaran dengan pemanfaatan saintek (learning to do)

Sisi lain yang harus kita sadari sebagai guru , adalah peserta didik yang kita hadapi sekarang adalah Generasi Z, merupakan generasi yang didefenisikan sebagai orang-orang yang lahir dalam rentang tahun kelahiran 1995 sampai 2010 yang familier dengan gadget, handpone. Bobbi De Porter dkk dalam bukunya Quantum Teaching mengingatkan kita sebagai guru : “bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Maksudnya untuk menjadi pendidik yang baik, terlebih dahulu kita harus membangun jembatan autentik (suatu keadaan yang menghubungkan keadaan mereka kedalam apa yang akan kita sampaikan) terhadap kehidupan mereka. Ini berarti kita sebagai pendidik harus familier dengan generasi Z, kita jangan main larang penggunaan gadged, handphone, kita harus mampu mengoptimalkan pemanfaatan gadget, handphone atau mendominankan pisau positif sesuai penggunaan internet familier di dunia mereka dan mensejajarkannya dengan kebijakan pendidikan:

1. Pemanfaatan jejaring sosial FB, dengan fiturnya: Wall facebook, sebagai papan informasi; Facebook note, untuk membuat tulisan singkat atau materi pembelajaran, Fiture chating, untuk diskusi online; Facebook group digunakan untuk peserta didik per kelas dalam pembelajaran secara daring; Facebook quiz, untuk latihan materi untuk evaluasi pembelajaran lewat quiz online yang interaktif; Facebook share, digunakan untuk menshare materi, gambar, video dsb.

2. Pemanfaatan whatsapp, adanya fasilitas grup memungkin membuat kelas forum penyebaran materi pembelajaran dan forum duskisi antara guru dan siswa,. whatsapp call menghemat pengeluaran untuk pembelian pulsa, karena fitur ini memang disediakan oleh whatsapp secara gratis untuk menelpon dengan hanya membutuhkan koneksi ke internet.

3. Youtube dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran interaktif di kelas, baik untuk siswa maupun guru itu sendiri melalui presentasi secara online maupun offline. Pemanfaatan youtube sebagai media penyerahan tugas kelompok siswa dalam bentuk rekaman video.

.Seiring dengan program pembentuk karakter bangsa, program pencanangan revolusi mental oleh pemerintah penekanan kepada 3 (tiga) karakter integritas (jujur, dipercaya, berkarakter, tanggung jawab), kerja keras (etos kerja, daya saing, optimis, inovatif, dan produktif) serta gotong royong (kerjasama karakter integritas (jujur, dipercaya, berkarakter, tanggung jawab), kerja keras (etos kerja, daya saing, optimis, inovatif, dan produktif) serta gotong royong (kerjasama, solidaritas dan berorientasi pada kemaslahatan).

Upaya yang dapat dilakukan guru dalam mendominankan pisau positif internet dalam program pembentuk karakter adalah memposting cerita Impirasi Motivasi (CIM), pada media sosial FB, WA. Pembentukan karakter tidak semata-mata melalui nasehat-nasehat, menceramahi, karena bisa menyebabkan kebosanan pada siswa. Cerita Inspirasi Motivasi (CIM) dapat digunakan sebagai upaya pembentukan karakter siswa. Peran guru dalam pertemuan tatap muka untuk membahas, menggali nilai-nilai luhur, menyampaikan dan mengupayakan karakter tersebut menjadi kebiasaan,berkembang menjadi karakter yang melekat pada dirinya.

Biodata Penulis : Drs. Ferial, M.Pd.T, Lahir di Padang Panjang 27 Februari 1965. Staf Pengajar Prodi Teknik Elektronika SMKN 2 Kota Solok (Sumbar) No WA. 0813 6542 5567

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap, ide yang bagus. Jagan bawa dunia kita kepada mereka, tetapi bawa dunia mereka kepada kita. Setuju dan perlu. Don't look back ...!!! Salam literasi tiada akhir

26 Jan
Balas

Membaca tulisan Bapak membuka cakrawala berfikir dan memberikan inspirasi Pak, Benar adanya kita tidak bisa melarang siswa membawa hp kesekolah hari ini,tambah dilarang akan tambah besar keinginan mereka untuk terus 'berduaan'dengan hp. Disini peran guru sangat krusial untuk menajamkan sisi positifnya. Guru harus bisa mengiringi kemajuan zaman agar mampu mengoptimalakan penggunaan dan pemanfaatan inteenet yang menunjang proses penyampaian ilmu kpd PD.Yola setuju dgn program CIM yang Pak Jon sampaikan.Salut Pak

28 Jan
Balas

Trims b Yola, dan lebih salut lagi pd b Yola yang rutin menulis, klo p jhon ayam gadih batalaua, kadang lai batalua acok indak batalua, ha ... ha.

28 Jan

mantap pak..

27 Jan
Balas

trims b ifra

28 Jan

Makasi p Ali Mokhamad, belajar nulis diusia jelang pensiun

26 Jan
Balas

Perlu dirangkum seluruh stake holder sekolah untuk membuat kesepakatan pemanfaatan positif internet di lingkunan sekolah

26 Jan
Balas



search

New Post