Tugas Telat Pos Sagusabu Kelas 17 sd 18 April 2019 Five Hotel Padang
Pelatihan menulis ala sagusabu dari Pustaka mediaguru, menjadikan menulis itu sesuatu yang mudah dilakukan. Nara sumber waktu itu adalah Mas Febry dan bunda Yasmi. Sejujurnya dalam hati sedikit kecewa juga karena nara sumber beda dengan brosur atau spanduk yang terpampang diruang acara kelas menulis sagu sabu Five Hotel Padang tanggal 17 s.d 18 April 2019 yang seharusnya duo legendaris Bapak Mohamad Iksan dan Mas Eko Prasetyo. Namun kekecawaan terobati dengan kepiawaian mas Febry secara bergantian dengan bunda Yasmi menuntun kami peserta kelas menulis step by step
Pada sesi latihan kami ditugaskan Mas Febri menuliskan perasaan Bahagia yang dirasakan pada minggu terakhir ini. Nach beginilah hasil tulisan pertama saya tanpa edit
Saya tidak merasa pasti apakah yang saya rasakan minggu ini suatu kebahagian, saya dikarunia sepasang anak yang jaraknya jauh hampir 8 tahun. Si kakak di panggil Eji sudah menamatkan kuliah S2 di Perguruan Tinggi dan sudah menjadi dosen tetap ber NIDN di Perguruan Tinggi Swasta di Riau Pekan Baru. Si adik di panggil Ali, setelah menamatkan SMA dalam waktu 2 tahun bertekat sekolah di pelayaran. Sang Mamanya anak-anak bersama kakaknya sudah berupaya untuk mengagalkan tekad sang adik. Tapi si adik tetap bersikukuh dan berkata biarlah Ali berlayar untuk memperbaiki ekonomi kluarga kita. Sejalan dengan waktu yang sudah berlalu si kakak juga berkata biarlah Eji ndak jadi dosen di Pekan baru, iba maningalkan mama dan papa berdua di solok. Bagi saya sebagai papa sebenarnya tidak masalah Ali jadi pelaut berlayar dan Eji jadi dosen di Pekan Baru. Tapi Eji berkata dia tetap ingin mendampingi mama dan papa di Solok. Dengan tekadnya untuk tetap di solok, kami cobalah untuk menghubungi teman-teman kepala sekolah untuk menerima eji jadi tenaga honorer. Di beberapa sekolah SMK dan sekolah tempat saya mengajar selama 23 tahun dan jadi wakil 8 tahun menjawab susah menerima guru honorer sejak kita sudah pindah ke propinsi. Akhirnya eji disuruh saja oleh mamanya untuk les keterampilan menjahit.
Pada beberapa minggu yang lalu saya dan sang mamanya anak-anak bertemu dengan seorang kawan yang pernah saya bantu mengeditkan naskah ptknya di jadikan jurnal dan dikirim ke jurnal Nasional. Cerita punya cerita sang mama yang sering gigih nanya ke teman tersebut apa ada peluang untuk Guru TIK disekolah Bapak ?. Alhamdulillah kawan tersebut mengatakan suruh langsung masuk saja Senin depan. Dan mulailah si Eji jadi cik gu di SMA tempat teman tersebut. Minggu lalu mesin cuci dirumah kami rusak, entah bagaimana caranya Allah menyampaikan kepada si adik Ali, secara kebetulan Ali mens tranferkan gaji magangnya di kapal Rp 2 juta rupiah. Beberapa minggu kemudian sang kakak sewaktu pulang datang dengan mobil pick up membawa meja TV katanya itu dari honor cik gu. Alhamdulillah di sudut-sudut rumah kami sudah terisi hasil keringat anak-anak kami, mesin cuci dari kiriman magang kapal Ali, meja TV dari honor Ckgu kak eji. Terima kasih ya Allah
Sudah lama sebenarnya keinginan saya untuk mengikuti kelas menulis SAGUSABU dengan mentor hebat dari Media Guru . Waktu tahun 2018 ndak ingat bulanya IGI mengadakan Kelas menulis di LPMP saya ndak bisa meninggalkan Tugas Dinas, kemudian Kabupaten Solok mengadakan yang di LPMP Padang ,dan di Bukittinggi sebelum pemilu ini. Alhamdulillah melalui WA bu Fiya tentang adanya kelas menulis pada 17 s.d 18 April diizinkan Allah juga saya mengikuti kelas menulis ini . Saking semangatnya saya lahir pulalah puisi perjalanan saya menuju kelas sagusabu
Dulu saatku masih kanak remaja
Ujung penaku slalu menguntai kata saat ada rasa dan asa
Jelang pemuda ke dewasa
Ujung pena slalu ungkap rasa menyesak kalbu
Lewat ujung pena, kutuang untaian kata kata cinta
pada kertas surat berbunga
sehingga kuraih manis cinta yang kuhrup saat muda hingga kini
Saat kuraih profesi guru SMK Hebat ngabdi di Singkawang pulau Borneo
Ujung penaku jarang menoreh rasa
Ujung penaku hanya menulis silabus, rpp, adm pembelajaran
Telah lama kudengar tabuhan gendering Sagusabu
Telah ku dengar saat mereka para guru reguk sagusabu yang dasyat dan magis
Mereka terlena tiada henti hentakan jemari hingga terlahir minimal satu buku
Berapa kali ku ingin gabung
Slalu saja ada rintangan, yang kumaknai belum ada izin Allah
Kini dengan jadwal sehari setelah pesta demokrasi pileg pilpres
Era Indonesia Baru sejahtera
Saat usiaku nyaris kepala lima ekor lima
Saat dorongan tercinta yang rindu masa moeda doeloe
Rindu kiriman penaka, puisi cinta
Inilah saat uda, reguklah sagu sabu, asahlah pena yang sudah karatan
Ku berharap Allah merodhi, izinkan aku hirup aroma magis sagusabu
Smoga saja masih ada energy untuk memulai lagi
Walau usia jelang purna bakti
Walau gelar Atuk sudah disandang,
Tak buatku surut
Bergabung dengan mereka mentor hebat, guru hebat
Solok 16 April 2019
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mohon maaf, Tanpa izin Foto suhu ditampilkan, biar keren kata nak muda zaman now
Trims nte nti
Semangat ya bang, mudah mudahan masih ada kesempatan