INOVASI DALAM PEMBELAJARAN

Oleh : Feri Fren (Widyaiswara LPMP Sumbar)

Inovasi dalam kamus besar bahasa indonesia berarti penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya, Baik itu berupa gagasan, metoda atau alat. Rogers menyatakan bahwa inovasi adalah ““an idea, practice, or object perceived as new by the individual.”(suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu).

Inovasi pada dasarnya merupakan pemikiran cemerlang yang bercirikan hal baru. Baik itu berupa praktik-praktik tertentu ataupun berupa produk dari suatu hasil olah pikir dan olah teknologi yang diterapkan melalui tahapan tertentu. Kesemuanya itu diyakini dan dimaksudkan untuk memecahkan persoalan yang timbul dan memperbaiki suatu kedaan tertentu ataupun proses tertentu yang terjadi di masyarakat.

Dalam bidang pendidikan khususnya pada pembelajaran, banyak usaha yang bisa dilakukan untuk kegiatan yang sifatnya pembaruan atau inovasi. Inovasi yang terjadi bisa dalam bidang manajemen, metodologi pengajaran, media, sumber belajar, pelatihan guru, implementasi kurikulum, dan bidang lainnya. Kesemuanya itu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Ujung tombak keberhasilan pendidikan disuatu sekolah adalah guru. Guru harus mampu menjadi seorang yang inovatif dalam pembelajaran. Seorang guru harus mampu menemukan suatu strategi atau metode yang sesuai, agar pembelajaran yang dilakukannya bisa berjalan secara efektif, inspiratif, menantang dan menyenangkan peserta didik.

Inovasi yang dilakukan guru pada intinya berada dalam tatanan pembelajaran yang dilakukan di kelas. Sebagai kunci utama yang harus dipegang guru dalam melakukan inovasi dalam pembelajaran harus mengacu kepada kepentingan peserta didik.

Agar seorang guru bisa melakukan inovasi didalam pembelajaran, ada beberapa hal yang harus dilakukan. Pertama, banyak membaca. Bahan bacaan bisa diperoleh guru dari buku, jurnal, koran, majalah, dan lain sebagainya. Dengan banyak membaca, seorang guru akan lebih banyak tahu, akhirnya akan bisa memberikan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.

Guru yang banyak membaca, akan selalu menyampaikan informasi yang kontekstual dan baru bagi peserta didiknya. Peserta didik akan merasa senang belajar, karena tujuannya datang ke sekolah untuk memperoleh ilmu pengetahuan merasa terpenuhi.

Kedua menguasai IT (Informasi Teknologi). Di era kemajuan teknologi sekarang ini, seorang guru bisa saja mencari sumber atau bahan yang akan diajarkannya kepada peserta didik. Dengan menelusuri dunia maya dalam hal ini bisa mempergunakan IT dengan mempergunakan komputer dan internet, seorang guru akan bisa mencari bahan ajar. Hal ini akan bisa dilakukan oleh oleh guru yang menguasai IT. Guru yang TBC alias Tidak Bisa Computer pada saat ini termasuk guru yang ketinggalan zaman dan tidak menjadi idaman bagi peserta didik.

Dunia pendidikan dituntut beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan informasi. Pemanfaatan kemajuan teknologi mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran. Kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang menarik guna meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan memamfaatkan IT, pembelajaran yang dilakukan guru akan lebih menarik dan meningkatkan motivasi peserta didik.

Ketiga, sering berdiskusi dengan sesama guru. Untuk meningkatkan keprofesionalannya didalam mengajar, seorang guru kadangkala tidak bisa bekerja dan menyelesaikan permasalahannya sendiri. Baik itu mengenai materi, model, dan media pembelajaran yang cocok untuk menyampaikan suatu konsep kepada peserta didiknya agar bisa dipahami dan dimengerti.

Untuk mengatasi hal ini, seorang guru harus lebih sering berdiskusi dengan teman sejawat dalam wadah KKG (Kelompok Kerja Guru) dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). Jadilah guru yang inovatif dalam pembelajaran, agar motivasi belajar peserta didik bisa meningkat.