Feri Fren, S Pd.MM

Feri Fren, S.Pd.MM (Widyaiswara LPMP Sumatera Barat) Lahir di Sintang pada tanggal 23 Maret 1969. Alumni IKIP Padang Jurusan Fisika Tahun 1991. Melanjutkan pen...

Selengkapnya
Navigasi Web

Menanamkan Budaya Literasi

Menanamkan Budaya Literasi

Oleh: Feri Fren (Widyaiswara LPMP Sumbar)

Literasi saat ini mungkin masih terasa agak asing bagi kita. Literasi merupakan upaya menumbuhkan budi pekerti peserta didik yang bertujuan agar memiliki budaya membaca dan menulis sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat. Literasi adalah kemampuan membaca dan menulis. Membaca merupakan hal yang sangat urgen dalam pendidikan karena dengan membaca kita bisa menguasai dunia. Dalam menumbuhkan minat baca peserta didik, berbagai hal yang dapat dilakukan oleh sekolah adalah melalui program-program pengadaan perpustakaan disertai dengan pengadaan mobiler dan buku-bukunya.

Disamping itu dengan adanya literasi sebagaimana membaca dan menulis merupakan salah satu aktifitas penting dalam hidup. Sebagian besar proses pendidikan bergantung pada kemampuan dan kesadaran berliterasi. Budaya literasi yang tertanam dalam diri peserta didik mempengaruhi tingkat keberhasilan baik di sekolah maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagaiman yag dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 23 tahun 2015.

Salah satu kegiatan di dalam gerakan tersebut adalah kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajaran di mulai. Kegiatan ini dilakanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal nasional, dan global yang di sampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik.

Budaya literasi bisa tertanam melalui pembiasaan mengutip seperti kata Anis Baswedan, mantan Mendikbud, biasakan menjadi kebiasaan dan akan menjadi kebudayaan. Memang akan sulit dirasakan pada tahap awal namun ketika berusaha untuk membiasakan hal tersebut dengan sepenuhnya InsyaAllah akan menjadi kebiasaan, akan bermuara pada budaya sesuai harapan kita bersama.

Bias literasi sangat berpengaruh sekali terhadap pendidikan karena membaca dan menulis merupakan suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Membaca referensi dalam menulis, karena dengan membaca kita bisa memasukkan dunia kedalam pikiran kita apabila kita rajin membaca buku atau bersahabat dengan buku maka kita tidak pernah kesepian, karena buku mampu membuat hidup lebih ceria.

Bila seorang anak tidak mengalami pembudayaan dan pembiasaan membaca di rumah dan sekolah, maka kemampuan dan kebiasaan membacanya hampir dipastikan tidak akan berkembang. Tanpa adanya kemampuan membaca, kemampuan menulis seseorang tentu saja tidak akan tumbuh. Denagan demikian, kemampuan literasi harus menjadi jantung dari semua proses pendidikan mulai dari pendidikan prasekolah sampai ke perguruan tinggi.

Menurut Bambang Wisudo, seorang pegiat pedagogi da literasi kritis, salah satu syarat utama untuk menjadikan literasi sebagai jantung dalam proses pendidikan di sekolah adalah ketersediaan buku-buku di sekolah. Membentuk budaya literasi peserta didik meniscayakan sekolah menyediakan buku-buku yang dapat di akses tidak hanya terbatas pada buku paket. Namun harus diakui bahwa buku paket masih mendominasi sekolah–sekolah di Indonesia.

Banyak guru yang masih memposisikan buku paket sebagai kitab suci dan satu-satunya sumber pengetahuan yang harus dihafal oleh semua peserta didik. Mereka menyampaikan materi persis seperti apa yang tertera pada buku paket yang menjadi pegangannya.

Guru harus memutar otak agar buku diperpustakaan lebih menarik bagi peserta didik dibanding makanan enak yang ada di warung-warung, tempat main yang seru. Sekolah mempunyai tanggungjawab untuk menumbuhkan minat membaca. Sudah saatnyalah perpustakaan sekolah tidak hanya berisikan buku-buku paket dan buku pelajaran, tapi juga menyediakan buku-buku pengetahuan umum yang mampu menarik peserta didik untuk betah berlama-lama di dalam perpustakaan. Kita bisa menyediakan meja, kursi dan atau tempat lesehan yang nyaman untuk membaca.

Bisa juga dengan mendekatkan perpustakaan dengan taman sehingga peserta didik bisa membaca buku di bawah pohon yang rindang sambil menikmati udara yang berhembus pelan. Selain itu, kita bisa mengusahakan adanya perpustakaan mini di setiap kelas agar peserta didik mudah mengakses buku-buku yang di butuhkan, di luar perpustakaan besar sebagai perpustakaan utama.

Salah satu kunci dalam memeperoleh pengetahuan adalah dengan membaca, karena dengan membaca pemahaman dan wawasan kita akan bertambah. Kemampuan dan pola berfikir lebih mendalam dan terarah, serta bisa memahami situasi dengan bijak.

Selain itu, dengan mebaca akan membuat kemampuan menulis dan berbicara kita semakin terasah. Bagi guru, kita akan mampu memberi penjelasan yang luas dan mendalam kepada peserta didik sehingga mereka tidak bosan dengan penjelasan yang monoton dan sudah sering didengar.

Selama ini sudah terabaikan begitu saja sehingga buku-buku yang ada pada perpustakaan tidak tersentuh apalagi dibaca, malah perpustakaan dijadikan tumpukan arsip-arsip guru dan tumpukan barang-barang bekas layaknya seperti gudang. Mari kita tanamkan budaya literasi sedini mungkin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

"Budaya literasi bisa tertanam melalui pembiasaan ," alah bisa karena biasa, ya Pak?

29 Aug
Balas

Betul pak. Trims

30 Aug
Balas

Terima kasih atas tulisan yang memahamkan tentang literasi. Budaya literasi ini penting untuk ditanamkan ke semua kalangan. Ayo, kunjungi halaman website kampsku di walisongo.ac.id di sana banyak informasi yang bisa menambah wawasan kita.

04 Oct
Balas

Terima kasih atas tulisan yang memahamkan tentang literasi. Budaya literasi ini penting untuk ditanamkan ke semua kalangan. Ayo, kunjungi halaman website kampsku di walisongo.ac.id di sana banyak informasi yang bisa menambah wawasan kita.

04 Oct
Balas

Terima kasih atas tulisan yang memahamkan tentang literasi. Budaya literasi ini penting untuk ditanamkan ke semua kalangan. Ayo, kunjungi halaman website kampsku di walisongo.ac.id di sana banyak informasi yang bisa menambah wawasan kita.

04 Oct
Balas

https://walisongo.ac.id/Semoga link ini bisa diklik ya.

04 Oct
Balas



search

New Post