Feri Nata

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ngecas Tanpa Kabel, Kenapa Tidak?
kompas.com

Ngecas Tanpa Kabel, Kenapa Tidak?

Listrik memang misterius. Pada suatu zaman, listrik dikagumi sekaligus ditakuti. Para ilmuwan berupaya keras memecahkan misteri ini. Namun, saat ini, hidup manusia begitu bergantung pada listrik. Perlu suatu gerakan Earth Hour untuk mengajak orang-orang berhenti menggunakan energi listrik selama 60 menit. Itu pun, partisipasinya belum memuaskan.

Listrik memang menakjubkan. Tinggal colok, lampu nyala, kipas angin berputar, dan setrika menjadi panas. Energi listrik begitu mudah diubah menjadi energi cahaya dalam lampu, menjadi energi gerak dalam kipas angin, dan menjadi energi panas pada setrika. Listrik sudah menjadi bagian dari kebudayaan. Setiap orang dilahirkan dan hidup berdampingan dengan listrik. Semua orang tahu apa itu mati lampu. Semua orang juga tahu bahwa listrik mengalir dalam kabel.

Jika ternyata sekarang ini kita dapat mengisi ulang baterai handphone kita tanpa kabel, tentunya agak mengherankan. Kalau tidak pakai kabel, apa iya listriknya mengalir lewat udara? Mari kita simak dulu liputan mengenai perkembangan teknologi wireless charging dalam tautan berikut: http://tekno.kompas.com/read/2015/10/19/09510017/Lebih.Praktis.Wireless.Charging.Makin.Meraja.

Ternyata listriknya tidak mengalir lewat udara. Udara sendiri tergolong isolator, bahan atau zat yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Adalah teknologi induksi elektromagnetik yang memungkinkan pengisian daya tanpa kabel. Dan seperti informasi yang tercantum dalam liputan di atas, teknologi ini sudah ditemukan pada 1891 oleh Nikola Tesla. Woww, sudah lebih dari 100 tahun.

Dalam teknologi ini, konsep listrik dan magnet dipadukan. Listrik dan magnet memang saling terkait. Listrik dapat menghasilkan medan magnet. Sebaliknya, perubahan medan magnet dapat menghasilkan arus listrik. Hal inilah yang disebut sebagai induksi elektromagnetik. Pada piranti wireless charger terdapat suatu elektromagnet. Elektromagnet merupakan magnet yang dibuat dengan dialiri arus listrik. Jika elektromagnet ini terhubung dengan arus bolak-balik, arus yang dialirkan oleh PLN, medan magnet yang dihasilkan akan terus berubah. Perubahan medan megnet ini akan memicu timbulnya arus listrik pada kumparan (lilitan kawat) yang ada di handphone. Arus listrik inilah yang akhirnya mengisi daya baterai.

Tak tampak terlalu sulit, bukan? Kenapa ya, teknologi yang sudah ditemukan tahun 1891 ini masih belum digunakan secara luas? Seperti dijelaskan dalam liputan kompas.com, teknologi ini memerlukan standardisasi. Selain itu, momentum penggunaan teknologi ini mungkin baru didapatkan belakangan ini. Teknologi ini butuh investasi yang lebih besar di awal. Jika pangsa pasar tidak terlalu besar, alternatif teknologi lain yang lebih murah akan lebih diminati. Saat ini, perkembangan pengguna handphone yang sangat pesat memberikan energi bagi perkembangan wireless charger. Sudah siap menggunakannya? Silahkan, aman kok.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ngefans dg tulisan2 hebatnya Pak Feri. Mantabb

17 Apr
Balas

Wahhh...hebat2 artikelnya.... Salut Pak Feri

17 Apr
Balas

Terima kasih rekan2.

17 Apr
Balas

Mantap Pak Feri

17 Apr
Balas

Mantab Pak Feri

18 Apr
Balas



search

New Post