FH SENOWATY

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
DIPENDEM DI MALANG (part 1)

DIPENDEM DI MALANG (part 1)

Lepas pelatihan di Kemendikbud, 21 - 22 Januari 2017 Jakarta. Media Guru kembali membuka camp writing bagi para guru yang memiliki nyali besar untuk mewujudkan mimpinya menerbitkan buku. Kali ini kota Malang menjadi lokasi pusat kegiatan tersebut. Sejuknya Kota Malang dan kelengkapan fasilitas P4TK PKn dan IPS kemungkinan besar menjadi salah satu indikator permisif alasan pemlihan. Dan disinilah kami semua, para guru yang penuh hasrat menulis bekumpul, berlatih dan berkolaborasi dengan teman - teman guru penulis, penulis muda dan calon penulis dari seluruh Indonesia, didampingi fasilitator dari Tim Media Guru, 24 - 6 Februari 2017.

Jumat, 24 Februari 2017 menjadi hari awal pelatihan. Persiapan dimulai oleh panitia lokal. Para peserta yang berasal dari berbagai penjuru Kota/Kabupaten seluruh Indonesia satu per satu datang. Akses transportasi yang digunakan oleh para peserta sangatlah beragam, bergantung kepada kebiasaan hidup dan kemampuan mereka bertoleransi dengan jarak dan waktu tempuh. Meski jarak sangat jauh namun bila phobia ketinggian? Kereta api tetap menjadi pilihan, sehingga serupa dengan pilihan mereka yang memiliki aksesibilitas tinggi ke simpul - simpul stasiun.

Betapa bijaksananya panitia lokal, yang mengizinkan peserta memilih room mate sendiri. Umumnya para peserta telah berkenalan dengan sesama peserta camp writing disepanjang simpul perjalanan. Mereka telah saling bertukar sapa, saling menunggu bahkan cost sharing didetik pertama pertemuan. Keakraban dan intimnity terkorelasi dengan persamaan keinginan, kenyamanan. Satu kata yang dapat memporandakan proses interaksi sosial. Bagaimana mungkin terjadi hubungan yang menyenangkan kedua belah pihak sehingga bisa diterima sebagai nilai sosial yang sama bila kenyamanan tidak ada?

Bagi mereka yang memiliki kecerdasan interpersonal tentu bukan perkara besar membuka percakapan bahkan dengan orang yang baru dikenalnya, namun bagi mereka yang tidak memilikinya hal tersebut menjadi sangat luar biasa. Media Guru berhasil menjembatani kelemahan tersebut dengan mengawalinya melalui fasilitas media sosia berupa Whats App. Jauh hari sebelum kegiatan camp writing ini terlaksana, satu demi satu calon peserta sudah saling mengenal, minimal asal usul bakal teman seperjuangannya. Menyimak segala macam informasi yang disampaikan, sedikit berdebat karena perbedaan pendapat dan berbagai hal lucu - lucuan menjadi media pengisi kesenjangan personal para peserta yang sebelumnya tidak saling mengenal, satu sama lain, sama sekali.

Urusan room mate selesai. Setelah sejenak beristirahat, pada pukul 16.00 WIB para peserta menuju Aula Krakatau, TKP acara pembukaan dilaksanakan. Aula Krakatau memiliki fasilitas ruangan yang sangat memadai. Terang benderang oleh lampu - lampu yang terpacak di atapnya. Dengan cat sewarna broken white yang terang namun teduh, dilengkapi jendela - jendela yang besar dan luar biasa banyaknya. Desain Aula Krakatau memenuhi pra syarat sebuah gedung daerah tropis. Banyak jendela berukuran raksasa yang berfungsi menyampaikan sinar matahari dan memperlancar arus angin yang bertiup sepoi bila siang terang menjelang, mengingat posisi camp writing yang berada di bawah kaki Gunung Arjuna sehingga proses Angin Gunung dan Angin Lembah lancar bersiklus.

Pembukaan dilakukan oleh Bapak MUHADJIR selaku Kepala PPPPTK PKn dan IPS, beliau menyambut kehadiran para peserta camp writing dengan suka cita serta tak lupa memberikan suntikan motivasi, melecut semangat dengan cara yang luar biasa. Suasana pembukaan berlangsung meriah, cair dalam suasana kekeluargaan dan keakraban yang kentara. Sayangnya, para peserta tidak berkesempatan berfoto bersama dengan beliau tentu karena padatnya jadwal sehingga selepas pembukaan beliau bergegas meninggalkan tempat, tanpa komando para peserta serentak bernyanyi, "Terima kasih Bapak, terima kaih bapak, terima kasih kami ucapkan....."

Selepas pembukaan, para peserta tidak melewatkan sesi ber prastowo sinungging. Selfi, Wefi, berjenjang, berkelompok bersama teman - teman dari daerah asal, bersama room mate, bergaya kalem sampai bergaya bebas. Ada yang jatuh - jatuh pula demi memperoleh kesempatan tersebut. Sebelum kemudian kembali ke kamar masing - masing untuk ISHOMA dengan janji akan kembali ke Aula Krakatau setelah makan malam, pukul 19.30 WIB.

19.51 WIB

Aula Krakatau sudah penuh sesak, nyaris melambat 30 (tiga puluh) menit dari komitmen waktu ketika Jendral turun melantai. Diawali dengan tampilan gambar - gambar pelatihan yang dilakukan oleh Media Guru di waktu sebelumnya, diakhiri dengan penampilan gambar yang membuat histeria peserta camp writing yang menyaksikan foto seorang guru berpose laksana hendak terbang, mengisi angkasa dengan tulisan - tulisannya, tampak bersemangat, lengkap dengan senyum di mata dan bibirnya juga senyum diseluruh tubuhnya.

Sang Jendral tak putus memotivasi peserta camp writing dengan tutur kata beliau yang runut, logis dan penuh makna. Menyentuh mahligai terdalam kalbu, membakar semangat dan menjadikannya amunisi. Deadline terucap, mimpi - mimpi pun diungkap. Bahwa per tanggal 2 Mei 2017 akan diluncurkan buku - buku hasil penulisan para peserta camp writing oleh Media Guru tepat di hari bersejarah para guru, Hari Pendidikan Nasional.

DIlanjut oleh Mas Eko Pras, sang algojo. Tidak pernah ada satupun naskah yang bisa luput dari radar beliau. Cepat atau melambat, semua kebagian mutilasi, ehh bimbingannya. Tangannya dingin menyentuh bagian yang dianggap tak perlu hadir dalam naskah populer, cerpen, buku teks, puisi dan beragam hasil karya para peserta yang sebagian kecil sudah memenuhi kewajibannya, membawa naskah JADI saat camp writing. Kemampuannya yang setingkat dewa menyihir seluruh peserta, dalam tempo 8 (delapan) menit ditunjukkannya bagaimana cara menulis sebuah artikel autobiografi plus dengan beragam trick and treathment. Yang luar biasa, ada saja peserta yang bersedia maju mengkritisi hasil kerja beliau yang hanya take a minute, allaamaaaak, nekatnyaa!

Sudah pukul 22.30 WIB ketika peserta diperkenankan keluar dari ruangan Aula Krakatau untuk beristirahat. Tak ada langkah yang bergegas. Nyaris seluruh peserta seolah enggan meninggalkan ruangan yang sampai 2 (dua) hari kedepan akan menjadi saksi bisu ikhtiar peserta camp writing. Jendral dan Pak RT tetap menjadi magnet, tak pernah ada pemandangan beliau berjalan sendiri tanpa pendamping. Duduk dikerubuti, berdiri dikerumuni. Andai saja tubuh keduanya terbuat dari adonan gulali dapat dipastikan bakal habis dicuili peserta camp writing yang nyaris 100 (seratus) orang lebih.

Tugas Hari ini, Pengumpulan NASKAH (bagi yang sudah siap, tentu saja)

Bukan Tugas tapi wajib dilakukan: NARSIS TOGETHER!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

mantapz nih mbak seno

26 Feb
Balas

siap hadir.. kemantapan yang mubajir tanpa konsistensi nggih...

26 Dec

wuihhh...keren sekali susunan kata-kata FH. Sheno.

26 Feb
Balas

pak Ali lebih keren.. setahun berlalu artikelku ga nambah2 ttp di part 1, sedih tak berujung...

26 Dec



search

New Post