Malang – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus melebarkan sayap dalam pendidikan global melalui berbagai implementasi krja sama. Salah satunya, melalui gelar kuliah tamu bertajuk “A New Decode Model for Teacher Professional Development”, yang menghadirkan Prof. Chun Yen Chang dari National Taiwan Normal University (NTNU). Acara yang berlangsung secara daring pada Selasa (10/03/2024) ini diikuti oleh sekitar 1.000 peserta, terdiri dari dosen, praktisi pendidikan, dan mahasiswa FKIP UMM.

Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Wakil Rektor IV UMM, Dr. Salis Yanuardi, Ph.D., yang menekankan pentingnya kolaborasi akademik lintas negara dalam meningkatkan kualitas pendidikan. “Kerja sama antara FKIP UMM dan NTNU merupakan langkah strategis dalam memperkuat pengembangan profesional guru yang selaras dengan tantangan global,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa partisipasi aktif dalam forum akademik internasional seperti ini merupakan upaya konkret UMM dalam memperluas jejaring global dan meningkatkan kualitas tenaga pendidik.

Senada dengan itu, Dekan FKIP UMM, Prof. Dr. Trisakti Handayani, M.M., menegaskan komitmen FKIP dalam mencetak lulusan yang kompeten dan berkarakter Islami. Ia menyoroti berbagai program inovatif yang telah diterapkan FKIP UMM, seperti Pendidikan Profesi Guru (PPG), microteaching berbasis teknologi, pemanfaatan Learning Resource Center berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, serta praktik lapangan terpadu. “Melalui program-program ini, FKIP UMM membekali calon guru dengan keterampilan yang relevan dalam dunia pendidikan modern dan global,” ungkapnya.

Sebagai bagian dari upaya memperkuat orientasi global, FKIP UMM terus menjalin kerja sama internasional, salah satunya dengan NTNU melalui kuliah tamu ini. “Kegiatan ini membuka peluang bagi peserta untuk memperluas wawasan akademik serta membangun jejaring penelitian kolaboratif. Terlebih, Model DECODE yang diperkenalkan oleh NTNU memberikan kerangka konseptual yang dapat diadaptasi dalam berbagai program pengembangan akademik, penelitian pendidikan, dan inovasi pembelajaran,” jelasnya.

Dalam pemaparannya, Prof. Chun Yen Chang menjelaskan secara mendalam Model DECODE, yang dikembangkan NTNU sebagai pendekatan inovatif dalam pelatihan guru. Model ini terdiri dari enam tahap utama: Demonstrate (demonstrasi), Co-tech (penggunaan teknologi bersama), Co-design (perancangan bersama), Co-teach (pengajaran bersama), Debrief (refleksi), dan Evaluate (evaluasi).

“Model DECODE menawarkan pendekatan yang tidak hanya meningkatkan kompetensi pedagogik guru, tetapi juga mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran,” papar Prof. Chang. Ia menambahkan bahwa di era digital ini, guru perlu memiliki keterampilan adaptif terhadap teknologi dan strategi pembelajaran berbasis data guna menghadapi perubahan paradigma pendidikan.

Dalam sesi diskusi, peserta menunjukkan ketertarikan besar terhadap penerapan Model DECODE di Indonesia. Beberapa dosen FKIP UMM mengajukan pertanyaan mengenai bagaimana model ini dapat diadaptasi ke dalam kurikulum pendidikan guru di Indonesia, mengingat adanya perbedaan budaya dan sistem pendidikan antara Taiwan dan Indonesia. Menanggapi hal ini, Prof. Chang menekankan bahwa Model DECODE dirancang fleksibel sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan lokal tanpa mengabaikan standar kompetensi global.

Antusiasme serupa juga terlihat di kalangan mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG), yang mengaku memperoleh wawasan baru mengenai optimalisasi teknologi dalam pembelajaran dengan pendekatan kolaboratif. Mereka juga menyatakan bahwa kuliah tamu ini memberikan perspektif baru dalam memahami bagaimana integrasi teknologi dapat meningkatkan efektivitas pengajaran di berbagai tingkatan pendidikan.

Kegiatan kuliah tamu ini menegaskan peran FKIP UMM dalam mendukung transformasi pendidikan yang lebih adaptif terhadap perkembangan zaman, guna mencetak guru-guru yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga siap menghadapi tantangan pendidikan masa depan.