Trotoar
#tantangan hari ke-108
Kututup pelan pintu ruanganku, perlahan kumelangkah keluar kantor kerjaku. Senja sore menyapaku setelah seharian aku tak keluar dari ruang kerjaku. Kutelusuri jalan menuju kontrakanku, jalan yang sepanjang jalannya melewati trotoar sebelum masuk gang kontrakan. Selalu kuamati setiap orang yang berada disepanjang trotoar.
Kesibukan seperti ini memang sudah biasa dikota besar. Namun ada yang berbeda disaat aku melihat dua orang pengemis yang berbeda dari biasanya. Bukan karena pakaiannya yang compang-camping, bukan pula karena lusuh rupanya, namun tulisan yang ada di hadapan mereka telah mencuri perhatianku. 'Butuh dana untuk sekolah' Kurasa mereka pengemis baru disini karena aku tak pernah melihat sebelumnya. Akupun memberi beberapa rupiah dari saku celanaku.
Aku kembali berjalan dan kutemukan seorang pemuda dengan pakaian yang rapi namum nampak seperti mahasiswa namun ia membawa perlengakapan semir sepatu. Kebetulan sepatuku sudah mulai berdebu dan kusam. Akupun mendekati penyemir sepatu tersebut dan mulai berbincang dengannya. Dia memang seorang mahasiswa yang sedang bekerja paruh waktu. Betapa malunya aku jika selama ini aku sering mengeluh atas takdirku padahal banyak disana yang menginginkan posisiku saat ini.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar