Fifit wulandari

Guru SMA negeri Balung. Kabupaten Jember...

Selengkapnya
Navigasi Web
Indahnya Masa Kecil
Hari ke 26

Indahnya Masa Kecil

terinspirasi dari tulisan https://www.gurusiana.id/read/nanikwijayanti181423/article/p-4096880. Aku jadi berpikir tentang masa kecilku. Apakah ada kejadian yang menyenangkan juga. Kubuka memori dalam kepalaku.

Tiba tiba teringat dengan kejadian yang menegangkan. Saat itu musim penghujan. di setiap pinggir sungai bedadung ada lembah yang lumayan lebar. Biasanya ada tempat penampungan air yang lebar. sekitar 5 kali limabelas meter ukurannya. Dengan alas dari cadas sungai dan beberapa bagian di beri tembok. Jadilah kolam yang luas.

Setiap pagi akan ramai digunakan untuk mencuci baju. juga ada kotak kecil ukuran satu meter lawan satu meter untuk buang air besar dan buang air kecil. Untuk tempat mencuci di berikan plesteran sekitar stu meteran memanjang di sepanjang kolam. Airnya dingin menyegarkan, mamancar dari mata air.

Saat ibu ibu selesai mencuci baju, beberapa ibu juga ada yang langsung mandi di kolam tersebut. Agak seiang sedikit giliran kami anak-anak kecil akan bermain air. Belajar berenang dan menyelam atau sekedar main air dan mandi.

Aku termasuk salah satu anak yang belajar berenang di kolam itu. Tak terhitung berapa liter air yang terminum. Pada akhirnya bisa berenang seperti teman temanku yang lain. Ada gaya katak , dimana kita berenang dengan posisi tengkurap dengan kedua tangan dan kaki bergerak seperti katak yang berenang. Agak sulit untuk di lakukan.

Gaya favoritku adalah posisi telungkup dengan tangan memecah air di depa dan kedua kaki bergantian memukul air. Menciptakan cipratan air yang tinggi, Kami menyebutnya gaya bebas. Jika ingin lebih tenang dengan cara memasukkan kepala ke dalam air posisi lurus. Gerakannya meluncur. Gerakan ini sering dilakukan oleh anak anak yang lebih besar. Gerakan ini juga yang memberi peluang besar untuk minum air kolam.

Terakhir posisi renang seperti kupu kupu. Posisi tubuh terlentang dan gerakan tangan seperti memecah air. Relatif minim percikan air. Sering di unakan untuk lomba renang di kolam tersebut. Semua gaya berenang tersebut kami pelajari melalui pengamatan saja. Tanpa ada satupun guru profesional yang membimbing.

Ketika musim hujan maka permukaan sungai akan naik. Kolam kami pun terisi pasir. Para pengguna kolam akan bergotong royong untuk mengangkat pasir dari dalam kolam. Biasanya dilakukan oleh bapak-bapak dibantu anak anak muda. Perempuan mengambil peran sebagai penyedia konsumsi.

Anak -anak kecil seperti kami berperan sebagai penggembira. Membawa timba kecil untuk membantu mengangkat pasir ke atas permukaan tanah. Tentunya lebih banyak hebohnya daripada pasir yang kami angkat. Orang tua kamihanya mengarahkan agar tidak terlalu banyak bergurau supaya pekerjaan cepat selesai. Tanpa disadari kegiatan kecil itu membentuk jiwa gotongroyong dan kebersamaan pada kami.

Memupuk rasa setia kawan dan bertanggung jawab. Dilakukan tanpa banyak teori dan kata kata. Tetapi langsung ke bukti nyata. Tanpa kesepakatan , para orang tua mendidik anak anak muda mempunyai tanggung jawab. Tidak terikat profesi, semuanya bahu membahu membersihkan kolam.

Teori parenting belum seterkenal sekarang ini. Tetapi penerapannya terasa lebih mengena. Pendidikan benar-benar dilakukan bersama -sama. Seluruh warga masyarakat mengambil peran. Jadi pendidikan saat itu menjadi tanggung jawab guru, orang tua dan masyarakat.

Sekarang ini tingkat pendidikan semakin tinggi. Namun ada yang hilang. Kepedulian masyarakat menjadi berkurang. Entah karena takut orang tua tidak terima atau menganggap hal itu bukan urusan mereka. Sedih sekali melihatnya.

Jaman kecil ku, menjelang magrib semua anak kecil akan berbondong bondong pergi ke surau. Menemui guru mengaji. Sementara bapak dan ibunya menuju ke surau untuk berjamaah sholat magrib. Suraunya ramai sekali. Bangunanya biasa saja bahkan mungkin tak ada kubah nya. Yang menandakan bahwa itu tempat ibadah hanyalah adanya corong pengeras suara di depan halamannya.

Kegiatan pendidikan berjalan dengan nyaman. Di selingi dengan berbagai permainan khas anak anak. Ada Latto-latto saat musimnya. Atau main bola bekel. Petak umpet atau sekedar jaga benteng. Semua jenis mainan itu ada musimnya masing masing. Semuanya kompak memainkan permainan yang sama.

Rasanya ingin kembali kemasa kecilku. Dimana pendidikan menjadi tanggung jawab bersama. Semua orang tua didengarkan omongannya oleh anak anak kecil. Sopan santun sangat terjaga dengan baik. Ada kesenjangan sosial dan ekonomi. Tetapi tidak memberikan jarak pada anak-anak kecil. Tradisi pamer belumlah merebak. Kesederhanaan menjadi ciri khas lingkunganku.

Bukannya aku menentang gaya hidup mewah. Tetapi sedih saja ketika rumah rumah beralih kepemilikan. Berpindah tangan karena terlilit hutang. Karena untuk memenuhi gaya hidup yang tidak sesuai kemampuan.

Motivasi menuntut ilmu hanyalah memperoleh nilai yang tinggi. Sangat menyedihkan sekali. Padahal tujuan utama menuntut ilmu adalah memperoleh manfaat ilmu. Bukan sekedar nilai yang tertera di atas kertas saja. Apa artinya nilai yang tinggi. Jika tanpa di sertai dengan kemampuan nyata. Salam literasi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kenangan masa kecil yang tak akan terlupakan ya Ibu

22 Jan
Balas

Terimakasih. Benar sekali. Salam sujses

22 Jan

Keren ulasannya, Bu. Dulu dan sekarang memang jauh berbeda. Masa kecil kita penuh pendidikan karakter, meski tak disebut. Tapi hasilnya ok banget. Ada pergeseran nilai yang tak disadari. Salam bahagia.

22 Jan
Balas

Salam sukses

22 Jan

Masa kecil yang indah ya bun semoga kenangan itu tetap melekat di jiwa kita

22 Jan
Balas

Salam sukses

22 Jan

Alhamdulillah sudah tayang

22 Jan
Balas



search

New Post