Fika

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

'Begini Ternyata Caramu Berpamitan'

Hari ke 22

#tantangangurusiana

"Begini Ternyata Caramu Berpamitan"

Untukmu bahagiamu Untukku bahagiaku Lukamu adalah tanggung jawabmu Lukaku adalah tanggung jawabku Dan semua tentang kita, sepertinya Aku tak perlu memberi nama

Kemarin kita masih setia berbagi tawa bersama Sebelum akhirnya tak lagi saling menyapa Kemarin kita masih setia berbagi cerita Sebelum akhirnya kini kita tak saling bicara

Kini kita lewati hari yang sama Namun dengan suasana hati yang berbeda Kini kabar diantara kita sepertinya ternilai mahal Sampai aku harus bayar pakai air mata Dunia sedang tidak bercanda Semoga lekas baik-baik saja, kita Tapi jika dua insan sudah tak saling mengerti "Lalu mau apalagi?"

Kurasa kini kisah kita sudah mulai usang Hanya perlu ku taruh digudang dan biarkan ia berdebu Tidak akan pernah bisa ku buang Agar nanti dapat aku lihat kembali Karena betapa meninggalkanmu adalah hal terberat Dan terbaik yang pernah aku lakukan

Ya, aku bisa menjadi yang spesial kemarin Tapi aku juga bisa, menjadi yang paling tidak diinginkan hari ini Aku mulai lelah menghitung hari, terabaikan tanpa perlu tanda tanya Semakin hari kau tak seperti yang aku kenal kemarin Hingga kini telah berubah delapan puluh lima derajat Sampai kabar tentang aku pun rasanya tidak teramat penting lagi bagimu

Begini caramu berpamitan Kau sekarang berusaha menunjukan apa yang berada dibalik topengmu Keegoisan yang sama sama kita rancang telah berhasil menggoyahkan kita Apa kini kebencian mulai merasuki kita?

Jika kau kini melangkah pergi karna ulah ku, tindakan ku Kurasa kau salah besar dalam menanggapi dan mengerti Cobalah pahami bagaimana rasa jenuh yang ku tahan selama ini Setiap permasalahan telah kita hadapi bersama Kekuranganmu yang telah cukup baik kuterima Bahkan aku tak menuntut lebih banyak akan perhatianmu Namun kini aku dikejutkan oleh ketidakpeduliaanmu

Permintaan maaf yang sering kau ucapkan Bukan hal baru yang selalu aku utamakan untuk dimaafkan Namun kini sikapmu melenyapkan semua harapan terbaikku Harapan yang pernah kita usahakan terwujud Namun kini kandas dengan mudahnya

Kini cukup, sabarku tak bisa diteruskan lagi Pergilah jika kau memang ingin pergi Aku tak akan menahanmu Akan bermetamorfosis dengan siapa nantinya Karena hati kita Allah yang genggam Bagaimana esok dan kedepannya Allah lah yang berhak mengatur

Pada akhirnya semua akan memiliki maksud dan makna Aku hanya akan berpikir positif prihal kesedihan ini Ku ambil makna kebaikan dalam setiap kejadian Agar aku dapat menjadi manusia yang lebih tegar

Padang, 22 Maret 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Diksi sederhana tapi menusuk pedih.Seperti ikut terwakili dengan kalimat yg tak pernah bisa terucap kemarin

23 Mar
Balas

Memang sangat menusuk pedih bu. Kata kemarib seaakan cepat berlalu. Karna kemarin akan terus berganti dengan hari baru, hari yang membuat haru

23 Mar



search

New Post