Fikni Mutiara Rachma

Lahir di Jakarta 28 tahun yang lalu. Lulusan Sastra Arab, Unpad dan Kajian Timteng, UI. Suka membaca novel sejak dini. Sekarang meneruskan profesi di keluarga b...

Selengkapnya
Navigasi Web

Anak Kecil yang Riang

Anak kecil bermain suling,

di punggung kerbau di sawah yang basah.

Ditiupnya nada yang indah

Menemani petani sedang meladang.

Sambil mengusir burung-burung pipit

Menanti hujan segera datang.

Tiba -tiba ada seekor ural sanca,

kerbaunya lari tunggang langgang

Anak kecil terjatuh, kecebur empang

bukannya nangis, dia malah tertawa senang.

Anak kecil yang riang, aku jadi terkenang

Saat aku liburan pergi ke rumah paman

Anak kecil yang riang meniup suling di pematang

Ku dengar dari kawan, engkau menitipkan salam.

(Penyanyi: Dyta)

Apakah ada yang pernah dengar lagu tersebut? Jika saya tidak salah, satu album lagu-lagu Dyta tersebut diciptakan oleh Dik Doang. Dulu saya punya kasetnya, lagu-lagunya bagus karena liriknya yang kaya dan mengangkat tema keseharian sebagai anak era tahun 90-an. Saya sendiri sudah lupa umur berapa tepatnya memiliki kaset tersebut, yang pasti di bawah tahun 2000-an.

Sekarang, tahun 2019 bahkan saya tidak menemukannya di youtube. Entah mungkin tidak ada video clip-nya, atau tidak ada yg meng-cover lagunya seperti yang sedang hype saat ini. Anak-anak seusia saya saat ini mungkin sudah banyak yang memiliki anak. Dulu kami menabung, atau menyisihkan sebagian uang jajan hanya untuk membeli kaset atau poster idola. Anak sekarang mana tau rasanya sebahagia itu? Sebagai orang tua kadang kita ingin bernyanyi hanya untuk sekedar menghibur diri sendiri, menguap sunyi, dan berinteraksi dengan si kecil lewat lagu. Terlepas sudah didengarkannya si anak dengan ayat-ayat suci Al-Qur'an atau shalawat.

Misalnya saat menonton layar kaca, ada lagu yang menarik, orang tua reflek mengajak anaknya untuk bernyanyi dan berjoget. Anak pun biasanya ikut bergerak dengan versinya. Bagaimana jika yang didengar dari media atau yang disetel orang tuanya lagu-lagu cinta dewasa? Lagu galau sepanjang masa. Saya menerka-nerka, akan jadi apa anak kita kelak.

Menurut teori perkembangan bahasa, lagu bisa menjadi media untuk menambah kosa kata anak, menstimulasi perkembangan bahasa dan berbicaranya. Namun ada baiknya sebagai orang tua, menyeleksi atau menyaring apa yang akan sampai ke telinga si kecil. Demi hidupnya di masa yang akan datang, cerah, ceria, dan riang bahagia.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap bund, jadi penasaran dgn lagunya. Soalnya saya kecil pernah jg jatuh dari punggung anak kerbau, gegara si dia tiba2 lari saat melihat emaknya. Terpentallah sy dan jatuh d lumpur yg empuk

24 Jan
Balas



search

New Post