Fikni Mutiara Rachma

Lahir di Jakarta 28 tahun yang lalu. Lulusan Sastra Arab, Unpad dan Kajian Timteng, UI. Suka membaca novel sejak dini. Sekarang meneruskan profesi di keluarga b...

Selengkapnya
Navigasi Web

Hati-hati Orangtua, Hindari Tathoyyur

Tiba-tiba Ato menangis kencang, ayahnya yang sedari tadi sibuk melihat telepon genggamnya terlonjak dan langsung menuju sumber suara tangisan Ato.

"Ato kenapa sayang? Sakit ya?" Seraya mengusap dahi yang Ato pegang sambil tersedu.

"Siapa yang nakal? Sini pukul pintunya!" Ayahnya menyontohkan gerakan memukul pintu dan diikuti oleh anaknya kemudian tangisnya reda seketika.

Kejadian yang dialami Ato dan ayahnya mungkin sudah biasa terjadi di sekitar kita. Namun, apakah yang dilakukan ayah Ato untuk menenangkan anaknya sudah baik dan benar? Ayah Ato sesungguhnya telah melakukan tathoyyur.

Tathoyyur secara istilah diartikan bahwa menanggap adanya kesialan karena adanya sesuatu (An Nihayah Ibnul Atsir 3/152, Al Qoulul Mufid Ibnu Utsaimin 2/77). Dapat disimpulkan bahwa tathoyyur adalah menganggap sial atas apa yang dilihat, didengar, atau yang diketahui tanpa landasan ilmiah yang jelas. Padahal jelas Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

أَلا إِنَّمَا طَائِرُهُمْ عِندَ اللّهُ وَلَـكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لاَ يَعْلَمُونَ

Artinya, “Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (QS. Al A’raaf [7]:131)

Karena itu, dalam Islam perbuatan tathoyyur dilarang bahkan mendekati syirik. Secara psikologis, tathoyyur sama saja dengan sikap orangtua yang mengajarkan anaknya menyalahkan faktor luar. Ayah Ato sebagai orangtua telah menjadi contoh bagi anaknya, hal ini dapat diserap oleh si anak seumur hidupnya, akibatnya di ketika beranjak dewasa saat si anak menghadapi masalah ia sangat mudah menyalahkan faktor luar dari dirinya atau bahkan orang lain. Bukannya introspeksi diri terlebih dahulu. Dengan kata lain, sebagai orangtua kita telah membentuk anak seperti itu. Orangtua atau calon orangtua tentu tidak menginginkannya, karena itu berhati-hatilah dan perbanyak menimba ilmu. Terutama ilmu agama untuk bekal mendidik anak-anak kita kelak.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap Bu..terimakasih ilmunya..

07 Oct
Balas

Terima kasih bu Edit

07 Oct
Balas



search

New Post