DEBU MERINDU
Aku adalah aku
Sebutir debu di semesta raya
Terbang tak nampak jua
Bila Sang Bayu menyapunya
Aku adalah aku
Sebutir debu yang penuh dosa
Terseok-seok mendekatiNya
Tertatih-tatih mengemis padaNya
Mengharap setitik cahaya
Ampunan dan kasih sayangNya
Aku adalah aku
Terkadang melangkah dikatakan sampah
Terpekur sendiri dikatakan tak percaya diri
Aku adalah aku
Meskipun sampah terus melangkah
Berharap sampah membawa berkah
Aku adalah aku
Cukup aku saja yang tahu
Bahwa aku punya rindu
Rindu yang menggebu untuk Rasul dan Nabiku
Karena dia yang selalu menyayangi tiap umatnya
Meski aku hanya debu merindu...
#langit biru di atas sekolahku,03122018#
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aku adalah aku, debu merindu. Aku adalah aku, cukup saja aku saja yang tahu. Subhanallah Ibu Fila, puisinya luar biasa. Bu Ayu tambah ya ..., Kukenal namanya dalam pena Kubaca lekuk wajahnya dalam profil wa Kunikmati sentuhannya dalam tulisan Dan kumenantinya dalam pertemuan nyata Profesor tanpa gelar menjadi ikonnya Berputra lima adalah kebanggaannya tiada tara Menjadi istri tempat berbagi, adalah kebahagiaan tak terperi Menjadi guru tempat siswa bertumpu ilmu, adalah mimpinya sampai ujung waktu Ibu Fila namanya, renyah penuh canda tawa Menyenangkan siapapun yang memgenalnya.
Puisinya sudah coba Bu Ayu tulis ke bawah, kok tetap beranjak ke atas Ibu Fila. Pangapunten antar bait jadi berimpit. Puisi tentang Ibu Fila.
Berlinang air mata debu ini, bu Ayu... terimakasih ibu berkenan membaca.Sungguh kebahagiaan saya bu Ayu singgah...Sehat dan berkah untuk ibu dan sahabat...
Ingat Salim Iklim...suci dalam debu lagunya.,Bun.
Kang Salim Iklim, pak. Setuju...
Kata-kata indah dari pemilik tulisan indah, mengajak pembaca untuk berkelana, menikmati indahnya semesta
Menikmati indahnya semesta, mensyukuri karuniaNya. Mksh, pak kunjungannya. Selalu menanti inspirasi literasi dari bapak. Sehat dan sukses, pak...
Menikmati indahnya semesta, mensyukuri karuniaNya. Mksh, pak kunjungannya. Selalu menanti inspirasi literasi dari bapak. Sehat dan sukses, pak...
Menikmati indahnya semesta, mensyukuri karuniaNya. Mksh, pak kunjungannya. Selalu menanti inspirasi literasi dari bapak. Sehat dan sukses, pak...
Mantap
Belajar lagi bersama ya,bu. Makasih, berkenan singgah. Sehat,semangat dan berkah utk ibu dan sahabat. Salam kriuk sahabat...
Aku adalah aku, butiran debu yang merindu, berharap berkah dari Mu, iringi setiap langkah kakiku... Puisi yang menawan hati Jeng Fila...kereeen
Meguru ke bu Lupi dan bu Lia... Mksh, sudah singgah. Sehat dan berkah utk bu Lupi dan sahabat semua...
Ada lagu "Suci Dalam Debu". Bunda Rini ingatkan pula bersuci dengan debu (tayamum). Artinya, di dalam debu justru terkandung partikel-partikel yang dapat membuat diri ini menjadi suci. Mengibaratkan diri bagaikan debu merupakan muhasabah indah yang justru menggambarkan kebersihan jiwa seseorang. Mendatangkan penghambaan diri yang sangat dalam. Menghilangkan sifat angkuh dan sombong. "Kuharap engkau kan terima walau dipandang hina. Namun hakikat cinta kita, kita yang rasa.Suatu hari nanti pastikan bercahaya. Debu jadi permata hina jadi mulia....." Ingat lagu iti, bunda? Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah, bunda Fila.
Begitulan, bunda. Semoga debu yang sebutir kecil bermanfaat ikut dalam butiran yang lain dan suci untuk mensucikan diri bertayamum bila tak ada air. Mksh, bunda berkenan singgah dan membaca. Sehat, semangat dan berkah utk bunda dan sahabat.
Aku tak dapat menambah, tak dapat memuji, tak dapat merevisi. Yang aku dapat hanya "rasa". Rasa sbg debu di hadapan Sang Pencipta, tak pantas tuk sombong, tp aku masih sombong, sukses sahabatku bunda Fila, barakallah
Mengingatkan debu itu sendiri, bu. Terimakasih ibu sudah berkunjung Sehat, semangat utk ibu dan sahabat...
Debu yang suci untuk bertayamum..tanpamu bagaimana aku bersuci...Tak apa memjadi debu karena dengan menjadi debu membuat diri ini luruh dan tidak angkuh.....Mantap mbakyu...
Debu sahabat bu Rini, makasih sudah singgah. Semoga berkah persahaban kita di rumah besar. Sehat, semangat dan berkah utk ibu dan sahabat...
Aku hanyalah setitik debu semesta yang melanglang buana hingga angkasa, melangit hingga andomeda, mencoba mencari arti keberadaanku di muka bumi ini. Sukes terus bunda. Barakallaah
Makasih, Bu Lia puisi ibu mewarnai tulisan saya. Terimakasih ibu berkenan singgah. Sehat semangat bu Lia...
Rindu terhadap teladan tanpa cela, rindu terhadap panutan tanpa rekayasa....rindu kami padamu ya rasul, rindu tiada terperi... Sukses selalu
Berabad jarak darimu ya Rasul... Serasa dikau di sini. Mksh, Pak sudah singgah.Sehat dan sukses utk bapak dan sahabat...