Fila Ariyanti

Lulusan D2 PGSD UNS Surakarta,saat ini menjadi salah satu pengajar di kabupaten Cilacap,Jawa Tengah....

Selengkapnya
Navigasi Web
Kuatkan Kakimu, Ni

Kuatkan Kakimu, Ni

Hari semakin siang saat matahari bersinar cerah, di sebuah kamar yang tidak begitu besar, nampak Bu Marni masih terbaring tidur. Yu Minah, kakak ipar Bu Marni itu segera masuk ke dalam kamar. Wanita paruh baya itu, segera memegang kaki kanan Bu Marni yang terlihat lebih besar dan membiru karena memar.

‘’Bagaimana keadaanmu, Lik? Sudah diurut suamimu?’’ tanya Yu Minah pelan. Bu Marni membuka matanya lalu menoleh ke arah Yu Minah.

‘’Sudah agak baik, Yu. Tadi malam digerakkan sakit setelah diurut dengan minyak sudah bisa digerakkan sedikit’’ kata Bu Marni yang nampak lemah menahan sakit. Bu Marni menceritakan, bahwa tadi malam ketika akan pergi ke kamar mandi ia terpeleset di dapur. Tulang tempurung kaki kanannya terlepas, sesaat Bu Marni merasakan sakit yang luar biasa dan gelap. Setelah beberapa detik, tulang itu kembali ke posisi semula, ia pun bisa membuka matanya kembali.

‘’Ya, sudah kamu istirahat dulu jangan banyak bergerak ‘’ kata Yu Minah. Wanita itu segera menyelimuti kedua kaki Bu Marni dan keluar sambil menutup pintu kamar.

Marni hanya tiduran saja ia tak bisa tidur, hari masih pagi mana bisa tidur, pikirnya. Masih membekas dalam ingatannya, dua puluh lima tahun yang lalu saat sekolah menengah, kaki kirinya juga cedera pada tempat yang sama. Kini ia harus lebih berhati-hati, menjaga kedua kakinya agar tetap kokoh menopang tubuhnya.

Selama ini, kaki kanan sebagai tumpuan kekuatan bila berjalan atau beraktifitas lain. Marni merasa merinding membayangkan saat terjatuh tadi malam. Selama ini kaki kanan lebih kokoh dan kuat. ternyata karena terpeleset juga mengalami hal yang sama dengan kaki kiri. Marni menangis, ia merasa diingatkan oleh Allah tentang banyak hal selama ini. Tentang perannya sebagai istri, ibu dari anak-anak dan pekerjaannya. Tentang banyak hal yang mungkin banyak kesalahan tanpa ia sadari.

Tepat pukul sembilan, suami Bu Marni pulang sebentar segera ia menyiapkan air hangat untuk mandi istrinya. Setelah siap ia memapah istrinya untuk mandi agar tubuh segar. Segera suaminya membakar minyak herbal dalam kompor, setelah terasa hangat ia gunakan untuk mengurut kaki Bu Marni pelan-pelan. Syaraf-syaraf pada kaki terasa kaku, katanya. Setengah jam diurut, kaki Bu Marni sudah terasa lemas syaraf-syarafnya. Setelah selesai diurut Bu Marni segera minum obat yang dibelinya dari apotik. Terasa segar dan nyeri kakinya berkurang.

‘’Makasih, Pak’’ kata Marni pada suaminya. Sambil tersenyum suaminya menganggukkan kepalanya. Beruntung sekali suami Marni bisa mengurut,ia tidak mungkin menunggu tukang urut sampai pagi sambil menahan sakit.

‘’Aku berangkat bekerja lagi, Bu. Jangan banyak bergerak dulu’’ kata suaminya. Kalau mau makan sudah bapak siapkan di meja, meskipun hanya telur dadar. Bu Marni mengangguk dan tersenyum.

Saat si kecil sudah diambil pamongnya, tinggalah Bu Marni sendirian di rumah. Wah, rasanya seperti di oven kalau di kamar terus, gumannya dalam hati. Marni melangkah pelan sambil berpegangan tembok kamar, sampai kamar depan segera ia duduk di meja dan membuka laptop.

‘’Kok tidak berangkat kerja, Bu’’ tiba-tiba paman Narto, tukang kayu yang sedang membuat pintu mushala masuk ruang tamu yang tidak dikunci. Keponakan Marni itu, segera memasukkan colokan kabel mesin kayunya ke dalam stop kontak.

‘’Iya, tadi malam terpeleset, masih sakit dan bengkak’’ kata Marni. Tak berapa lama Marni pun sudah asyik dengan dengan mengetik, entah tulisan apa yang ditulisnya. Terlihat asyik dan senang , seakan ia tak merasakan sakit pada kakinya.

Selama tiga hari ia beristirahat, aktifitasnya di rumah hanya menulis sehingga tak terasa kakinya jauh lebih nyaman. Marni sudah bisa berjalan meski belum terlalu jauh, namun ia sudah bekerja seperti biasanya. Ketika bertemu dengan anak-anak di sekolah, ia semakin merasakan semangat untuk sembuh. Sebelum pelajaran dimulai, mereka mendoakan kesembuhan kaki Bu Marni.

Kini kaki Bu Marni sudah tidak bengkak, biru pada memar sudah bersih dan sudah bisa berjalan dengan lebih baik. Hikmah yang semakin terasa bagi Marni, setiap pulang dan pergi bekerja dijemput suaminya. Hal yang sudah jarang ia nikmati, karena selama ini Bu Marni menjadi ojek bagi anak-anaknya. Selama sakit kedua kaki juga diurut setiap pagi dan sore. Tentu saja hal ini menambah rasa sayang di antara keduanya. Semakin hari, semakin nampak kesembuhan pada kaki Bu Marni.

Hanya ungkapan syukur dan syukur meskipun kedua kakinya pernah cedera, ia masih diberi kekuatan untuk melangkah. Kekuatan datang dari Allah SWT yang memberinya kesembuhan, kekuatan cinta dari suami dan kelima anaknya. Demikian juga kasih sayang yang terjalin, antara ia dan siswa-siswinya di tempat Marni mengabdikan diri bekerja. Setiap saat doa Marni agar Allah SWT menguatkan kedua kakinya yang pernah cedera. Kuatkan kakimu, Ni untuk menjaga anak-anakmu...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bu Marni enggal saras, nggih. Barakallah, Bunda Fila.

24 Jan
Balas

Nggih, Bu Ayu. Maturnuwun, Bu. Ibu juga sehat selalu.

24 Jan

Kisah yang luar biasa, menambah kedekatan antara keduanya, karena kekuatan Cinta, Barokallah bu Fila, saya tunggu tulisan kuis dari Pak Guru, berhadiah buku

24 Jan
Balas

Menambah kuatnya ikatan,Pak. Nggih, Pak.Mksh Bapak sudah singgah. Sehat selalu Pak Syaihu...

24 Jan

Keadaan yang sama dengan kedua kaki saya. Sendi lutut yang tiba-tiba terlepas dari tempatnya, sakitnya luar biasa. Alhamdulillah suami Bu Marni bisa urut sehingga tidak 'kebanjur' bengkak. Lekas sembuh Bu Marni. Barakallah

25 Jan
Balas

Makasih,Bu Dyahni. Semoga Marni segera sembuh sehat kembali. Semoga kedua kaki kita kuat,Bu.

25 Jan

Alhamdulillah...cepat sembuh ya Bu Marni, dari jauh doa kupanjaykan, Bu Marni segera pulih seperti semula, bisa beraktivitas seperti semula...sehat selalu ya Jeng...barakallah..maaf hanya bisa menjenguk lewat lapak...

24 Jan
Balas

Terimakasih doanya Bu Lupi, semoga kaki Marni segera sembuh sehat kembali. Senang sekali Marni ditengok di lapak sederhana ini, Bu. Sehat selalu untuk Bu Lupi...

24 Jan

Ya...Allah, saya bisa bayangkan sakitnya kaki Bu Marni. Semoga kaki Bu Marni segera sembuh, agar bisa kembali tebarkan rasa cinta pada para siswa terutama keluarga yang selalu penuh kehangatan. Insyaallah, Bu Marni pasti bisa kuatkan kaki untuk menjaga anak-anaknya. Syafakillah, Bunda Fila.

24 Jan
Balas

Amin ya robbalalamin, nyuwun doa Bunda agar kaki Marni segera sembuh, sehat dan pulih kembali. Mksh Bun, sudah menengok Marni. Bunda juga sehat selalu...

24 Jan

Ya Allah Bu Marni, harus lebih hati-hati yah. Tapi ada manfaatnya, jadi bisa dielus suami yah. Semoga lekas sembuh. Sukses selalu dan barakallah

24 Jan
Balas

Amin ya robbalalamin, semoga Marni segera sembuh, sehat kembali. Mksh, Bu sudah menengok Marni. Sehat dan sukses Bu Pipi...

24 Jan

Ya Allah Bu Marni mempunyai hati yang lapang dan penuh rasa syukur dalam kondisi sakit pun masih memuji-Nya. Semoga Bu Marni lekas sembuh dan bisa beraktifitas kembali..Barakallah Mbakyuu..

24 Jan
Balas

Terimakasih Bu Rini atas doanya,semoga kaki Marni sembuh, sehat dan pulih kembali. Mksh, Bu sudah mampir di rumah Marni. Sehat dan bahagia untuk ibu dan keluarga...

24 Jan

Kejadiannya hampir sama dengan Ibu 6 bulan yang lalu. Somoga Ibu Marni tabah dan sabar menghadapi sakitnya. Yang menulis jangan menamgis ya. Barakillah Ibu Fila.

24 Jan
Balas

Nangisnya pas jatuh, Bah. Semoga Marni dan Bunda Rai segera pulih kembali kakinya.Mksh Abah sudah menengok Marni. Sehat selalu Abah dan Bunda...

24 Jan



search

New Post