Orang yang berilmu akan dipandang sebagai orang yang mulia, sehingga derajatnya akan diangkat ke tempat yang lebih tinggi. Alloh akan meninggikan orang-orang beriman di antara kamu dan orang-orang berilmu pengetahuan beberapa derajat dan Alloh maha mengetahiui apa yang kamu kerjakan. Nukilan dari pesan yang terkandung dalam Al Quran tersebut menjelaskan bahwa Islam menghargai ilmu pengetahuan pada setiap orang yang beriman. Orang yang beriman dan berilmu pengetahuan akan menjadi pribadi yang teguh dalam berpendirian, kuat dalam memegang prinsip dan bijak dalam melangkah.

Keutamaan orang berilmu yang kadang luput dari perhatian yaitu cara melihat dan dilihat. Orang berilmu melihat sesuatu dari sisi yang positif. Dalam pandangan orang yang berilmu tidak ada satu peristiwa di dunia yang sia-sia. Semua bermanfaat.

Hal ini berbeda dengan cara pandang orang yang tidak berilmu yang sering melihat sesuatu dari sisi negatif. Memandang suatu peristiwa dengan bersikap keluh kesah, caci maki dan putus asa.

Melihat tumpukan sampah misalnya, orang yang tak berilmu akan melihat sebagai sesuatu yang menjijikan. Namun bagi orang yang berilmu akan melihat tumpukan sampah sebagai sesuatu yang mempunyai ragam potensi. Salah satunya berpotensi sebagai pupuk kompos.

Sejalan dengan apa yang dipesankan oleh Rasulullah bahwa ilmu hanya bisa diperoleh dari kesungguhan belajar. Orang atau peserta didik yang dianugerahi otak yang cerdas akan tetap bodoh selamanya jika tidak mau belajar. Karena kemampuan yang dimiliki tidak pernah diasah. Berbeda dengan peserta didik yang mempunyai kecerdasan biasa saja karena sungguh-sungguh dalam belajar maka akan tumbuh berbagai ilmu pengetahuan dalam dirinya. Kesungguhan dalam belajar akan memperoleh ilmu pengetahuan. Bagi orang Jawa ada sebuah tembang Pangkur yang menceritakan kesungguhan dalam belajar.

Pangkur

Wajibe bocah sekolah

Kudu sregep sinau siyang ratri

Ngudia ngelmu lan kawruh

Prayoga lakonana

Kanthi lila legawa lair lan kalbu

Aja digawe sembrana

Kabeh iku ora becik

Sering kita mendengarnya sebagai ilmu tanpa amal akan lumpuh demikian amal tanpa ilmu dapat menjadi buta. Faktor demikian yang menjadikan Islam menebarkan ilmu di atas segalanya.

Setelah berilmu seseorang sudah seharusnya menyebarkan kasih sayang kepada sesama makhluk dan lingkungan. Salah satu yang timbul adalah perbuatan meremehkan orang lain. Perilaku meremehkan orang lain atau menyepelekan orang lain adalah perbuatan yang tidak menguntungkan , menguras tenaga dan merugikan.

Hal demikian yang menjadi perhatian tenaga pendidik di sekolah, perilaku siswa yang kadang meremehkan teman sekalipun dengan perkataan yang merendahkan, memanggil dengan nama panggilan yang tidak baik, berbicara kasar harus diluruskan. Karena bila perilaku demikian, apalagi dilakukan oleh anak yang mempunyai kemampuan lebih dalam suatu kelas tersebut akan menjadi kebiasaan buruk dan menganggap biasa perbuatan meremehkan teman.

Karakter berilmu harus diimbangi dengan karakter yang berkasih sayang dengan orang lain. Bukan menyepelekan atau meremehkan teman yang kurang pandai dalam kelas tertentu. Kepandaian tidak diukur hanya dari kemampuan beberapa mata pelajaran tertentu.

Kemampuan dalam bidang lain seperti menari, menyanyi, olahraga atau ketrampilan dalam menggambar / melukis, juga merupakan salah satu potensi kecerdasan seseorang. Dan yang menjadi tugas seorang pendidik adalah mensinergikan berbagai karakter positif anak dalam kaitannya dengan ilmu pengetahuan yang dipelajarinya.

Oleh karenanya pendidik dan peserta didik perlu menyebarkan kasih sayang di lingkungan sekolah, menyayangi semua makhluk di bumi dan alam semesta. Berkasih sayang dengan hewan, tumbuhan merupakan bentuk kasih sayang sesama ciptaanNya.

Menumbuhkan karakter kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari baik dengan sesama manusia, tumbuhan dan hewan yang ada di lingkungannya. Dengan demikian diharapkan tumbuh pada generasi peserta didik kita generasi yang berilmu dan menebarkan kasih sayang sesama.

Dalam riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi, Rasulullah Muhammad SAW bersabda,’’Orang-orang yang penyayang akan disayang oleh Dzat Penyayang. Maka sayangilah apa yang ada di bumi, maka kamu akan disayangi yang ada di bumi pula.’’

#Langit biru di atas sekolahku, 15-11-2018#