Fila Ariyanti

Lulusan D2 PGSD UNS Surakarta,saat ini menjadi salah satu pengajar di kabupaten Cilacap,Jawa Tengah....

Selengkapnya
Navigasi Web
Rasa Welas Asih

Rasa Welas Asih

Ketika Sayyidina Ali Karramallahu Wajhah berjalan-jalan dan melihat seorang kristiani tua yang sudah tidak mampu bekerja lagi dan mengemis untuk mencukupi kebutuhannya. Beliau dengan sedih mengatakan, ‘’Ketika muda engkau pekerjakan ia,dan setelah tua engkau tinggalkan.’’ Dengan bergegas beliau mengambil sejumlah uang di Baitul Maal dan mencukupi kebutuhan pengemis tersebut. Beliau berujar,’’ Mereka yang bukan saudaramu dalam iman adalah saudaramu dalam kemanusiaan.’’

Begitulah pentingnya menjunjung tinggi rasa welas asih kepada sesama. Rasa welas kepada sesama makhlukNya. Rasa yang muncul dari dalam diri karena menyadari akan sama-sama ciptaan Allah SWT. Sama-sama menghuni hamparan bumi di bawah naungan langit biru ciptaanNya.

Dalam merenda hari di sekolah antara peserta didik dengan guru atau siswa yang satu dengan siswa yang lain, kelas yang satu dengan kelas yang lain harus ditumbuhkan rasa welas asih. Hal ini tentu tidak mudah karena latar belakang keluarga dan lingkungan siswa yang berbeda akan mempengaruhi pribadi siswa itu sendiri. Kepribadian yang kuat dan rasa menghargai akan tumbuh pada keluarga masing-masing. Keluarga adalah unit terkecil dari sebuah bangsa.

Seseorang yang tumbuh dalam keluarga yang harmonis dan berteman dengan lingkungan yang penuh toleransi akan membentuk pribadi yang matang dan welas asih. Anak yang tumbuh dalam keluarga yang memiliki banyak saudara biasanya akan lebih terlatih menghargai orang lain karena dalam keluarga itu terbiasa melakukan pekerjaan bersama, terbiasa berbagi sesuatu atau ketika akan melakukan kegiatan dalam rumah juga terkadang harus antri misal, mandi.

Akan berbeda bila anak tumbuh dalam keluarga yang hanya memiliki seorang anak saja, yang semua fasilitas dalam keluarga dinikmati sendiri tidak pernah merasakan harus berbagi dalam hal tertentu. Tentu sikap-sikap yang dicontohkan guru di sekolah merupakan hal yang jarang ditemuinya dalam keluarga bila dibandingkan dengan siswa yang memiliki banyak saudara dalam sebuah keluarga.

Dalam lingkungan sekolah guru harus menanamkan sikap yang sama pada diri anak dengan latar belakang keluarga yang tidak sama seperti keadaan di atas. Anak akan terbiasa melakukan apa yang dicontohkan guru sekaligus mempraktikkan dalam kehidupan siswa baik di sekolah maupun dalam keluarga.

Terkadang hal yang tidak terbiasa dilakukan dalam keluarga harus dipraktikkan di lingkungan sekolahnya. Misal, budaya antri, disiplin pada saat upacara, melaksanakan piket dengan kelompoknya dengan membagi tugas-tugasnya, berbagi jajan dengan teman dan lain sebagainya. Karena sekolah merupakan keluarga besar dengan banyak saudara di dalamnya.

Di samping keluarga yang harmonis, hal yang dapat mempengaruhi dan menumbuhkan karakter welas asih adanya narasi-narasi yang diberikan guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.

Guru sebaiknya memberikan gambaran atau cerita yang banyak mengandung cinta dan kasih sayang. Sebaiknya menghindari gambaran yang keras, yang jauh dari rasa welas asih pada sesama. Menceritakan kisah-kisah inspiratif, toleran dan kasih sayang dalam dongeng sederhana akan berkesan dan selamanya melekat dalam ingatan pada siswa kelas rendah. Pada siswa kelas yang lebih tinggi bermain peran tentang kisah yang penuh kasih sayang akan berkesan dan bangga memerankan tokoh dalam cerita.

Guru perlu berteman dan berdiskusi dengan orang yang tawadhu dan alim agar dapat menimba ilmu untuk menambah wawasan dan ilmu, agar tidak saja dapat menumbuhkan rasa welas asih pada siswanya tetapi juga menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah maupun di rumah.

Sebaiknya tetap berkawan dengan orang baik dan tetap berbuat baik tentu diperlukan agar tetap menjadi guru yang seharusnya tetap digugu dan ditiru. Mereka yang mendapati perbuatan baik kita, akan menjadi saksi akan amal-amal kita di akhirat nanti. Maka perbanyaklah saksi akhirat kita sebagai seorang pendidik. Be good, do good.

Dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah siswa berhubungan dengan seluruh siswa baik kakak kelas di atasnya atau adik kelas di bawahnya. Terkadang dalam bergaul ada hal-hal yang membuat tidak cocok antara siswa yang lebih besar dengan siswa yang lebih kecil. Misalnya terjadi perkelahian siswa kelas tiga dengan kelas lima. Ada yang berebut fasilitas yang disediakan sekolah misal berebut bola, halaman bermain dan saling meminjam sapu yang tidak dikembalikan ke kelas yang bersangkutan sehingga menimbulkan percekcokan.

Sudah seharusnya dalam bergaul siswa yang lebih besar menyayangi siswa yang lebih kecil begitu pula sebaiknya. Rasa persaudaraan di sekolah dengan adik atau kakak kelas harus ditumbuhkan dalam tiap kelas dan peran guru sangat dibutuhkan untuk selalu mengingatkan dan menasehati bahwa siswa di sekolah adalah menimba ilmu dalam sebuah keluarga besar.

Sebagai orang tua di sekolah adalah bapak dan ibu guru, sebagai ikatan persaudaraan yang besar adalah menyayangi adik-adik kelas pada kelas yang lebih rendah. Sebaliknya menghormati kakak kelas pada siswa yang berada di kelas tinggi harus senantiasa dilakukan agar tidak terjadi perselisihan dalam berinteraksi di lingkungan sekolah.

Rasa persaudaraan yang akan menumbuhkan rasa welas asih pada diri siswa senantiasa dijunjung tinggi dalam rangkaian persaudaraan dalam kemanusiaan dan lebih luas lagi persaudaraan dalam berbangsa. Hal ini setingkat dengan ukhuwah Islamiyah dalam ajaran Islam. Bila hal ini tidak ditumbuhkan sejak kecil maka anak akan terbiasa dengan sikap cuek,egois dan kurang peka, minim kepedulian dan empati terhadap lingkungan terdekat dalam hal ini keluarga dan sekolah. Dan yang lebih luas lagi kepedulian pada saudara sebangsa dan setanah air.

Meminjami pensil, mengantar pulang bila ada teman yang sakit, menemani di ruang UKS ketika pada saat upacara merasa pusing/sakit, memberi sebagian jajan bila ada teman yang tidak membeli jajan merupakan salah satu bentuk pelatihan sederhana sehari-hari di sekolah.

Pelatihan sederhana di dalam keluarga misalnya memberi uang pada pengemis sewajarnya, menjaga adik bila ibu sedang memasak bahkan menyuapi adik ketika makan dapat menumbuhkan rasa welas asih pada adik dalam sebuah keluarga. Peran dan pendampingan guru di sekolah dan orang tua di rumah mutlak diperlukan.

Demikian pula orang tua yang memandangi wajah anak-anaknya ketika tidur akan menciptakan rasa welas asih pada keluarganya. Seorang guru mengamati wajah siswa-siswinya ketika mereka dengan tenang mengerjakan tugas akan menimbulkan rasa welas asih pada mereka.

Rasa welas asih atau mengasihi dan menyayangi sesama dapat kita tanamkan dan tumbuhkan pada siswa di sekolah agar terbiasa memiliki rasa demikian sejak kecil di lingkungan sekolah atau keluarga.

#refleksi kelas kita hari ini,26112018#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ok.Bun! Edisi menata hati.

27 Nov
Balas

Berusaha dan belajar, Pak.

27 Nov

Setuju bunda, rasa welas asih harus ditanamkan sejak dini supaya terbentuk siswa yang penyayang dan tidak egois. Welas asih terhadap teman dan juga guru. Karena beberapa saya masih menemukan siswa yang tidak mau membantu gurunya bahkan hanya sekedar menghapus papan tulis. Barakallah bunda Fila

26 Nov
Balas

Belajar menanam dan membiasakan pada anak didik,bu.Semoga ada manfaatnya. Mksh, bu sudah niliki. Sukses dan semangat utk ibu dan sahabat.

27 Nov

Subhanallah, paparan luar biasa, yg menvangkat hal kecil namun menjadi dasar terciptanya hal yg besar. Sukses selalu dan barakallah sahabatku

27 Nov
Balas

Semoga hal kecil yg diberikan siswa menjadikan manfaat ,bu. Mksh, ibu berkenan menengok. Sukses dan berkah utk ibu dan sahabat.

27 Nov

Subhanallah..ulasan yang sangat berisi Mbakyu....Semoga selalu sehat dan menginspirasi..

27 Nov
Balas

Belajar menanamkan rasa pada siswa,bu.Mksh,Bu sudah menengok. Sehat dan berkah untuk kita dan sahabat...

27 Nov

Masyaallaah, tulisan yang indah dan inspiratif bunda. Bunda sangat pandai menulis, saya salut bunda Sukses terus bunda. Barakallaah

27 Nov
Balas

Mengumpulkan catatan kecil dan refleksi diri pada kelas,bu. Mksh, ibu sudah singgah. Sehat,semangat dan berkah utkbu Lia.

27 Nov

Ulasan yg berisi Buk...sekolah dan rumah mesti selalu sejalan dalam mmbiasakan nilai kebaikan. Sangat baik mungkin, bila catatan Ibuk di atas menggunakan pointer /sub judul agar mempermudah pembaca.... Btw...oke buk

26 Nov
Balas

Pointer/sub judul... Belum pengalaman,Pak.Ya...ya belajar terus. Mksh, Pak masukannya. Meski masih bingung ini sub judul...he... he... Ya, Pak saya akan belajar.

26 Nov



search

New Post