Fila Ariyanti

Lulusan D2 PGSD UNS Surakarta,saat ini menjadi salah satu pengajar di kabupaten Cilacap,Jawa Tengah....

Selengkapnya
Navigasi Web
Surau Kecil di Belakang Rumah

Surau Kecil di Belakang Rumah

Deru mesin truk dump menderu-deru ketika tiba di pelataran rumah Bu Marni. Sejumlah delapan orang pemuda nampak beramai-ramai memberi aba-aba pada sopir truk tersebut. Ternyata truk dump tersebut memang akan memarkirkan kendaraan besar tersebut di halaman rumah Bu Marni.

Setelah deru mesin kendaraan besar itu berhenti, maka beramai-ramailah serombongan pemuda itu menurunkan batu bata secara estafet. Sejumlah tujuh ribu batu bata akan diturunkan di halaman rumah Bu Marni. Ternyata batu bata tersebut adalah bantuan dari salah satu warga yang ingin urun membantu pembangunan musala warga desa Bu Marni.

Segera Bu Marni menata piring, gelas, nasi beserta lauk pauknya di teras depan. Sambil menuangkan teh hangat manis Bu Marni bertanya pada salah satu pemuda yang menurunkan batu bata tersebut. ‘’Ndak sarapan dulu, Kang Saliyo? Nasi dan lauk pauk sudah siap semua. Ayo, diajak sarapan dulu yang lain’’kata Bu Marni. Sambil tersenyum dan mengusap keringat di wajahnya Kang Saliyo menjawab,’’ Nanti saja, Bu. Tadi waktu kita mengambil batu bata dari penjualnya sudah disuruh medang teh manis dan mendoan’’.

Setelah semua gelas-gelas terisi teh Bu Marni segera masuk ke rumah sambil berkata, ’’Baiklah kalau begitu, Kang. Nanti kalau ingin makan semua sudah siap di sini tinggal santap, ya? Kang Saliyo menjawab dengan tersenyum, ‘’Siap, Bu. Terimakasih’’.

Bu Marni segera berlalu dan sibuk di dapur untuk membuat minuman dan menyajikan sekedar pacitan untuk beberapa orang yang bekerja bakti di belakang rumah. Sama mereka juga adalah panitia pembangunan mushala beserta para pemuda desa yang ikut ambil bagian menyumbangkan tenaga membersihkan area tanah yang akan dimulai pembangunan musala milik warganya.

Tiba-tiba dari arah belakang rumah, suami Bu Marni berjalan sambil membawa sabit yang digunakannya untuk menyabit rumput dan pohon pengganggu di belakang rumah. ‘’Bu, Kang Saliyo dan teman-temannya sudah disuruh makan? Mereka mengambil batu bata di kampung sebelah sejak tadi pagi?’’ tanya suami Bu Marni. Segera Bu Marni melongokkan kepala ke arah jendela dapur sambil melihat suaminya yang sibuk menebang pohon. ‘’ Iya, Sudah, Pak. Makanan sudah ibu siapkan semua’’, jawab Bu Marni.

Dalam hati Bu Marni bersyukur karena warga di sekitarnya nampak guyub rukun dalam bergotong royong menyumbangkan tenaga maupun materi bagi terwujudnya mushala kecil milik warganya. Hal yang tidak ditemuinya di kota kelahirannya yang sudah berubah menjadi kota dengan keramaiannya. Namun sepi dalam gotong royong untuk membangun lingkungannya. Kondisi yang berubah dari masyarakat yang dulu pedesaan berubah menjadi kota kecil di pinggiran Kota Surakarta. Bu Marni mengamati keadaan ini ketika ia mengantar anaknya ke rumah neneknya seminggu yang lalu. Sampah yang menumpuk, sawah yang dibiarkan tak terawat dan sebagian besar sudah berubah menjadi bangunan pabrik.

Segera Bu Marni memanggil suaminya untuk mengantar gelas-gelas berisi teh manis ke kebun belakang tempat sebagian pemuda bekerja bakti. Memang sebelum dimulai membangun pondasi mushala akan dibangun sumur terlebih dahulu, agar bila pembangunan musala dimulai tidak bersusah payah mengambil air yang letaknya cukup jauh.

‘’Pak, Air minum untuk warga yang bekerja di belakang sudah siap. Tolong Bapak yang mengantarkan,Ya?’’ kata Bu Marni dari dapur sambil membawa baki yang berisi beberapa gelas teh, seceret air, sepiring besar mendoan hangat dan pisang goreng hangat hasil olahannya.

Suami Bu Marni segera masuk ke dapur dan membawa baki lalu mengantarkan ke kebun belakang. Bu Marni tersenyum dalam hati ia bergumam,’’ Untung menanak nasi sejak subuh tadi, kalau tidak akan kebingungan memasak nasi, sayur, lauk pauk serta menggoreng mendoan dan pisang.

Minggu pagi itu ada tiga tempat warga yang bekerja bakti. Halaman depan rumah ada para pemuda yang menurunkan batu bata, di kebun belakang ada tukang yang menggali sumur dan di kebun samping rumah beberapa warga menebang pohon dan memangkas pohon bambu yang rimbun.’’

Nampak wajah sumringah terlihat dari wajah Bu Marni karena harapannya akan segera terwujud, harapan suara azan berkumandang di surau kecil di belakang rumahnya... Allahu Akbar, Allahu Akbar...Allahu Akbar... Allahu Akbar... nampak berkaca-kaca mata Bu Marni, namun ada senyum di bibirnya...

#langit biru di atas rumahku, 24 Des 2018#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah, akhirnya Bu Marni kembali. Mimpi yang terwujud, sebentar lagi akan terdengar kumandang azan nan merdu, syahdu menyusup kalbu. Terimakasih, Bu Marni. Keikhlasan ibu dan keluarga telah membuka hati warga untuk turut serta membantu. Kemurahan hati Bu Marni menyiapkan pacitan para tukang, akan berbuah pahala melimpah. Insyaallah, budaya gotong royong akan tetap terjaga sebagai ciri khas bangsa. Tercermin dalam guyubnya warga kerja bakti. Terimakasih, Bu Fila.

24 Dec
Balas

Sungguh merupakan pemandangan indah melihatnya, Bu. Ada rasa syukur di dalam hati. Terimakasih, ibu berkenan singgah ke rumah Marni. Sehat dan bahagia ibu, keluarga dan sahabat...

24 Dec

Alhamdulillah akhirnya keinginan Bu Marni pelan-pelan mulai terwujud. Membangun mushola di belakang rumah bergotong royong bersama tetangga, indahnya. Barakallah bunda

24 Dec
Balas

Betul, Bu. Semangat ada pada mereka. Doakan lancar, Bu. Ku tunggu Hasna dan bundanya di rumah Bu Marni. ada tempe mendoan siap digoreng. Sehat dan bahagia Hasna dan ayah bunda...

24 Dec

Indahnya kebersamaan, berjamaah dalam kebaikan, berlomba-lomba dalam kebajikan. Semoga impian Bu Marni segera menjadi nyata. Sehat selalu Jeng Fila...barakallah

24 Dec
Balas

Betul, Bu. Rasa penuh makna ikut berjuang bersama. Mksh, ibu sudah singgah ke rumah Marni. Sehat dan bahagia, Bu Lupi dan keluarga...

24 Dec

Alhamdulillah, Bu Marni dapatkan rumah nanpenuh keberkahan yaitu rumah yang dekat dengan rumah Allah. Semoga jerih payah Bu Marni serta rezeki yang dibagikan pad warga yang bekerja akan menjadi catatan amal baik bagi Bu Marni sekeluarga. Segera suara azan nan syahdu akan dapat berkumandang 5x sehari sebagai alarm pengingat diri untuk selalu berserah diri. Jazakilah khoir telah berbagi cerita yang memotovasi bergotong royong dan tegakkan agama Allah. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah, Bunda Fila.

24 Dec
Balas

Nggih, Bun. Mohon doa agar dimudahkan dan dilancarkan meski surau kecil adalah mimpi Marni, Bun. Terimakasih Bunda sudah singgah ke gubuk Marni. Sehat dan bahagia Bunda dan keluarga...

24 Dec

Salam literasi, bagaimana penuh jamaahnya mushola ntu Alhamdulillah, terus menulis tulisan yang renyah

24 Dec
Balas

Doanya saja, Pak. Agar bila sudah berkumandang azan akan berduyun-duyun langkah memakmurkannya. Mksh, Pak Puja sudah singgah di rumah Marni. Sehat dan bahagia bapak dan keluarga...

25 Dec

Subhanallah, betapa indahnya kebersamaan, karena dibalut iman. Saling bahu membahu ciptakan surau untuk ibadah, merupakan bukti keimanan. Terlebih yang memberikan wakaf, maka pahala tak khan pernah putus. Luar biasa membangun musala sejatinya membangun rumah di surga. Sukses selalu dan barakallah

24 Dec
Balas

Amin yarobbalalamin. Menumbuhkan harapan, Bu. Terimakasih, Bu Pipi sudah mampir ke gubuk Marni. Sehat dan bahagia, ibu dan sahabat...

24 Dec

Akhirnya pembangunan mushola di belakang rumah Bu Marni segera terlaksana.. Semoga keberkahan akan melingkupi keluarga Bu Marni dan warga sekitar mushola... Sukses selalu dan barakallah Mbakyu...

24 Dec
Balas

Doakan lancar ya, Bu. Ku nanti Bu Rini di belakang rumah. Ada pisang kepok setandan siap digioreng. Sehat dan bahagia Bu Rini dan keluarga...

24 Dec

Produktif banget ya bu Fila lagi liburan pulang kampung saja masih sempet nulis, jempol satu erte untuk Bu Fila, tek cari gambar jempolnya nggak ada Bu, mantaplah pokoknya. Salam literasi.

25 Dec
Balas

Hi... hi... Belajar nulis ini, Bu. Terimakasih,Bu Darmini sudah singgah. Sehat dan bahagia ibu dan keluarga...

25 Dec



search

New Post