Firdaus

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Mediaguru First

Mediaguru First

Presiden Trump terpilih menggantikan presiden Obama di Amerika. Setelah pertarungan ketat dengan Hillary Clinton, Trump berhasil memenangkan hati rakyat Amerika untuk memilihnya. Dengan slogannya, “Amerika First” yang ingin menjadikan Amerika menjadi negara dominan di dunia. Tak dinyana dengan kampanye ini, Trump mampu memikat hampir separuh lebih rakyat Amerika. Rupanya rakyat Amerika merasa akhir-akhir ini Amerika sudah tidak lagi menjadi kekuatan dominan di dunia. Isu inilah yang ditangkap oleh Trump sebagai bahan kampanye yang empuk.

Dalam prakteknya, Trump setelah dilantik langsung memperlihatkan gelagat ingin menjadi negara yang dominan kembali. Buktinya, setelah dilantik ia langsung mengeluarkan sebuah peraturan yang kontroversial, yakni melarang pendatang yang berasal dari 8 negara muslim. Walaupun dalam prakteknya banyak negara bagian yang menentang kebijakan tersebut. Tetap saja ini adalah sikap yang congkak dan pongah. Belum lagi, tentang keinginan Trump yang ingin membuat tembok pemisah antara Amerika dan Meksiko yang memicu ketegangan antara dua negara tersebut.

Dan yang paling menggegerkan adalah keputusan sepihak Amerika yang membom Suriah. Keputusan itu diambil berdasarkan kejadian penyerangan terhadap sipil dengan senjata kimia yang berakibat banyaknya korban jiwa. Belum ada kepastian tentang siapa pelaku sebenarnya, namun Amerika dengan “congkaknya” langsung membombardir pangkalan militer Suriah. Tentu saja ini menimbulkan ketegangan yang luar biasa di kawasan Arab. Penyerangan terhadap warga sipil tentu adalah kebiadaban perang, namun melakukan keputusan sepihak untuk menyerang pihak yang belum tentu bersalah adalah keputusan gegabah. Dalam konteks ini, Amerika yang digawangi Presiden Trump telah memperlihatkan keinginan menjadi negara yang dominan. “Amerika First” yang didengungkan Trump dalam konteks ini identik dengan pemaksaan kehendak.

Di belahan dunia lain, tepatnya di Indonesia, ada sebuah gerakan yang sangat monumental. Mediaguru nama gerakannya. Tujuannya adalah ingin mengajak guru-guru untuk menjadi penulis. Gerakan ini digawangi oleh CEO kondang M Ihsan dan Pemred kece Eko Prasetyo. Mediaguru pada prosesnya menjadi sangat fenomenal. Niat awal CEO yang hanya ingin mengajak guru-guru untuk menulis, nyatanya menjadi sebuah gerakan nasional yang sangat didukung oleh para pejabat Kemdikbud. Mereka mendukung kegiatan ini dengan menyediakan fasilitas ataupun yang terbaru Kemdikbud melakukan pelatihan guru-guru dengan bekerjasama dengan Mediaguru.

Artinya kerja keras Mediaguru dalam hal ini CEO dan Pemred, dihargai dan diperhitungkan oleh pejabat “langitan” Kemdikbud. Mereka mengakui Mediaguru bukan hanya sekadar kegiatan insidental yang hanya layu sebelum berkembang. Sebaliknya mereka melihat gerakan ini bisa menjadi salah satu solusi terbaik Kemdikbud memecahkan permasalahan pendidikan Indonesia, khususnya pada sisi guru.

Kalau di Amerika ada semboyan “Amerika First” dengan pendekatan pemaksaan dan cenderung mengabaikan hak-hak asasi manusia. Sebaliknya, “Mediaguru First” adalah sebuah gerakan yang berdasarkan keinginan memajukan pendidikan Indonesia melalui peningkatan kompetensi guru. Tidak main-main gerakan ini menargetkan guru-guru bisa menjadi penulis. Tentu gerakan ini bukan asal gerakan saja.

Kegiatan menulis adalah sebuah proses refleksi diri dari seseorang. Guru menulis targetnya adalah guru mampu merefleksikan semua kegiatannya di sekolah dalam sebuah tulisan. Otomatis ini akan memaksa guru mampu memperbaiki dirinya dengan selalu menulis apa saja aktivitasnya setiap hari. Diharapkan dengan kegiatan menulis, kompetensi guru semakin meningkat, karena dalam proses menulis, guru dituntut untuk selalu banyak membaca. Inilah target utama Mediaguru yang menginginkan peningkatan kompetensi guru. Dengan menjadi penulis, guru mampu menjadi lebih baik dalam setiap aktivitasnya di sekolah.

Dengan fenomenalnya gerakan menulis ini, Mediaguru layak disebut sebagai “First” yang mampu mengguncang jagat pendidikan Indonesia melalui gerakan menulis. Belum lagi, dalam waktu dekat, Mediaguru akan meluncurkan lebih dari 300 buku baru yang ditulis oleh guru-guru. Ini adalah sejarah tersendiri. Bagaimana tidak, belum ada sejarahnya dalam sebuah acara peluncuran buku, merelease buku sampai ratusan buku. Baru Mediaguru yang akan mampu melakukan itu. Maka layaklah Mediaguru disebut sebagai gerakan “Mediaguru First”.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post