Menyulam Mutiara
MENYULAM MUTIRA
Di kala rembulan mengintai
Mengibas awan hitam berlalu
Tangisan bergema berderai
Mengusik kesunyian yang membeku
#
Hilang semua ketakutan
Lebur semua keresahan hati
Berganti rintihan lisan
Memuji kebesaran Ilahi
#
Rasa lelah menerpa
Merasuk jiwa
Hilang rasa
Melayang ke alam fana
#
Terbelenggu dalam kekangan
Menghanyutkan semakin jauh
Tubuh lunglai tampa pegangan
Tak nisa mengurai keluh
#
Tangismu mengusik gendang telinga
Mengobarkan sebongkah kekuatan
Merobek semua kebisuan
Menghadang badai dalam ketidak berdayaan
#
Badai telah berlalu
Senyum bahagia merengkuh tubuhmu
Meretas kasih yang tak terhingga
Merangkai cinta penuh pesona
#
Menyulam cinta penuh ujian
Menguras semua pikiran
Melingkar penuh ikatan
Menata menjauhi kekuatan
#
Benang masih merentang panjang
Waktu masih menemani berlalu
Kupintal sampai keujung waktu
Menghantarkanmu menggapqi asqmu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Terima kasih pak dede saroni salqm literasi
Keren puisinya
Makasih bunda. Salam literasi
Puisi yang indah. Menyulam cinta, memang butuh perjuangan. Salam kenal dan salam literasi.
Terima kasih bunda. Salam kenal bunda dari batusangkar